Part 20 (Teasing)

63.7K 2.7K 6
                                    

Happy Reading!

Kedatangan Key dan Steff di kelas menarik perhatian semua murid kelas XI C, termasuk Rey, Cia, Lian dan Keo yang menatap ke arah Key dan Steff dengan tatapan cemasnya.

Key dan Steff pun melangkahkan kakinya menuju meja mereka masing-masing.

"Abis dari mana Key? Kok gak ikut pelajaran Pak Robert?" tanya Keo kepada Key yang kini telah duduk di sampingnya.

"Gue sama Steff cuma duduk-duduk di rooftop buat segerin pikiran, hehe." Balas Key bohong, namun dapat membuat Keo mengangguk percaya.

"Lo sama Key abis dari mana?" tanya Cia kepada Steff.

"You know lah." Jawab Steff menaik turunkan alisnya sambil menyengir membuat Cia mendengus kesal.

"Enak banget lo sama Key berdua gak ikut pelajaran Pak Robert! Lah gue, Rey sama Lian? Sampe bosen dengerin ocehannya Pak Robert." Ucap Cia curhat, membuat Steff terkekeh.

"Sabar ya? Orang sabar disayang Bang Niel." Goda Steff yang berhasil membuat Cia menjadi salah tingkah.

"Apaan sih Steff? Seharusnya orang sabar tuh disayang Tuhan, bukan disayang Bang Niel!" balas Cia membuat Steff tertawa kecil.

"Jadi lo gak mau disayang Bang Niel, nih?" tanya Steff.

"Nanti Bang Niel diembat sama geng Sarah dkk lho." Lanjut Steff berbisik tepat di telinga Cia, membuat Cia bergidik sendiri saat membayangkan Daniel bersama Sarah dkk.

Steff pun tersenyum kemenangan saat melihat wajah Cia yang berubah panik.

"Tenang aja Cia, Bang Niel gak akan sama Sarah dkk kok, dia kan orangnya setia. Ya gak?" tanya Steff sambil menaik turunkan alisnya.

"Bodo amat Steff. Udah ah gue pengen tidur aja! Dari pada gue ladenin lo, bisa sinting gue lama-lama." Balas Cia sambil memasangkan earphone ke telingannya, lalu menelungkupkan kepalanya ke meja membuat Steff tertawa.

Kelas mereka hari ini sedang free class karena Bu Lily, guru matematika mereka, sedang ada urusan keluarga yang sangat mendesak, membuat Bu Lily berhalangan untuk hadir.

"Eh Steff, tumben si Sarah dkk diem aja? Biasanya mereka yang paling heboh ngegosip atau godain Keo kalau lagi gak ada guru?" tanya Rey kepada Steff.

"Entah, mungkin mereka masih shock." Balas Steff sambil terkekeh membuat Rey ikut terkekeh.

"Eh liat deh si Key sama Keo, makin akrab aja mereka berdua," ucap Lian sambil menunjuk ke arah Key dan Keo yang sedang tertawa, entah apa yang sedang mereka bicarakan.

"Gue rasa Keo suka sama Key." tebak Lian, membuat Rey dan Steff menatapnya bingung.

"Maksudnya?" tanya Rey.

"Gue gak pernah liat muka Keo sebahagia itu kalau lagi ngobrol sama cewek. Biasanya kalau ada cewek yang ngajakin dia ngobrol, dia cuma pasang ekspresi datarnya, kali ini beda banget." Jelas Lian membuat Rey dan Steff manggut-manggut tanda mengerti dengan ucapan Lian.

"Gue rasa juga gitu. Dan lo berdua tau? Si Keo ngelike foto Key di Instagram!" ucap Steff heboh sendiri membuat Rey dan Lian menjadi semangat untuk mendengarkan cerita Steff.

"Serius lo?" tanya Rey tak yakin.

"Serius! Gue tadi liat sendiri kalau di notif Instagramnya Key ada akunnya Keo nge-like foto Key." Ucap Steff.

"Gue do'ain semoga mereka jadian, hehe." Ucap Lian sambil menyengir.

"Aamiin, gue juga." Balas Rey.

"Kita lihat ke depannya aja." Ujar Steff membuat Rey dan Lian mengangguk.

***

Teett

Bel pulang sekolah berbunyi, membuat semua murid bersorak gembira.

"Woy, Cia bangun. Lo mau pulang apa mau nginep di sini?" tanya Steff sambil membangunkan Cia dengan menggoyang-goyangkan lengan Cia.

Cia menggeliat kecil, lalu menegakkan badannya.

"Udah pulang?" tanya Cia yang masih setengah sadar.

"Enggak, baru masuk." Jawab Steff dengan wajah datar membuat Cia menatapnya bingung.

"Udah ayo balik." Ajak Steff yang diangguki oleh Cia.

Cia pun menggendong tasnya di kedua bahunya. Lalu mereka berdua berjalan menuju meja Key.

"Ayuk Key." Ajak Steff.

"Yuk."

"Rey, Lian, ayo balik." Ajak Cia.

"Bentar." Balas Rey yang kini sedang meresleting tasnya, lalu menyampiri tas di kedua bahunya.

"Kuy." Ucap Rey yang kini sudah berdiri di samping Steff.

"Ayo Keo." Ajak Key kepada Keo yang sedang memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

"Duluan aja Key." Balas Keo.

"Hmm yaudah deh, gue duluan ya Keo. Bye Keo." Ucap Key sambil melambaikan tangannya ke arah Keo.

"Bye, Key." Ucap Keo membalas lambaian tangan Key sambil tersenyum.

"Aciee disenyumin nih." Goda Steff sambil mencolek-colek lengan Key, membuat Key menatapnya kesal.

"Apasih Steff?! Biasa aja kali." Balas Key sewot sendiri, membuat Steff tertawa puas.

"Key!" teriak Adriel dari belakang membuat Key dkk menoleh.

Adriel dkk pun berlari kecil untuk menyusul Key dkk.

"Lo pulang bareng gue kan? Atau bareng Steff?" tanya Adriel yang kini telah berjalan beriringan bersama Key.

"Sama lo lah, Bang." Balas Key membuat Adriel mengangguk.

"Hai, Lian." Sapa Nathaniel sambil tersenyum lebar ke arah Lian.

"H... hai juga Kak." Balas Lian sambil tersenyum kikuk.

"Pulang bareng siapa Lian?" tanya Nathaniel.

"Umm, sendiri Kak." Jawab Lian.

"Mau bareng gak?" tawar Nathaniel, membuat Adriel dkk dan Key dkk menggoda Nathaniel.

"Asik Nath, hajar terus Nath." Goda Adriel.

"Mantap Nath, gercep amat lo." Ucap Daniel sambil terkekeh, sedangkan Alvaro hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Apaan dah lo semua." Balas Nathaniel, membuat Adriel dkk dan Key dkk terkekeh.

"Makasih Kak tawarannya, aku pulang sendiri aja." Tolak Lian, membuat Nathaniel mengangguk sambil tersenyum.

"Oy, gue balik ya." Pamit Adriel.

"Yoi." Balas Daniel.

"Yoo." Balas Nathaniel, sedangkan Alvaro hanya mengangguk.

Mereka pun memasukki mobil masing-masing, lalu mobil mereka satu persatu melesat meninggalkan pekarangan sekolah.

~Fake Nerd~

-TBC-

Selalu Next part ya, jangan ada yang di Skip. Takutnya kalian gak paham sama alurnya kalau di skip.


Salam,
Ransyifa

Fake Nerd [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang