Part 19 (Stalk)

63.2K 2.8K 7
                                    

Di Mulmed Foto Keo

Tiba-tiba suara seseorang mampu menghentikan aksi jambak-menjambak Friska dan Laura.

"Lo bertiga mau sekolah apa mau jadi preman, huh?! Kalau lo bertiga mau jadi preman, besok lo bertiga tunggu surat pengeluaran dari sekolah!"

----------------------------------------
Happy Reading!

Semua murid menoleh ke arah sumber suara, kemudian mereka memberi jalan kepada Adriel dkk.

"Lo bertiga mau jadi preman?" tanya Adriel dengan nada dingin dan datar, membuat semua orang terdiam. Termasuk Sarah dkk yang langsung mematung karena kehadiran Adriel dkk.

"Gue heran, kenapa Daddy gue bisa nerima makhluk kayak lo bertiga masuk ke sekolahnya." Ucap Adriel sambil tersenyum miring.

"Gue juga udah tau keburukan lo bertiga. Lo bertiga udah sering nge-bully Key dan teman-temannya!" ucap Adriel penuh penekanan di setiap kata-kata yang ia ucapkan.

Sarah dkk hanya bisa tertunduk takut.

Adriel pun berdehem. "Karena gue orang yang baik dan tidak sombong, gimana kalau kita buat kesepakatan aja?" tanya Adriel kepada Sarah dkk sambil menatap Sarah dkk dengan alis yang terangkat satu.

"K.. k.. kesepakatan a.. apa?" tanya Sarah dengan suara bergetar.

"Kalau lo bertiga masih berani mengganggu para nerd ini lagi, lo bertiga bakalan dikeluarin dari sekolah ini secara tidak terhormat. Dan kalau lo bertiga nggak gangguin para nerd ini lagi, gue akan kasih kebebasan lo bertiga buat bersekolah di sini." Jelas Adriel dengan santai sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Deal?" tanya Adriel dengan alis yang dinaikkan satu.

"O... oke, d... deal." Jawab Sarah masih dengan suara yang gemetar.

"Oke, lo bertiga sekarang boleh pergi." Ucap Adriel, dengan cepat Sarah dkk pun langsung berlarian terbirit-birit.

"Kalian semua ngapain masih pada di sini? Kembali ke aktivitas kalian masing-masing!" ucap Adriel lantang membuat semua murid yang tadi bergerombolan langsung bubar.

Adriel pun menghampiri Key yang kini sedang menunduk menahan tangis akibat jambakan yang diberikan Laura tadi cukup kuat. Begitu pun dengan Daniel yang langsung memeluk tubuh Steff.

Adriel pun langsung memeluk tubuh mungil Key, Key pun langsung membalas pelukan Adriel.

"P... perih Bang." Lirih Key, Adriel pun mengelus punggung Key untuk menenangkan.

"Abang di sini Key, gak usah takut. Gue akan selalu lindungin lo." Ucap Adriel pelan dengan nada yang lembut, lalu mengelus puncak kepala Key. Tak perduli dengan tangannya yang kini sudah dipenuhi oleh jus yang berada di rambut Key.

"Mendingan Key sama Steff bersihin dulu deh rambutnya." Usul Rey membuat Adriel dkk dan Key dkk kompak menoleh ke arah Rey.

"What?" tanya Rey dengan alis yang terangkat satu.

"Tumben bener." Ucap Cia mencibir Rey.

"Ohh, jadi menurut lo selama ini gue gak bener, huh?" balas Rey menatap Cia kesal.

"Emang." Balas Cia santai membuat Rey menggeram kesal.

"Udah, udah. Key, Steff, mending lo berdua sekarang ke kamar mandi buat bersihin tuh rambut yang udah kayak gembel. Gue bawa shampo kok." Ucap Lian membuat Key dan Steff mengangguk lesu.

***

Setelah Key dan Steff selesai membersihkan rambutnya, mereka berdua pun memutuskan untuk pergi ke ruangan yang Key buat khusus untuk dirinya. Apabila ia sedang bosan, ia akan pergi ke ruangan yang berada di lantai 7.

Key dan Steff menggunakan lift khusus pemilik sekolah saja yang hanya boleh menggunakan lift tersebut.

Suara dentingan lift pun berbunyi, kini Key dan Steff melangkahkan kaki nya menuju ruangan tersebut. Hanya beberapa langkah saja, mereka berdua telah sampai di ruangan tersebut.

Key pun mencocokan sidik jarinya, lalu secara otomatis, pintu ruangan tersebut terbuka.

Dengan cepat, Key dan Steff pun langsung memasukki ruangan tersebut, dan secara otomatis pintu kembali tertutup rapat.

"Key, lo ada hair dryer gak?" tanya Steff kepada Key yang kini sudah merebahkan tubuhnya di sofa.

"Ada, tuh, di meja rias gue." Jawab Key sambil menunjuk ke arah meja rias yang berada di sudut ruangan. Dengan cepat, Steff melangkahkan kakinya ke arah meja rias tersebut dan langsung mencolokkan kabel hair dryer ke stop kontak.

Key yang merasa bosan pun mengambil ponselnya yang berada di saku seragamnya. Lalu ia iseng-iseng membuka aplikasi Instagram miliknya. Banyak orang yang like dan komen di fotonya. Namun, matanya tiba-tiba menyipit saat melihat akun seseorang yang sangat ia kenali me-like foto miliknya.

"KeolaCarpenter." Gumam Key.

"Wah si Keo ngestalk gue ternyata." Gumam Key sambil senyum-senyum sendiri.

"Kesambet lo?" ucap Steff tiba-tiba yang kini sudah berdiri di samping Key membuat Key terlonjak kaget.

"Buset dah Steff, sejak kapan lo ada di sini?" tanya Key.

"Sejak lo menggumami sesuatu sambil senyum-senyum sendiri. Gue pikir lo kesambet. Emang ada apa sih? Kok lo sampe senyum-senyum gitu liat layar ponsel lo?" tanya Steff penasaran, lalu duduk di samping Key.

Key tidak mengindahkan ucapan Steff, ia pun kembali senyum-senyum sendiri.  Dengan gerakan cepat, Steff merebut ponsel milik Key, membuat Key melotot kaget karena ponselnya yang direbut secara paksa oleh Steff.

"E... eh, lo mau ngapain Steff?!" ucap Key panik sambil berusaha merebut ponselnya yang kini sedang di genggam oleh Steff.

"Sstt, diem! Gue cuma mau mastiin hal apa sih yang bikin sahabat gue ini natap layar ponselnya sambil senyum-senyum sendiri." Ucap Steff sambil memicingkan matanya.

"Ohh, jadi ini yang bikin lo senyum-senyum sendiri sambil liatin layar ponsel lo?" ucap Steff sambil menyeringai membuat Key bergidik.

"Apa lo?!" ucap Key melototi Steff yang kini sedang tersenyum menggoda.

"Lo... suka sama Keo yaa? Hayo, ngaku lo!" ucap Steff menuduh Key.

"Dih, enggak kok! Fitnah aja lo!" balas Key membuat Steff semakin menggodanya.

"Ciee Key suka sama Keo. Gak lama lagi ada yang jadi nih, hmm." Ucap Steff sambil menaik turunkan alisnya membuat Key menatap Steff tajam.

"Apasih lo?! Balikin gak hp gue?!" ucap Key yang berusaha merebut ponselnya yang kini masih di genggam erat oleh Steff.

"Tunggu bentar," ucap Steff merentangkan kelima jarinya membuat Key menaikkan satu alisnya dan menatap Steff bingung.

"Nah, udah. Nih gue balikin hp lo." Ucap Steff mengembalikan ponsel milik Key membuat Key menatap Steff curiga.

"Abis ngapain lo? Bajak ya?! Ngaku lo!" ucap Key menuduh Steff membuat Steff mengedikkan bahunya acuh.

"Kuy lah, ke kelas." Ajak Steff sambil berjalan ke arah pintu membuat Key mengikuti Steff.

~Fake Nerd~

-TBC-

Cerita ini baru saja aku revisi, semoga kalian lebih menyukainya!



Salam,
Ransyifa

Fake Nerd [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang