5K 742 80
                                    


"Sori nunggu lama."

Yerin berjalan menghampiri Hanbin yang kini berdiri di depan etalase toko. Mereka berdua sepakat berjalan-jalan di mall untuk kencan ke-3 mereka.

"Gak papa. Gue gak nunggu lama kok."

Yerin tersenyum lalu berjalan di samping Hanbin. "Ayo."

Mereka berdua berjalan bersama. Dengan disertai tatapan-tatapan dari kaum hawa. Yerin tidak terlalu peduli dengan mereka.

"Mau ngapain dulu nih?" Tanya Hanbin pada cewek yang lebih pendek darinya.

"Uhh.. lihat-lihat barang aja deh." Jawabnya lalu berjalan menuju tempat aksesoris.

Hanbin mengikuti dari belakang dan melihat-lihat sekelilingnya. Matanya melirik Yerin yang tersenyum melihat pajangan boneka di rak.

Lelaki itu mau tak mau ikut tersenyum dan menghampirinya. "Mau itu?"

"Nggak. Cuman lucu aja. Yang ini mirip lo mbin." Tunjuk Yerin pada sebuah pajangan boneka.

Hanbin cemberut, "Gantengan gue kali Rin."

"Pede amat lo." Yerin tertawa kecil dan mengajak Hanbin keluar.

Hanbin dan Yerin berjalan mengelilingi beberapa toko hingga keduanya sampai di toko es krim.

"Mau es krim gak?"

Yerin mengangguk dan keduanya akhirnya masuk ke dalam. Mereka duduk di salah satu bangku sambil melihat handphone masing-masing.

"Yer, instagram lo apa?" Tanya Hanbin.

"Jungyr."

Hanbin segera mengetikkan username Yerin di hpnya dan sedetik kemudian sebuah notifikasi muncul di hp Yerin.

"Follback ya princess."

Yerin mengangguk dan menekan tombol follow. Gadis itu melihat-lihat foto Hanbin dan tertawa kecil.

"Udah kayak idol aja ya lo. Banyak komen ceweknya."

Hanbin tersenyum lebar, "Gue gitu loh." Ia melihat foto-foto Yerin, "mau gue like tapi ntar pada heboh."

Yerin mengangguk kecil dan matanya melihat es krim yang kini sudah datang di mejanya.

"Ada doi lo yang komen gak disitu?" Tanya Yerin sambil menyendokkan es krim.

Hanbin menaikkan alisnya lalu menggeleng sambil tertawa kecil, "Gue gak punya doi. Kenapa? Cemburu?"

"Cuman mau tau aja."

"Lo sendiri? Jangan-jangan udah punya doi gue cuman buat pelarian."

Yerin merengut, "Harusnya gue yang ngomong kayak gitu! Dan nggak gue gak punya doi. Deket sama cowok aja nggak."

"Alah. Bohong." Hanbin menatap Yerin menggoda. Yerin mengendikkan bahunya lalu melanjutkan makan es krimnya.

"Jangan sampe lo punya doi."

Yerin menatap Hanbin bingung. Ia menaikkan alisnya. "Hm? Kenapa lo bilang gitu? Masa gue gak boleh suka orang?"

"Ya lo boleh suka sama orang."

"Terus?" tanya Yerin bingung dengan perkataan Hanbin.


"Doi lo harus gue."





🔶🔶🔶






Yerin berjalan dengan santai menuju lapangan. Ia hendak menemui teman-temannya disana. Ia berjalan menunduk melihat lantai. Lalu ia melihat sebuah gantungan kunci terjatuh disana.

Ia mengambilnya dan melihat sekitarnya, mencari si pemilik. Ini kunci mobil, mustahil tidak ada orang yang hendak mencarinya.

Dari kejauhan, ia melihat Mino yang kebingungan mencari sesuatu. Merasa si pemilik kunci ini Mino, Yerin berjalan menghampirinya. "Kak?"

Mino menoleh dan terkejut melihat Yerin, "Oh Yerin, kenapa?"

"Nyari ini?" tanya Yerin sambil menunjukkan kunci mobil tadi. Mino membelalakkan matanya kaget, "Nemu dimana?"

"Tadi barusan jatuh."

"Makasih." Mino mengambil gantungan kunci itu, "Kapan-kapan gue traktir."

"Ngapain kak, kan cuman nemuin kunci."

"Tapi lo ngebantu gue banget. Kali aja ada yang nemuin gak dibalikin. Makasih ya." Mino tersenyum lebar. "Kalo lo butuh sesuatu bilang aja, balas budi."

"Iya kak." Yerin tersenyum. "Kalo gitu duluan kak." Yerin membungkuk dan meninggalkan Mino yang berdiri disitu sendirian.

Mino tersenyum, "Manis."

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang