prolove ~ 6 ~ heartbeat

1.5K 115 11
                                    

Deg..

Kali ini zahra merasa kaget, dan benar terkejut. matanya membulat sempurna, alvin menatapnya serius. Apa ini benar? Ataukah alvin hanya mempermainkannya? Atau hanya ingin membuatnya terbawa perasaan?

Azka yang sedari tadi hanya mendengar mereka berbicara pun ikut terkejut hingga mengerutkan dahinya. Anna bukannya terkejut, tapi ia malah menoleh ke arah azka yang terkejut. Ia ingin tahu apa reaksi azka ketika ada orang yang jelas berkata begitu dengan zahra.

"Ya kalo lo suka, gue gak mau tanggung jawab.."balas zahra acuh

"Emang lo bener suka zahra??" Tiba tiba azka mengumbar tanya pada alvin.

Alvin menoleh, "ya gue cuma tanya, kalo gue suka gimana? Kenapa? Tapi ya nyatanya gue gak suka..."

"Gue cuma mau bilang aja, kalo lo serius jangan sakitin.."

"Yaelah bro, gue bukan cowok brengsek seperti apa yang lo fikir.." "btw, gue alvin.." alvin mengulurkan tangannya

"Azka," azka membalas uluran tangan alvin.

"Eh, btw ini anna" zahra menunjuk anna.

"Hai!!"

Kring..

"Eh, bentar..."zahra memerima telepon dari seseorang.

"Hallo??"

"Gue depan gerbang sekolah lo. Ke sini cepet!"

"Iya, tunggu."

"Yaudah gc. "

Zahra pun mematikan sambungan teleponnya, "eh, gue duluan ya.. ada urusan bentar oke?"

Setelah mendapat anggukan dari teman temannya, ia pun berlalu begitu saja. "Gue juga pergi deh.." ujar alvin.

🌹🌹🌹

S

etelah bel masuk berbunyi, keadaan kelas XII - 2 bukan lagi dikategorikan kelas berantakan, tapi sudah jadi kelas yang sangat sangat berantakan dengan kursi yang ditumpuk tumpuk ke atas, meja di terbalikkan, semuanya semrawut, para siswi bergosip ria, para siswa nya main kejar kejaran ada yang main game, ada yang tidur tiduran.

Ini semua karena kelas yang mereka tempati sedang tak ada gurunya atau bisa dibilang jamkos. Hanya saja ada yang berbeda, alvin yang biasanya seperti orang gila, sekarang menjadi diam. Ia hanya mendengarkan lagu yang diputar dari ponselnya dan disambung dengan headset yang menympal ditelinganya.

Ini ajaib, dan ia kini malah menggoreskan pensilnya di atas kertas dan menggambar seseorang. Bukan, bukan zahra. Tapi seseorang yang sangat dirindukannya. Jangan kira cowok model alvin hanya bisa membawa masalah, dia memiliki bakat melukis dan sangat pandai membuat sketsa. Buktinya kini dengan cepat kilat gambarnya sudah jadi dan mirip seperti seseorang yang dirindukannya.

"Huh, maaf gue ninggalin lo.. andai saja kita bisa ketemu lagi.." ucapnya pelan.

"Woy!!"

Tiba tiba bahu alvin di tepuk dengan kerasnya oleh radit, dan itu membuatnya terkejut dan dengan cepat menutup bukunya.

"Sakit bego!!"

Radit menyengir. "Eh itu apaan?" Dengan kilat radit mengambil buku yang dipegang alvin. Setelah melihat isi buku itu, radit menatap alvin malas."Bro, dia masa lalu. Lo nyesel, hah? Tujuan gue nyuruh lo sekolah disini biar apa? Biar lo gak lagi mikirin doi!"

"Ga semudah apa yang lo omongin dit, lo gak pernah rasain kayak gue.. ini hati gue, gue gak bisa gitu aja nyuruh hati gue buat gak stuck di dia."

Problem's love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang