Part 33 (Who Are You, Dude?)

52.8K 2.4K 47
                                    

Di mulmed foto Key.

"Siapa itu?!" ucap security itu sambil mengarahkan cahaya senternya ke arah gudang.

Untung saja dengan sigap Alvaro menarik lengan Rey untuk mendekat.

Seperti telah direncanakan, seekor tikus berlari dari arah tempat Rey menendang sesuatu.

Alvaro menahan nafasnya begitupun dengan Rey.

"Oh tikus." Gumam security tersebut yang kemudian berjalan mengelilingi gedung sekolah yang lainnya.

Keduanya baru bisa bernafas lega saat cahaya senter security tersebut telah menghilang.

"Huft, syukurlah." Ucap Rey lega.

Posisi mereka sekarang seperti orang yang sedang berpelukan, namun Rey belum menyadarinya. Sedangkan Alvaro menahan nafasnya kembali, diikuti dengan suara detak jantungnya yang tak beraturan.

"Umm, Rey?" ucap Alvaro membuat Rey menatapnya.

Rey pun langsung menyadari posisinya yang memeluk tubuh kekar Alvaro.

"E... Eh, s... Sorry Bang." Ucap Rey yang langsung melepaskan pelukannya, ia pun menjadi canggung dan merasa tidak enak kepada Alvaro.

Alvaro yang jantungnya masih berdegup kencang, mencoba menormalkan mimik wajahnya menjadi cool. Ia tak ingin terlihat gugup di depan Rey.

Sebelum menjawab, ia pun berdeham.

"Gapapa." Balas Alvaro singkat, mereka berdua pun keluar dari gudang dan berjalan kembali ke arah ruangan kepala sekolah.

"Eh kalian berdua kemana aja? Kita cariin juga!" ucap Cia kesal melihat Rey dan Alvaro yang baru saja muncul.

"Ye, kita berdua tadi hampir ketahuan security! Makanya gue sama Bang Varo ngumpet di gudang. Kalian pada gak ketahuan kan?" tanya Rey dengan mata yang memicing.

"Enggak, tadi pala gue sampe kepentok meja guru! Gara-gara gue sama Steff desak-desakan ngumpetnya." Balas Key sambil mengusap kepalanya, lalu meringis sakit.

"Ye, mending lo ngumpet di bawah meja. Lah gue sama Adriel? Desak-desakan di belakang pintu! Untung gue gak kejepit! Tau sendiri badan si Adriel kayak kebo." Balas Daniel sambil memandang Adriel kesal.

"Sialan lo kampret, siapa suruh lo ngumpet di pojok pintu, hah?" balas Adriel membuat Daniel mendecih.

"Yaudah yuk lah kita pulang, udah jam setengah dua nih! Ngantuk banget gue, mana besok harus sekolah." Ucap Key sembari menguap.

"Yaudah ayuk."

***

Kini Key sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur Queen Size miliknya.

"Fyuh, cape banget. Semoga rencana yang udah gue buat gak berakhir sia-sia. Heran gue, jaman sekarang masih aja ada yang korup." Gumam Key, ia pun menguap kembali, tak lama kemudian ia mulai masuk ke alam mimpinya.

Keesokan harinya.

Tok Tok Tok

"Key bangun Key, mau sekolah gak lo? Bangun cepetan." Ucap Adriel membangunkan Key dari luar kamarnya.

Suara Adriel berhasil membangunkan Key, kini ia sudah duduk di atas kasurnya sembari menguap dan mengusap matanya.

"Iya Bang, Key niat sekolah kok." Balas Key masih dalam keadaan setengah sadar.

Fake Nerd [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang