Cklek..
Perlahan alvin membuka pintu ruangan lama yang mendominasikan alat musik, dan ia menyalakan lampu ruangan tersebut karena tak ada cahaya sama sekali. Namun percuma saja, lampu di ruangan tersebut mati.
Zahra meringis. Ia hanya diam terpaku didepan ruang musik itu. Hatinya gelisah, ia sesali karena tadi sempat mengiyakan ajakan alvin untuk mengajaknya berkeliling dan mengenalkan semua tempat yang berada disekolahnya.
"Eh!! Ayo!!"teriak alvin dari dalam ruangan.
Zahra masih diam dan wajahnya pucat pasi. Berulang kali ia menghindari ruangan itu dan kini dengan terpaksa karena alvin yang menyebalkan ia terpaksa menuruti alvin.
Melihat zahra yang masih berdiam diri diluar pun alvin merasa geram dan menghampiri zahra.
"Ih, lo budek ya? Ayo masuk.."
"Lagian lo kenapa minta tolongnya sama gue sih? Kenapa gak yang lain? Radit kek? Kenapa harus gue??"
Alvin terlihat berfikir. "Kenapa ya?? Lagian lo kenapa sih, kayak ketakutan gitu? Lo takut ya sama..."
"Yaudah ayo!!" Potong zahra.
Ia paling tidak suka diremehkan apalagi hanya menyangkut hal makhluk astral itu. Bukan itu alasan ia tidak ingin masuk keruangan itu, tapi alasan lain yang lebih membuatnya takut.
"Wow piano!!" Pekik alvin.
Ni orang kayak gak pernah liat piano aja.. lagian rese banget si ni orang pake ngajak gue kesini segala.., batin zahra
"Lo kenapa?? Jangan bilang lo takut sama yang 'begituan'??" Tanya alvin ketika melihat zahra pucat dan hanya fokus pada hp nya tanpa ingin melihat sekeliling ruangan itu.
Gue takut, vin. Gue takut flashback sama masa lalu pahit gue. Please jangan lakuin apapun sama grand piano itu., batin zahra.
Namun takdir berkata lain, alvin justru diam diam telah duduk dan bersiap memainkan piano tersebut. Dan pada dentingan pertama itu seketika zahra menoleh dan mendapati alvin yang tengah asyik memainkan sambil melantunkan lagu All of me - john legend.
Lagu itu, lagu kesukaan aldo dulu.. kenapa harus lagu itu dan kenapa seakan lo tuh mirip dia?? Vin, apa yang lo lakuin??, batin zahra kembali bertanya.
Alvin menatap zahra sambil tersenyum. Dan itu sangat mengingatkannya kepada masa lalunya --aldo. Seakan akan alvin terlihat seperti aldo, dan itu membuat air mata yang berada dipelupuk matanya pun terjatuh dan mengalir, membasahi pipi mulusnya.
Handphone yang tadi dipegangnya pun seketika terjatuh karena ia sudah tak dapat mengontrol syarafnya, ia begitu lemas. Nafasnya memburu, keringat dingin membanjiri wajah dan tubuhnya.
My head under water but i'm bretting fine
Your crazy and i of out my mindCause all of me, loves all love you
Love your curves and all your engine
All your perfect in perfectionGive you all to me, i give my all to you
And i'm end and my begining
Even when i lose some whening..Cause i give you all of me
And you give me all of youSuara indah dan merdu terlantun dari bibir alvin. Dan zahra bertambah lemas hingga lututnya sudah tak dapat menopang tubuhnya lagi dan ia terduduk lemas.
"Aldo.." rintihnya saat sebelum matanya memburam dan semua nya gelap namun ia masih mendengar pekikan alvin yang memanggil namanya. Namun ia terlanjur jatuh pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Problem's love ✔
Teen Fiction[SELESAI] Highest rank! #48 in problem 13/03/20 #58 in complicated 20/12/19 #555 in fiction 13/03/20 #162 in bad 13/03/20 #676 in happy 20/12/19 #671 in teenlit 20/12/19 #609 in indonesia membaca 20/12/20 #91 in completed 15/03/20 #969 in percintaan...