prolove ~ 22 ~ Teror lagi??

1K 71 0
                                    

Selamat membaca..
__________________________________________________

Zahra yang berjalan di koridor merasa risi diperhatikan dengan senyuman penuh arti. Ia tak mengerti mengapa hari ini orang orang bersikap aneh padanya. Ia memasuki kelasnya dan ditatap sama seperti orang orang dikoridor.

Ia membelalakan matanya ketika matanya menangkap sesuatu yang membuatnya bergidik geli. Apa apaan ini?! Banyak bunga bertabur beserta kalimat alay yang bertengger dimeja nya. Bukannya tak suka dengan hal yang romantis, tapi ini bukan waktunya. Dan ini didepan khalayak orang, apa mungkin ini yang membuat orang orang menatapnya aneh?

Jreng..

Zahra sontak memutar balik tubuhnya ketika mendengar petikan gitar. Ia mengerutkan dahinya. Alvin. Buat apa dia dikelasnya? Semua orang menatap mereka berdua dan zahra risi.

"Lo ngapain disini?"

"Ngapelin pacar.. hehe.."alvin menyengir tak berdosa.

"Cieee..."semua orang menyorakinya dengan kata itu, dan entah kenapa ia malu. Bukan malu malu kucing, tapi ia benar benar malu karena semua orang menatapnya seperti itu dan ia terkesan norak.

"Diam kalian semua!" Dan semuanya diam lalu saling mengisyaratkan untuk diam. "Gue mau nyanyiin sesuatu untuk zahra,"

Jreng..

Alvin mulai memetik senar gitarnya dan mulai menyanyikan lagunya.

I gotta a heart and i gotta a soul
Believe me i wanna use them both
We made a start, be it a false one, i know
Baby i dont want to feel alone

So kiss me where i lay down
My hands press to your cheeks
A long from the playground

I have loved you since we were eighteen
Long before we both thought the same thing
To be love, and to be in love
All i can do is say
That these arms were made for holding you
I wanna love
Like you made me feel when were eighteen

We took a chance, god knows we tried
Yet all along, i knew we'd be fine

So pour me a drink, oh love
Let's split the night wide open
And we'll see everything we can
Living love in slow motion, motion, motion

So kiss me where i lay down
My hands press to your cheeks
A long from the playground

I have loved you since we were eighteen
Long before we both thought the same thing
To be love, and to be in love
All i can do is say
That these arms were made for holding you
I wanna love
Like you made me feel when were eighteen

Riuh tepuk tangan menggema diruang kelas. Romantis sih, tapi kan kasihan yang jomblo. Banyak yang mengerang iri, ada pula yang bersiul siul menggoda mereka, dan alvin hanya menyengir lalu menghampiri zahra.

"Ini lo yang bikin? Berantakan tau ih.." ujar zahra.

"Tapi romantiskan?" Alvin menaik turunkan alisnya.

"Iya, tapi emang gak berlebihan? Nanti jadi omongan.."

"Tenang aja, siapa pun yang ganggu lo bakal gue bikin babak belur." Tangan alvin mengacak puncak kepala zahra. "Jangan marah ya.."

"Ish!! Berantakan!! Udah sana ke kelas, udah mau bel, nanti gue ada ulangannya bu neng."ucap zahra seraya merapikan rambutnya yang berantakan.

Alvin terkekeh. "Ngusir nih? Bu neng doang.."

Problem's love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang