prolove ~ 31 ~ Pesta

812 66 2
                                    

Selamat membaca.. 😊😊
_________________________________________________

"Jadi kenapa kamu membuli zahra?" Tanya bu kika selaku guru bk di sekolah zahra saat mereka semua sedang diintrogasi.

Setelah melalui paksaan alvin untuk bercerita tentang kejadian pembuliannya, zahra pun pasrah bercerita didepan alvin juga sahabat sahabatnya. Dan setelah itu alvin gencar mengadu kepada bu kika.

"Ayo jawab!" Tegas bu kika. Vina dan teman temannya yang membuli zahra kemarin hanya bisa diam dan saling menyenggol lengan.

"Mau jelasin atau saya keluarkan?!"

Vina menghela napas pasrah sambil menatap tajam zahra yang wajahnya wasih banyak luka. "B-begini bu, saya cuma bercanda aja kok sama zahra.."

Alvin melotot marah. "Bangsat lo! Lo kira bercandaan lo itu lucu hah?! Lo hampir aja bunuh anak orang! Kalo kemarin gue gak liat zahra yang pingsan dengan luka diwajah, kaki yang memar, dan badannya basah kuyup kedinginan, gak tau deh gimana jadinya, kalo ada apa apa sama dia emang lo mau tanggung jawab?!!"

Zahra menarik alvin yang sudah berdiri dari tempat duduknya dan hendak menghampiri vina yang kejam itu, karena rasanya alvin begitu gemas untuk memberi gadi gadis itu pelajaran.

"Benar begitu vina??" Tanya bu kika.

Vina mengangguk pelan. "Tapi ini karena dia yang bertingkah sok jadi ratu disini, saya sama temen temen saya gak suka saya kelakuan sok baik dia!" Vina menunjuk nunjuk zahra dan zahra hanya bisa menunduk.

"Heh!! Lo gak usah nunjuk nunjuk pacar gue ya?!!" Alvin lebih marah lagi dan vina kembali bungkam.

"Zahra, tolong kamu ceritakan bagaimana kejadian sebenarnya.." ucap bu kika dengab lembut pada zahra.

"G-gini bu.. ada seorang siswi yang manggil saya dan bilang kalau saya dipanggil pak abdul di lapangan indoor, awalnya saya emang udah ngerasa aneh karena setau saya pak abdul gak masuk hari ini, tapi saya tetap ikutin.." jelas zahra.

"Siapa yang manggil kamu? Namanya siapa? Kelas berapa?" Tanya bu kika.

"Saya gak tau dia kelas berapa, yang saya tau, namanya resha." Jawab zahra.

Dasar resha oon! Pake ngasih tau nama nya lagi! Tapi gapapa, dia juga harus kena. Masa gue doang.. ,, batin vina.

"Resha yang rambutnya rada ikal itu bukan? Yang pakai jepit rambut pita merah polkadot?" Tanya bu kika dan zahra mengangguk. "Oalah anak itu toh, dia padahal anaknya lumayan sopan sama guru, bisa bisanya dia berbohong."

"Anna, tolong panggilkan resha kesini juga."perintah bu kika dan anna mengangguk lalu pergi mencari resha.

"Teruskan ceritanya," ucap bu kika.

"Saya nanya nanya ke orang, nanya apa ada yang liat pak abdul? Terus ada yang bilang kalau dia liat pak abdul masuk ke ruang guru."ucap zahra.

"Pak abdul memang sempat kesini karena ingin memberikan surat izin untuk beberapa hari kedepan karena dia terkena gejala tyfus. Tapi setelah itu pak abdul pulang."

Pantesan.. ,, batin zahra.

"Lanjutkan.."titah bu kika lagi.

"Karena saya kira pak abdul beneran masuk, saya akhirnya masuk kelapangan buat nyari pak abdul, tapi saya malah ketemu vina dan teman temannya. Mereka bilang kalau mereka gak suka saya karena saya sok putri disini, padahal saya gak ngerasa gitu. Terus kedua temen vina megangin tangan saya dan awalnya saya berontak.

Tapi saat saya mau bales, saya inget sama janji saya untuk berubah jadi cewek yang lembut, maka dari itu saya hanya diam saat vina mulai menjambak saya karena temannya juga sudah memegangi saya. Vina menampar saya beberapa kali sampai sudut bibir saya berdarah, pipi saya panas, dan setelah itu dia menjambak saya lalu membenturkan kepala saya ke dinding." Jelasnya.

Problem's love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang