Selamat membaca...
__________________________________________________Kini zahra tengah berada di taman sekolahnya yang terpencil dan jarang di huni oleh murid sekolahnya. Sekolahnya ini memiliki beberapa taman, dan dia berada di taman paling belakang dan terpojok. Hanya ada 2 orang siswi yang berada dibelakangnya, namun ditempat dimana dia duduk ia pun sendiri. Sedang tercenung atas penjelasan aldo mengenai orang yang telah menyebarkan semua berita itu.
Flashback
"Eh, kayaknya zah gue tau sesuatu" tiba tiba aldo teringat sesuatu dan menatap zahra serius.
"Apa?"
"Orang yang nyebarin artikel, foto, dan pesan suara itu,"
"Hah? Siapa?"
"Yang nyebarin itu.. Raka." Ia memberi jeda untuk menoleh sejenak pada zahra. "Lo tau raka kan?"
Tentu saja ia mengetahuinya. Raka termasuk troublemaker di sekolahnya dan masuk kedalam genk radit. Meski begitu ia pendiam dibanding teman temannya yang lainnya. Dan lagipula buat apa raka mencampuri urusan zahra? Mereka tak pernah dekat, hanya saling kenal saja. Mana mungkin raka memiliki dendam padanya?
"Tapi buat apa dia nyebarin itu semua? Dan apa untungnya buat dia? Deket aja engga sama gue, apa mungkin punya dendam? Gak mungkin banget.."
"Gue rasa sih, ada orang dibalik perbuatannya. Sementara kita rahasiain ini dulu, jangan bilang kalau ini raka yang nyebarin. Tapi apa mungkin diandra yang nyuruh dia? Tapi diandra terlibat disini.." ujar aldo yang semakin pusing dibuatnya. Ini semakin membingungkan.
"By the way, lo tau dari mana kalau ini perbuatan raka?"tanya zahra yang penasaran.
"Waktu itu gue gak sengaja denger dia waktu nelpon orang dan itu di toilet, mungkin dia gak sadar kalau ada gue disana. Dan sepertinya yang ngomong sama dia itu cewek. Dan dia melakukan ini karena dipaksa sama cewek itu. Gue gak tau siapa, yang pasti dia ngomong chel, chel gitu deh. Entah chelsea atau michele.."
"Kira kira siapa ya? Tapi gue juga harus nanya ini ke raka nya. Karena dia juga ada sangkut pautnya."
"Yaudah apapun yang akan lo lakukan ataupun lo butuh gue, gue akan bantu lo kapan pun itu."
"Iya do, makasih.."
Dan apalagi yang membuat kepalanya bertambah pusing dan serasa ingin pecah adalah sikap alvin padanya kemarin. Mungkin alvin salah faham, tapi tidak sepatutnya dia bersikap begitu. Tapi buat apa juga alvin salah faham? Terlebih sampai sebegitu marahnya terhadap zahra. Dan terlihat seperti.. cemburu..
Tapi ia terlanjur kesal dengan ucapan alvin yang bersikap sama saja dengan teman temannya yang lain. Rasanya ia sulit memaafkannya, awalnya ia sudah percaya pada alvin sepenuhnya. Dan inilah salahnya, jangan begitu percaya bahwa yang baik tidak akan bersikap buruk. Dan dia adalah tipikal orang yang jika kepercayaan pada orang itu sudah hilang, ia jadi sulit untuk percaya.
Mengatainya nempel sana sini, seakan dia itu seperti jalang. Padahal aldo dan zahra juga sebelumnya memang sudah berteman sebelum kehadiran alvin sekarang. Apa salahnya? Mereka hanya berjalan berdua menuju kantin.. dan alvin sebegitu marahnya.
"Persetan lah sama alvin toh, dia juga gak berniat minta maaf sama gue.."gumamnya.
Tiba tiba alvin datang menghampirinya dan ia berusaha untuk tidak menganggap keberadaan alvin yang sudah duduk disebelahnya. Ia menatap lekat pada novel yang dibacanya, meskipun hatinya gusar untuk fokus karena fikirannya sudah melayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Problem's love ✔
Teen Fiction[SELESAI] Highest rank! #48 in problem 13/03/20 #58 in complicated 20/12/19 #555 in fiction 13/03/20 #162 in bad 13/03/20 #676 in happy 20/12/19 #671 in teenlit 20/12/19 #609 in indonesia membaca 20/12/20 #91 in completed 15/03/20 #969 in percintaan...