Part 43 (Rencana Kuliah)

38.8K 1.8K 18
                                    

Hari ini ialah hari terakhir Adriel dkk menjalani masa Ujian Nasional. Kini Adriel dkk sedang bersantai sambil mengobrol di kantin.

"Jadi, lo semua pada mau ambil kuliah dimana?" tanya Adriel sambil menatap ketiga sahabatnya satu-persatu.

"Gue kuliahnya gak mau jauh-jauh lah, cukup kuliah di Jakarta aja. Kalau jauh-jauh nanti gue kangen sama Bebeb Cia." Ucap Daniel membuat yang lain menatapnya jijik.

"Dasar bucin!" balas Nathaniel yang malah membuat Daniel tertawa, bukannya tersinggung.

"Kalau lo, Nath? Mau ambil dimana lo?" tanya Adriel kepada Nathaniel.

"Gue kayaknya bakalan kuliah di Jakarta, sama kayak Daniel. Gue males kuliah di luar negeri, mending di sini aja sekalian." Balas Nathaniel membuat Adriel mengangguk paham.

Adriel, Daniel dan Nathaniel pun melirik ke arah Alvaro yang sedari tadi hanya diam. Alvaro yang mengerti maksud dari ketiga sahabatnya langsung menjawab.

"Gue mau kuliah di luar negeri." Ucap Alvaro membuat Adriel, Daniel dan Nathaniel tercengang.

"Anjir seriusan lo? Rey emang siap kalau bakalan ldr-an sama lo?" tanya Daniel kepada Alvaro.

"Gue udah izin sama dia dari jauh-jauh hari, dan dia siap-siap aja katanya ldr-an sama gue." Balas Alvaro membuat yang lain hanya mengangguk.

"Nah, lo sendiri mau kuliah di mana?" tanya Nathaniel kepada Adriel.

"Gue sih sebenernya pengen banget kuliah di luar negeri, tapi gue gabisa ninggalin Key, dia juga gamau kalau gue kuliah di luar negeri." Balas Adriel sambil menghela nafas pelan.

"Terus Tante Lina sama Om Andrean, bolehin lo gak kuliah di luar negeri?" tanya Daniel membuat Adriel menatapnya.

"Yaa Daddy gue sih ngebolehin gue, tapi Mommy gue nya yang gak bolehin gue."

Setelah mengucapkan kata tersebut, Daniel menjentikkan jarinya.

"Lebih baik lo kuliah di sini, jangan di luar negeri." Ucap Daniel tiba-tiba membuat Adriel mengernyit bingung.

"Lah, kenapa emang?"

"Karena, sesuatu yang gak direstuin atau gak dibolehin sama Ibu kita, kalau kita tetep maksain, yang ada bisa terjadi suatu kecelakaan." Ucap Daniel membuat Adriel dan Alvaro tercengang, sementara Nathaniel mengangguk setuju.

"Nah bener tuh kata Daniel, Waktu itu gue punya temen, temen gue tuh mau pergi ke mana gitu waktu itu. Sama Ibunya gak dibolehin, eh dia tetep maksain. Lo pada tau dia kenapa?" tanya Nathaniel membuat Adriel, Daniel dan Alvaro menggelengkan kepalanya.

"Kenapa dia?" tanya Alvaro.

"Dia kecelakaan! Kaki dia patah!" balas Nathaniel ngegas membuat Adriel, Daniel dan Alvaro melotot kaget.

"Ah serius lo?" tanya Daniel yang sedikit tidak percaya dengan cerita Nathaniel.

"Dih, serius gue! Ini kisah nyata! Kalau lo gak percaya, lo boleh cobain." Ucap Nathaniel yang kesal karena dirinya dituduh berbohong.

"Iya iya gue percaya, gitu aja ngambek!" balas Daniel membuat Adriel dan Alvaro tertawa sedangkan Nathaniel hanya menatap Daniel tajam.

Teett

"Kuy masuk, udah bel." ucap Adriel yang beranjak dari duduknya diikuti oleh ketiga sahabatnya.

Mereka pun mulai memasukki kelas masing-masing.

***

Kini Key sedang menonton televisi di ruang tamu, sambil memakan camilan yang ia taruh di pahanya.

Tiba-tiba bel rumah berbunyi, membuat Key menghentikan kegiatan memakan camilannya. Bel rumah ditekan secara tidak sabaran, dan hal itu membuat Key berdecak kesal.

"Ck, sabar kek!" ucap Key kesal, ia pun membuka pintu dengan wajah yang kesal, saat ingin memarahi orang tersebut, dirinya langsung tersenyum saat tahu siapa yang ada di hadapannya.

"Hai, sayang." Ucap Keo sembari tersenyum manis membuat Key tersenyum malu-malu.

"Hai, tumben ke sini. Ada apa? Kangen ya?" tanya Key pede.

"Iya nih, kangen sama calon istri aku." Balas Keo membuat Key tertawa.

"Lebay ah kamu!" ucap Key tertawa sambil memukul pelan lengan Keo membuat Keo ikut tertawa.

Keo pun merentangkan tangannya sembari tersenyum membuat Key menatapnya bingung.

Keo pun berdecak sebal dan langsung saja memeluk Key.

"Dasar kamu! Gak peka banget sih, pacarnya minta dipeluk juga!" ucap Keo menatap Key sebal.

Key pun terkekeh, lalu ia memeluk Keo dan dibalas oleh Keo.


"Duh, kok kaki aku pegel ya?" tanya Keo berpura-pura.

"Dasar! Ayo masuk deh calon suami." Balas Key membuat Keo gemas lalu mengacak rambut Key.

"Mau minum apa kamu?" tanya Key kepada Keo yang kini sedang duduk di sofa sambil memakan camilan milik Key.

"Minum jus alpukat aja deh, bikinnya yang manis ya. Eh jangan manis-manis deh, soalnya yang bikin udah manis!" ucap Keo menggombal, membuat Key tertawa.

"Yaampun, ngegembel aja kamu ya!" balas Key membuat Keo tertawa.

-TBC-

Jangan lupa VOMMENT nyaa;*

Monmaap kalo garing hwhwhw

Sampai jumpa chapter depan~


Salam,
Ransyifa

Fake Nerd [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang