Part 40 (Rumah Hantu)

45.1K 1.9K 56
                                    

Teett

Setelah perjanjian yang telah mereka buat, Key dkk dan Adriel dkk pergi ke Ancol setelah pulang sekolah. Tak lupa mereka yang telah mengganti seragamnya dengan baju santai.
Kini mereka sedang berkumpul di tengah-tengah area Ancol.

"Mau main yang mana dulu nih?" tanya Adriel.

"Rollercoaster!" ucap Daniel bersemangat.

"Wah boleh tuh, wahana Rollercoaster jadi pembukaan kita nih." Balas Rey tersenyum sambil menaik turunkan alisnya.

Mereka pun segera menuju wahana Rollercoaster dan duduk di bangku masing-masing.

"Kamu takut gak?" tanya Key meledek Keo.

"Enggak dong, masa aku naik beginian aja takut? Kamu kali yang takut!" balas Keo sambil tersenyum miring membuat Key mendengus.

"Enak aja! Aku gak takut tau!" balas Key membuat Keo tertawa, lalu mengacak rambut Key.

"Dasar tunangan baru, bikin iri aja." Ucap Daniel yang duduknya di belakang Keo dan Key.

Keo dan Key pun menoleh dengan serempak.

"Iya dong, iri ya? Makanya lamar si Cia!" balas Key membuat Daniel mendengus.

"Gue mah gak buru-buru, tunggu Cia lulus SMA baru gue lamar, gue kan santuy orangnya." Balas Daniel santai membuat Key dan Keo hanya menggelengkan kepalanya lalu tertawa.

Wahana Rollercoaster pun perlahan demi perlahan mulai bergerak. Saat wahana mulai berjalan Key dkk dan Adriel dkk nampak menikmati wahana Rollercoaster.

"Haah, ini yang kedua kalinya gue naik Rollercoaster!" ucap Rey antusias.

"Gue sih udah berkali-kali, tapi tetep aja rasa deg-degan gak pernah hilang." Balas Lian membuat yang lain tertawa kecil.

"Mau naik yang mana lagi?" tanya Key kepada yang lain.

"Umm, gimana kalau kita ke rumah hantu?" usul Cia sambil tersenyum smirk.

"What The hell?! Rumah hantu?!" tanya Lian dengan wajah yang ketakutan.

"Iya rumah hantu, mau gak?" tanya Cia lagi.

"Wah boleh tuh! Pasti seru!" ucap Nathaniel membuat wajah Lian menjadi pucat.

Nathaniel yang menyadari perubahan sikap dan wajah Lian segera menghampirinya.

"Kamu takut?" tanya Nathaniel lembut kepada Lian, Lian hanya mengangguk kaku, Nathaniel pun tersenyum manis lalu mengacak rambut Lian.

"Jangan takut, kan ada aku yang jagain kamu, kalau ada apa-apa peluk aku aja." Ucap Nathaniel sambil menaik turunkan alisnya. Lian pun menatap Nathaniel kesal.

"Modus dasar!" balas Lian membuat Nathaniel tertawa.

"Gapapa dong, modus sama pacar sendiri, bukan sama cewek lain." Balas Nathaniel membuat Lian mencubit lengan Nathaniel. Namun, Nathaniel hanya tertawa puas karena berhasil menggoda Lian.

"Udah ayuk langsung aja kita cus." Ucap Key, mereka pun mulai memasukki rumah hantu.

"Assalamu'alaikum ya ahli kubur, numpang-numpang, saya dan teman-teman mau lewat, jangan ganggu." Ucap Adriel melewati beberapa ruangan diikuti dengan yang lainnya.

Saat mereka memasuki sebuah ruangan yang terdapat mobil ambulan, tiba-tiba saja pintu ambulan terbuka dengan sendirinya, membuat Adriel dkk dan Key dkk berteriak, kecuali Keo dan Nathaniel yang badannya hanya menegang.

"Lah eta jurig kok burik amat ya." Ucap Daniel merinding.

"Mohon ditahan... Mohon... Bentar lagi kita udah mau keluar... Mohon ditahan." Ucap Adriel sembari menetralkan pernafasannya.

Semuanya pun mulai bisa bernafas lega, karena mereka telah berhasil keluar dari rumah hantu tersebut.

"Sialan jantung gue gak normal." Ucap Daniel yang sedang mengatur nafasnya.

"Gak lagi-lagi dah gue masuk rumah setan!" ucap Adriel membuat Key terkekeh.

"Ah kalian semua payah! Masa gitu aja takut?" ujar Key membuat Adriel dkk menekuk mukanya.

"Balik yuk, udah malem nih." Ajak Rey membuat semuanya mengangguk setuju. Mereka pun mulai pergi dan pulang ke rumah masing-masing.

***

Sesampainya di rumah, Key langsung saja membaringkan tubuhnya di kasur. Tiba-tiba saja, ponselnya berdering menandakan ada telefon masuk. Key pun tersenyum saat ia tahu yang menelefonnya adalah Keo.

"Halo Key, lagi apa?"

"Lagi tiduran aja nih di kasur, kamu lagi apa?"

"Aku lagi duduk aja di ruang tamu. Kok kamu belum tidur?"

"Bentar lagi mau tidur kok."

"Ohh yaudah, kamu tidur sekarang ya. Good night."

Manis sekali Anda, Keola Ramos Carpenter.

"Okedeh night too." Key pun memutuskan sambungan telefon. Kemudian ia menaruh ponselnya di atas nakas di samping tempat tidurnya.

Ia mulai menarik selimut, kemudian mematikan lampu. Tak lama, dirinya pun sudah memasuki alam bawah sadarnya.

-TBC-

Hai manteman maap ya jarang UP, akhir-akhir ini aku sering sibuk🙏semoga kalian semakin suka sama jalan ceritanya :)



Salam,
Ransyifa

Fake Nerd [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang