Selamat membaca..😊😁
_________________________________________________
Gadis berambut sebahu itu menatap bosan lelaki yang menyandang status sebagai kekasihnya, bukan bosan berhubungan dengan lelaki itu. Tapi ia bosan menunggu sampai kapan lelaki disampingnya ini akan berhenti bermain mobile legend dan menghiraukan keberadaannya.
"Vin?" Panggil zahra.
"Hmm.." jawab alvin dengan gumaman sambil terus dengan asik memainkan ponselnya.
"Alvin.."panggilnya sekali lagi seraya mengguncangkan bahu alvin.
"Apa?" Tanya alvin sambil terus bermain di hpnya. Virus permainan ini mungkin telah meracuni pikiran orang orang yang memainkannya, hingga terlalu fokus bermain dan tak peduli dengan sekitar.
"Ish alvin mah.."
"Apa sayang?" Tanya alvin dengan lembut namun pandangannya tetap fokus pada ponselnya. Dan entah kenapa wajah zahra memerah ketika dipanggil sayang.
"Ih lo mah manisnya sebelum pacaran doang! Giliran udah pacaran guenya di diemin.." zahra mencebik kesal lalu mengerucutkan bibirnya.
Alvin tiba tiba berhenti memainkan ponselnya dan tersenyum lalu mengacak puncak kepala zahra. "Gue mainan bentar kok.."
"Gigi lo bentar! Gue nungguin lo 1 jam tau!!"kesal zahra.
"Hah? Emang iya apa?"
"Kan, sampe gak inget waktu kan? Nyebelin ah lo!"
"Yaudah maaf ya.. gue gak ngulangin lagi deh, janji ini yang terakhir kali.." alvin mengangkat jari telunjuk dan jari tengah nya.
"Bener ya?"
"Iya sayang.."
"Ih jijik!"
"Tapi sayang kan?"
"Marah lagi nih!"
"Eh jangan! Iya deh, maaf.. oh iya nanti pulang sekolah kita jadi nonton bareng azka sama anna kan?" Tanya alvin.
"Iya jadi. Aldo diajak gak ya?" Tanya zahra.
"Kenapa? Lo mau ngajak?! Yaudah sama aldo aja sana!" Alvin jadi kesal ketika mendengar zahra malah bertanya tentang aldo.
"Ish, jangan gitu dong.. cemburu ya??" Zahra menoel noel pipi alvin dan alvin menatapnya kesal.
"Biarin!"
"Udah mending kekelas yuk? Bentar lagi mau bel. Lo jangan ngambek mulu ah! Ayo!!" Ajak zahra dan ia menarik narik alvin.
Alvin yang malas berjalan membuat zahra sulit menariknya. Hingga ia tak melihat di depan kakinya ada batu yang lumayan besar dan ia tersandung begitu saja.
"Aduh!" Ringis zahra. "Aaa!!!"
Matanya membelalak ketika melihat lututnya berdarah karena terbesot oleh aspal yang kasar. Ia takut melihat darah sebanyak ini, jika hanya rasa sakit masih ia tahan. namun jika lukanya terlihat, ia tak akan pernah tahan melihat darah merahnya yang keluar.
Seperti patah hati, jika hanya rasa sakit nya saja masih bisa dipendam. Tapi jika lukanya sudah nyata dan tak dapat disembuhkan, itu dapat menyebabkan sakit yang sulit hilang dan pasti perasaan pun memudar karena rasa lelah yang menghantam.
"Zahra! Lo gapapa? Itu lo berdarah, ayo ke UKS." Ucap alvin dengan rasa paniknya melihat zahra yang kesakitan akibat lututnya yang berdarah.
"Tapi gak bisa berdiri, perih!"
Alvin pun dengan cepat menggendong zahra dan membawanya ke UKS untuk mengobati lukanya yang berdarah. Sesampainya di sana, dengan rasa panik ia mencari cari kotak p3k yang padahal terlihat jelas ada di meja UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Problem's love ✔
Genç Kurgu[SELESAI] Highest rank! #48 in problem 13/03/20 #58 in complicated 20/12/19 #555 in fiction 13/03/20 #162 in bad 13/03/20 #676 in happy 20/12/19 #671 in teenlit 20/12/19 #609 in indonesia membaca 20/12/20 #91 in completed 15/03/20 #969 in percintaan...
