prolove ~ 20 ~ Marsha

997 65 0
                                    

Selamat membaca..
__________________________________________________

Saat zahra tengah asik nya berjalan lewat trotoar sekolah, tiba tiba suara klakson motor mengintrupsinya untuk berhenti melangkah. Menoleh menatap orang yang tengah menunggangi motor ninja dan menyengir di balik helmnya.

Kali ini zahra pulang sendiri, karena sudah dipastikan azka dan anna pulang berdua. Dia hanya menatap datar sejenak orang itu lalu kembali melangkah seraya bersenandung ria.

"Zahra!!"

Zahra kembali menoleh dan menatap orang itu lagi sejenak lalu kembali melemparkan pandangannya ke depan. Alvin, ya alvin yang memanggilnya, dan alvin sekarang geram karena zahra menganggapnya angin lalu.

Alvin pun mem -block jalan zahra dan membuat zahra kembali menghentikan langkahnya. "Ish, gak peka lo! Berhenti dong.."

"Ini udah berhenti."ucap zahra malas. "Gue mau pulang, minggir!"

"Bareng gue yuk? Pasti abang lo gak jemput kan?" Tebak alvin dan zahra membelalakan mata terkejut.

"Kok lo tau?"ucapnya seraya memasang tampang bloonnya.

"Udahlah, makanya bareng gue aja, gue jamin lo pulang dengan aman selamat sentausa.."

"Lebay lo!" Zahra menatap alvin datar. "Gak ah, gue mending naik angkot daripada sama lo."

Zahra jalan begitu saja melewati alvin. Dan alvin tak lagi mengejarnya, dan entah kenapa ia berharap alvin mengejarnya.

Ih, emang kayak india apa? Kejar kejaran. Lebay ni ah, mending gue naik angkot sendiri aja.. batin zahra.

Tanpa ia ketahui, alvin sedang merencanakam sesuatu. Motor ninja yang tadi ditunggangi nya ia berikan pada radit dan ia berlari menghampiri zahra yang sedang menunggu angkutan umum di seberang sekolahnya.

"Lo ngapain?"tanya zahra seraya mengerutkan dahinya bingung saat alvin sudah berada disampinya. Dan yang ditanya hanya menyengir tak berdosa.

"Lo naik angkot, gue juga.. hehe.."

"Lo mau jadi pembokat gue? Oh kebetulan nih, nyokap gue mau ada acara selametan bang Adri ultah. Lo mau bantuin? Tapi gak gue gaji hehe..."

Alvin menoyor kepala zahra dan yang ditoyor hanya mendengus kesal. "Ih, lo mah gak peka! Udah tau gue mau nemenin lo! Gue kan mau solid, lo naik angkot, gue juga. Lo jalan, gue juga. Gue mau jagain lo.."

"Kayak sendirinya peka aja.."gumam zahra seraya menunduk. Dan alvin hanya tersenyum menanggapinya, karena mengetahui maksud zahra.

"Lagian lo mau jagain gue dari apaan coba?"heran zahra. "Gak ada yang mau nyulik gue juga.."

"Ada!"

Zahra menyernyit bingung. "Siapa?"

"Gue."

Zahra semakin bingung. "Hah?"

"Iya.. gue kan penculik hati lo."dan tiba tiba alvin ngakak sendiri membuat zahra memutar bola matanya. Hari ini ia malas berbicara dengan alvin, ia bosan menunggu alvin mengulang ucapannya tempo hari lalu.

"Gila dasar!"ketus zahra.

Ketika angkutan umum telah berhenti dihadapan zahra, ia pun masuk kedalam dan diikuti alvin yang berada dibelakangnya.

Zahra malas menanggapi alvin yang menatapnya aneh, ia hanya bisa memutar bola matanya lalu bertopang dagu. "Lo ngapain sih ngikutin gue?" Ucapnya dengan malas.

"Siapa yang ngikutin lo? Gue cuma mau ngajak si zahra jalan aja. Abis dianya jutek mulu dari tadi. Lo kenal zahra gak? Itu yang anak kelas XII -1, yang cantik cantik tapi galak. Baperan, bawel, jaim banget lagi anaknya."

Problem's love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang