Warning typo dimana mana..
Happy reading..
__________________________________________________Zahra melepaskan jaket alvin yang menempel ditubuhnya ketika mereka sudah tepat berada didepan rumah zahra. Alvin pun melepaskan helm yang tadi membungkus kepalanya.
"Nih,"ucapnya seraya memberikan jaketnya kepada alvin.
"Gak mau lo bawa aja? Atau dicuci gitu?" Ucapnya seraya tertawa. Ia hanya bercanda sebenarnya.
"Lo fikir badan gue bau banget apa? Yaudah besok gue kembaliin tapi kalo inget.."
Alvin terkekeh lalu mengacak kasar rambut lepek zahra yang tadi terkena hujan. "Jangan! Nanti rambut gue berantakan kan lagi lepek."
Tiba tiba terdengar suara gerbang rumah zahra yang mendecit seperti ada yang membukanya. Dan munculah sesosok kakak termenyebalkan yaitu Kendra adrian arkana.
"Wii, jadi temen yang lo maksud itu 'temen'?" Ujarnya seraya menaik turunkan alisnya untuk menggoda zahra.
"Apasi bang! Dia emang temen gue!"tegas zahra.
"Ngode biar gue jadi pacar lo ya zah? Tegas banget ngomong temen nya.." sahut alvin.
"Ini lagi anak kudanil ikut ikutan!"
Alvin dan Adri tertawa bersama lalu adri mengajak alvin ber high five. Kedua orang jahil bersekongkol, bisa bisa zahra stress dibuatnya.
"Btw, gue Adri majikannya zahra.." mata zahra memicing tajam ke arah adri, dan itu membuatnya semakin gencar menjahili adik kesayangannya ini. "Uppsss.. oalah identitas lo terbongkar.. hahaha!!"adri tertawa terbahak melihat wajah merah padam zahra.
"Kesian bang, adek lo mukanya udah kayak cabe busuk.. hahaha!!" Lagi lagi mereka sama sama menjahili zahra, dan itu karena zahra memang gampang marah jadi mereka gencar menggodanya.
"Gue Alvin," alvin mengulurkan tangannya lalu bersalaman dengan adri yang cepat menyambut uluran tangannya.
"Pacarnya zahra?" Tanya adri dengan nada selidik. Dan alvin menggeleng namun wajahnya berubah kecewa. Mengapa? Entahlah ia masih tak mengerti.
"Gausah kecewa, nanti gue bantu lo biar jadi pacar adek gue.."bisik adri yang disambut wajah ceria alvin. "Tapi lo harus janji satu hal, kalo lo serius sama adek gue, lo gak boleh nyakitin dia apalagi sampe bikin dia nangis, nanti pulang rumah lo gue bom kalo sampe lo tetep ngelakuin." Lanjutnya
"Apa sih bang, gue gak berniat jadi pacar adek lo.. galak gitu, entar kalo gue pacaran sama dia nanti tiap hari saat gue buat kesalahan sedikit, gue dicincang lagi dijadiin perkedel." Balasnya dengan berbisik.
Zahra memutar kedua bola matanya lalu berbalik dan berniat untuk segera memasuki rumahnya. Malas mendengar kedua anak jin yang dengan tawa bahagianya menggoda zahra. Memang dia jablay dicabein apa? Pake digodain..
Ketika tangannya baru saja menyentuh gerbang, ucapan adri membuatnya terdiam dan segera memutar tubuhnya sambil memicingkan tajam matanya. "Ayo bro! Kita main ps bareng, sekalian lo gue kenalin sama ortu gue.."
"Apa??!!" Zahra memelototi kakaknya.
"Anggap aja dia gak ada, gak usah dengerin.." adri mengajak alvin dan mulai memasuki pekarangan rumahnya. Itu membuat zahra mengembungkan pipinya. Ya ampun kenapa kakaknya mengajak alvin kedalam rumah? Bisa bisa kedua orang tuanya juga ikut gencar menggodanya.
Zahra menghela nafasnya kasar lalu mengikuti kakaknya yang sudah masuk kedalam rumahnya. Ia membuka kenop pintu perlahan dan mengucap salam dengan pelan. Matanya membulat seketika saat melihat alvin sudah diperkenalkan kepada orang tuanya dan alvin sudah bercengkrama baik depan dahlia dan arsen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Problem's love ✔
Dla nastolatków[SELESAI] Highest rank! #48 in problem 13/03/20 #58 in complicated 20/12/19 #555 in fiction 13/03/20 #162 in bad 13/03/20 #676 in happy 20/12/19 #671 in teenlit 20/12/19 #609 in indonesia membaca 20/12/20 #91 in completed 15/03/20 #969 in percintaan...