prolove ~ 41 ~ Regret

755 65 4
                                    

Selamat membaca..
_________________________________________________

"Kita udahan ya??"

Pertanyaan itu terdengar seperti gemuruh yang menyambar. Alvin menggeleng kuat dan menatap memohon pada zahra seraya menggenggam kuat tangannya.

"Jangan zah, gue ga mau kita berakhir.. gue mohon zah, jangan tinggalin gue.."

"Yaudah kalau gitu lo aja yang tinggalin gue.. yasmine butuh lo, dan lo.. masih sepenuhnya sayang sama yasmine.."

"Tapi..---"

Belum sempat alvin meneruskan kalimatnya, zahra sudah tak sadarkan diri dan cepat cepat aldo membawa zahra kedalam rumah lagi sedangkan alvin mengekor dibelakang dengan cemas.

🌹🌹🌹

Zahra yang masih lemas untuk berjalan pun dipapah oleh anna untuk berjalan kekelas mereka. Hari ini zahra masuk sekolah karena ia merasa bosan dirumah, toh ia hanya tidur dikamar tanpa melakukan apapun, dan itu membosankan.

"Welcome to the class zahra!!" Teriak rayn yang melihat zahra sudah diambang pintu kelas sedangkan zahra hanya tersenyum dengan wajah pucatnya itu.

"Gue kan cuma ga masuk dua hari rayn, serasa gue hibernasi apa ya?" Zahra terkekeh pelan lalu berjalan menuju tempat duduknya. "Btw, ada kabar baru ga rayn? Biasanya kan lo rajanya gosip hahaha..."

"Enak aja lo!" Kesal rayn. "Eh tapi ada deng, jadi ya zah, semenjak lo ga masuk pacar lo itu kemana mana berdua terus sama yasmine. Gue malah jadi heran, yang pacarnya itu elo atau dia sih??"

Zahra tersenyum kecut dengan raut sedihnya lalu menggeleng. "Gak tau rayn.. gue gak tau.."

"Eh eh!!" Anna berteriak memecah situasi. "Lo nanya apaan sih rayn? Udah ah sono balik ke tempat duduk lo! Kasian zahra baru sembuh masa udah lo tanya tanya gitu?"

"Iya juga sih ya.. yaudah zah gue minta maaf ya kalau lo tersinggung?" Rayn merasa tidak enak namun zahra hanya mengangguk pelan lalu tersenyum kecil.

"Gak apa.."

Selepas perginya rayn, anna segera duduk di tempat duduk di samping zahra lalu menepuk bahu zahra untuk menenangkannya.

"Jangan pikirin itu zah, gue udah sering bilang kan?? Kalau kuat, lo jalanin. Tapi kalau engga, lo lepasin aja. Kasian ra sama diri lo sendiri, yasmine nya sih seneng aja, tapi lo? Hati lo?"

Zahra hanya menunduk seraya menatap jemarinya yang terdapat cincin pemberian alvin kemarin sebagai jaminan untuk kesempatan yang ia beri. Tapi entah kenapa selama ia berfikir, ia hanya tidak nyaman dengan situasi ini.

"Gue gak tau lagi na, gue kasih kesempatan terakhir buat dia." Zahra menoleh pada anna. "Menurut lo, gimana caranya buat ngetest apa kesempatan yang gue kasih itu digunain dengan bener atau engga? Gue cuma masih belum yakin.."

Anna menghela nafas perlahan. "Gue ngerti perasaan lo zah.. gini aja, lo ajak dia ketempat yang pernah dia kunjungin sama lo, yang lebih bisa bikin lo bahagia.. tapi kalau dia nolak pergi cuma karena yasmine LAGI, udah fix kalau dia masih ada rasa sama yasmine.."

Zahra berfikir sejenak lalu mengangguk pelan. Lalu terlintas sejenak suatu tempat yang sempat membuatnya senang. Ia rasa ia tau kemana ia akan membawa alvin.

🌹🌹🌹

"Pulang?"

Zahra hanya tersenyum tanpa menjawab. Matanya masih mengarah kedepan dan berjalan pulang, sedangkan alvin menaiki motornya sembari menyamai jalannya dengan zahra.

Problem's love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang