prolove ~ 28 ~ Ada apa?

723 57 0
                                    

Selamat membaca..😊😊
_________________________________________________

Sejak kejadian kemarin, zahra sama sekali tak ingin bertemu dengan sosok bernama alvin itu. Hari ini kepalanya serasa ingin meledak karena rasa pening yang menderanya.

"Do, kalo guru masuk kesini bilangin kalo gue ke UKS." Ujar zahra seraya mencolek bahu aldo.

"Lo sakit? Gue temenin mau?" Tanya aldo lembut.

Zahra tersenyum. "Gausah, makasih.. gue pusing aja pengen tidur di uks."

"Oh yaudah kalo gitu, get well soon zah.."

"Thanks, do. Yaudah gue pergi ya.." aldo mengangguk.

Zahra berjalan dikoridor dan melihat alvin yang duduk di dekat mading bersama dengan yasmine. Ia hanya bisa menghela napas lalu mengabaikan keberadaan mereka. Sebenarnya sekarang semua guru sedang rapat, maka dari itu banyak yang berkeliaran termasuk dua sejoli itu.

"Zah?" Alvin menahan tangan zahra ketika zahra berjalan melewati mereka.

Zahra hanya tersenyum. "Eh, hai!" Sapanya hangat seakan tidak terjadi apa apa.

"Zah, maaf kalau kemarin lo ngerasa kesel sama sikap gue.." ujar alvin penuh penyesalan.

Zahra menyernyit. "Hah? Kemarin? Yang mana ya? bukannya kemarin cuma awal  mimpi buruk gue ya? Karena belum sepenuhnya, terus gue dibangunin sama taqdir yang asli."

"Alexa aku minta maaf kalau kamu ngerasa aku perhatian sama alvin atau bikin kamu kesel.." ujar yasmine.

"Wait, sorry. Nama gue zahra, bukan alexa.."

"Zah, berhenti lo bersikap gak dewasa. Jangan bersikap gini lagi.." ucap alvin.

"Bersikap kayak gimana maksud lo?" Zahra mendongak ke arah alvin yang lebih tinggi darinya. "Wait.. lo alvin bukan sih? Bentar gue pake kacamata dulu.." zahra mengambil kacamata minus nya dari saku kemejanya lalu memakainya.

"Lo kenapa sih zah?"

"Ah engga, soalnya orang yang didepan gue jadi beda aja, berubah semenjak balikan sama mantannya." Ucap zahra penuh penekanan lalu pergi begitu saja dan berlari menuju uks.

Sesampainya ia didepan ruang uks, ia ssgera melepas alas kaki lalu masuk dan menutup pintu uks. Beruntung ia hanya sendiri didalam uks, jadi ia bisa menyalurkan semua yang ia rasakan.

Ia berbaring diatas brangkar dan memejamkan matanya. Entah kenapa ia jadi teringat saat alvin yang selalu membawanya ke sini, dan mengobatinya juga menunggu ia bangun dari pingsan. Ia membuka matanya dan tersenyum kecut.

Entah kenapa air matanya tiba tiba mengalir begitu saja dan melewati belakang telinganya. Ia menarik napas dalam dan menghelanya pelan, dan berusaha memejamkan matanya untuk tertidur.

Dan baru saja matanya terpejam, ia mendengar suara gaduh dari luar uks dan masuk kedalam uks. Awalnya ia penasaran, namun ia masa bodoh saja karena ini bukan urusannya.

Setelah suara tapak kaki orang orang itu sudah menjauh ke luar uks, ia menjadi penasaran apa yang telah membuat gaduh tadi. Dan ia turun perlahan dari atas brangkar dan membuka tirai brangkar disampingnya karena masing masing brangkar tertutup tirai. Ia tak membuka semuanya tapi hanya sekedar mengintip.

"Hah?!" Ia membelalak ketika melihat perempuan yang sangat dikenalnya itu sedang terbaring lemah di brangkar dengan alat bantu bernapas dan ada tabung oksigen di atas nakas.

Ia menutup mulutnya dan air matanya menetes. Ini terjadi lagi, disaat baru saja bahagia, apa ia harus melepaskan kebahagiaannya demi sahabatnya? Ia tak ingin kejadian nadine terulang lagi dengan yasmine. Yap, yasmine lah yang terbaring lemah di atas brangkar dengan matanya yang terpejam.

Problem's love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang