prolove ~ 3 ~ si menyebalkan lagi.. hufftt

2.2K 125 2
                                        

Duk duk duk..

Terdengar suara pantulan bola basket di lapangan indoor sekolah. Sekali shoot, gadis cantik itu langsung meloloskan bola itu ke dalam ring. Entahlah, rasanya hatinya kini tengah campur aduk. Rasanya ia marah, kesal, sedih, namun ia bimbang.

"Arghhhh!!!!"

Gadis itu melempar bola basket itu sambil meluapkan emosinya, ia melempar bola itu dengan asal ke arah ring basket. Namun, bola itu meleset dan bukannya masuk ke dalam ring, tapi malah memantul ke arah lain.

"Awhhh!!!!"

Terdengar erangan daru sudut lapangan dan membuat gadis pemilik nama anna raina itu sontak menoleh ke arah sumber suara. Dan ia menyernyit, saat ia sadar ia pun segera menghampiri sesosok cowok yang sedang mengaduh kesakitan.

"Ah-eh aduh.. sorry gue gak sengaja.. duh.."ucap anna sambil mengacak rambutnya karena panik. Dan ketika cowok itu menoleh, anna menyadari bahwa orang yang dicelakainya adalah orang yang dikenalnya."azka! Maaf ka, gue gak sengaja.."

Azka menoleh sebentar kepada anna."Iya gak apa na, cuma sakit dikit aja sih.."ucap azka sambil memegangi kepalanya yang terkena bola.

"Ka kita ke uks aja, luka lo berdarah."

Azka menggeleng."engga usah, paling cuma dikit."

"Ya tapi gue merasa bersalah ka, please ka.."anna menatap azka dengan tatapan memohon.

Melihat itu azka pun mengangguk.

"Yaudah yuk,"

"Zahra alexa anandita!" Panggil bu rena selaku guru IPA ketika sedang mengabsen murid XII - 1. Namun zahra masih asyik dengan aksi melamunnya itu, entah apa yang difikirkannya. Namun satu hal yang dipastikan ia masih menyesali masa lalunya..

Berkali kali guru killer itu memanggil nama zahra, namun zahra masih tak mendengarnya. Seketika guru IPA itu kesal, lalu memanggil zahra dengan membentaknya.

"ZAHRA!!!!"

"Enggak!!"zahra tiba tiba berdiri dan menggebrak meja sambil berteriak.

Semua murid dikelasnya pun sontak menoleh ke arah zahra yang tiba tiba berteriak. Bu rena jelas merasa geram dan marah.

"Zahra!!! Kamu berani bentak ibu hah?!!!!!" Dengan marahnya guru killer itu. memelototi zahra yang baru sadar akan apa yang sedang terjadi.

Zahra hanya diam dan menunduk.

"Kamu tau kan kalau ibu tidak suka dengan murid yang tidak sopan??" Rahang bu rena mengeras. Zahra mengangguk pelan. "Sekarang keluar, zahra!!"bu rena menunjuk ke pintu kelas.

"Tap--"

"Gak pake tapi tapi an, keluar sekarang dari pelajaran ibu!!"bentak bu rena.

Zahra masih menunduk. Ia pun mengangguk lalu berjalan keluar kelas masih dengan wajahnya yang ditundukan.

                                🌹🌹🌹

"Aww!!!" Azka mengerang kesakitan.

"Ma- maaf, "ucap anna canggung. Tangannya gemetar ketika bersentuhan dengan wajah azka. Ia tau bahasa tubuhnya ini sedang menunjukkan kepada dirinya bahwa ia memang benar menyukai sosok sahabatnya itu.

"Pelan pelan!"

"I- iya.."

Selepas anna memberikan plester pada dahi azka, ia pun merapihkan kotak obat yang tadi di berantakinya hanya untuk mengobati luka kecil azka. Anna menyayangi azka, walaupun luka azka tidak parah namun anna tetaplah khawatir, dan azka tak menyadarinya.

Problem's love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang