Part 31 (Rencana).2

53.1K 2.3K 30
                                    

Happy Reading!

"Key bangun, makan malam dulu." Ucap Adriel sembari mengetuk pintu kamar Key.

Key pun menggeliat kecil, lalu menguap. Ia pun melirik jam yang bertengger manis di dinding kamarnya.

"Hm, udah jam tujuh." Gumam Key, lalu ia pun bangkit dan ingin berjalan ke arah kamar mandi, lalu suara Adriel terdengar kembali.

"Woy Key!" teriak Adriel membuat Key menggeram kesal.

"Apaan sih bang?! Key mau cuci muka dulu bentar. Gak sabaran banget jadi orang." Ucap Key yang kini sudah membuka pintu kamarnya lebar-lebar.

"Hehe, yaa... Sorry. Gue kan gak tau." Ucap Adriel mengangkat jarinya dan membentuk huruf 'V' sambil menyengir, membuat Key merotasikan matanya sambil berdecih.

"Yaudah, gue tunggu di bawah ya. Jangan lama-lama!" ucap Adriel yang kini sudah berbalik badan.

"Ck, iya bawel."

Key pun menutup pintu kamarnya dan berjalan ke arah kamar mandi.

****

Kini jam sudah menunjukkan ke arah jam sembilan, para sahabat Key dan Adriel telah berkumpul di rumahnya sejak satu jam yang lalu.

Sedari tadi mereka hanya bercanda ria di ruang tamu.

Hingga tiba-tiba Key bertanya soal rencananya.

"Jadi, kalian setuju gak kalo kita ke sana nya jam dua belas?" tanya Key sambil menatap para sahabanya satu- persatu.

"Gue sih setuju-setuju aja." Balas Rey santai sambil menyenderkan tubuhnya di badan sofa.

"Apa gak ke maleman jam segitu?" tanya Cia ragu.

"Lo takut ya?" tanya Rey meledek Cia membuat Cia menatapnya sinis.

"E... Engga kok! Siapa bilang Cia takut? Kan Cia cuma tanya!" ujar Cia sewot membuat Rey menatapnya kesal.

"Biasa aja dong!" balas Rey membuat Key menggelengkan kepalanya melihat tingkah Rey dan Cia yang selalu bertengkar apabila sudah bertemu.

"Heh, udah-udah! Kembali ke topik. Gimana? Pada setuju gak?" tanya Key sekali lagi.

"Kita sih setuju-setuju aja, mau jam 1? Boleh! Kan kita cowok, jadi udah biasa begadang." Jawab Adriel membuat ketiga sahabatnya mengangguk membenarkan ucapan Adriel.

"Hmm, jam dua belas aja lah. Deal  gak nih?" saran Key.

"Deal." Balas yang lain serempak, membuat Key tersenyum senang.

"Gaes, ke kamar gue dulu yuk?" ajak Key kepada para sahabatnya.

Ketiga sahabatnya pun mengangguk setuju.

"Bang, kita berempat izin ke kamar dulu ya." Izin Key kepada Adriel yang sedang fokus bermain ponsel.

"Iyaa." Balas Adriel cuek karena sedang fokus memainkan ponselnya.

***

"Haah, gue ngantuk. Gue tidur dulu ya, nanti bangunin gue aja kalo udah mau otw, masih jam sembilan ini." Ucap Rey yang kini sudah berbaring di atas kasur Key.

"Siap, santai aja." Balas Key.

Keadaan kamar Key sangat sunyi, hingga akhirnya Key membuka suara.

"Gue bingung."

"Bingung kenapa?" tanya Cia sambil menatap Key heran.

"Kenapa Daddy gue bisa mempekerjakan orang yang salah ya?" tanya Key sambil mengerutkan keningnya.

"Gue juga gatau, kenapa kita gak tanya ke Lian aja? Dia kan udah lama sekolah di tempat lo." Ucap Steff yang sedang asik mengunyah ciki nya.

"Oh iya ya! Kenapa gak kepikiran coba? Huft, gue coba vidcall dia aja deh." Ucap Key yang diangguki Steff dan Cia.

Video call mulai tersambung dan di layar ponsel Key sudah memunculkan wajah cantik Lian.


"Hai Key!" ucap Lian riang.

"Hai Lian! Eh flawer, sini-sini." Ucap Key yang memanggil Steff dan Cia. Mereka berdua pun mendekat dan mulai menyapa Lian dengan wajah yang sumringah.

"Btw Lian, kita-kita boleh tanya gak?" tanya Key.

"Boleh kok, mau tanya apa?" jawab Lian sambil tersenyum manis.

"Jadi gini, lo tau gak sih penyebabnya Daddy gue mempekerjakan orang yang korup di sekolah gue? Kan Daddy lo itu temennya Daddy gue, pasti tau dong." Ucap Key sambil menaik turunkan alisnya.

"Um... Sebentar, gue inget-inget dulu."

"Okay."

Lian pun terlihat sedang menjentikkan jarinya, kemudian menceritakan semuanya.

"Seinget gue, Daddy lo waktu itu lagi butuh orang banget buat ngatur keuangan di sekolah, jadi terpaksa Daddy lo mempekerjakan orang itu. Yang gue tau nama orang itu Rio." Jelas Lian membuat Key, Steff, dan Cia mengernyitkan dahinya.

"Kayak pernah denger." Gumam Key.

"Okedeh Lian, makasih ya! Maaf gue ganggu waktu lo, jadi gak enak hehe." Ucap Key sambil menyengir.

"Santai aja kali Key, yaudah bye Key, Steff, Cia." Pamit Lian kepada Key dkk.

"Bye Lian." Balas Key dkk, sambungan pun terputus.

"Pak Rio... Kayak pernah denger, kalo gak salah, Rey yang bilang deh kemarin." Ucap Key meningat-ingat.

"Nah iya, seinget gue juga Rey yang sebut nama Pak Rio itu!" balas Cia.

"Hmm... Pak Rio." Gumam Key sambil tersenyum smirk.


-TBC-


Maapkeun ya kalo ceritanya garing, kriuk, kress, kobel.

Sampai jumpa di chapter berikutnya readers Q~

Salam,
Ransyifa

Fake Nerd [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang