Ini sudah h-3 ulang tahun Hanbin tapi dia belum tau hadiah apa yang harus di berikan pada lelaki itu. Iya, Hanbin udah bilang kalo dia pengen Yerin nyemangatin Hanbin. Tapi nyemangatin dia padahal tim basket sekolahnya sendiri tanding tuh.. rasanya mustahil.Sama aja itu bunuh diri woi.
Yerin menghembuskan nafas dan akhirnya berniat untuk pergi ke mall. Tapi dalam sedetik, gadis itu diam membeku karena sadar tidak ada tumpangan ke sana.
"Terus ini gimana.."
Yerin melihat Mino yang sedang bermain basket di lapangan lalu menepuk tangannya. Dia ingat Mino pernah 'berhutang' karena ia menemukan kunci mobil lelaki itu. Dengan langkah ragu, Yerin berjalan ke tengah lapangan.
"Kak."
Mino menoleh, "Yer? Ngapain?"
"A..anu.. uh.."
"Ya?" Mino menghentikan aktivitasnya dan berjalan mendekati Yerin. "Kenapa?"
"Bisa..bisa anterin gak?"
"Anterin? Kemana?"
"Mau beli barang di mall. M..maaf ngerepotin, habis.. gak tau lagi mau ngomong ke siapa.." Yerin menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya yang merah malu.
Mino terdiam sebentar lalu tertawa dan mengangguk. "Gak papa. Gue juga lagi gak ada kerjaan. Ayo gue anterin."
Yerin mendongak dan melihat Mino mengambil tasnya dari bangku penonton. Ia lalu mengikuti Mino menuju mobilnya di parkiran.
Gadis itu duduk di kursi sebelah kursi kemudi dan melihat Mino yang bersiap-siap. Mino menoleh dan langsung memasang sabuk pengaman untuk Yerin. "Pake sabuk pengaman."
"Makasih kak."
Mino pun menyetir mobilnya menuju tempat destinasi Yerin. Di dalam mobil, mereka tidak berbicara, hanya diiringi lagu-lagu dari radio. Mino berdehem, "Emang mau nyari apa?"
"Barang." sahut Yerin singkat. "Buat temen, ulang tahun."
Mino mengangguk mengerti. Yerin sendiri masih bingung tentang hadiah apa yang harus ia berikan pada Hanbin, akhirnya ia menoleh pada lelaki di sebelahnya.
"Kak."
"Ya?"
"Kalo cowok ulang tahun itu, dikasi hadiah apa ya?"
Mino melirik sebentar lalu tertawa kecil, "Buat cowok nih?"
"Iya."
Mino mengangguk kecil, dalam hatinya ia sedikit kecewa mendengar fakta bahwa teman Yerin adalah cowok. "Kalo gue sih, hadiah apa aja mau kok. Entah itu sepatu, topi, atau jaket."
"Oooh.." Yerin menganggukkan kepalanya mengerti. "Btw, turnamen ya 22 Oktober?"
"Iya. Nonton nggak?"
"Iya.. anak-anak ngajak sih. Hehe.." Yerin tertawa pelan. "Lagipula penasaran juga sama tim lawan." Yerin memamerkan senyumnya.
Mino mengeluarkan dengusan kecil, "Tim lawan? Tim nyebelin itu. Gue males banget ketemu ketuanya, si Hanbin sialan."
Yerin meringis pelan dan menghembuskan nafas.
Terus gimana ini gue nyemangatin Hanbin?!
🔶🔶🔶
Yerin melihat-lihat di etalase toko, mencari barang yang mungkin cocok untuk Hanbin. Gadis itu melirik sekitarnya dan menatap sebuah jam tangan hitam yang terkesan elegan.
"Tolong lihat jam yang itu." tunjuk Yerin pada pelayan toko. Setelah pelayan itu memberikan jamnya, Yerin mengamati jam itu dan tersenyum, berpikir jam tangan ini akan cocok untuk Hanbin.
"Beli yang ini."
Yerin mengeluarkan dompetnya dan membayar jam tangan itu. Gadis itu pergi ke toko aksesoris untuk membeli kartu ucapan dan kotak kado yang lucu.
Ia pergi keluar toko dengan senyum yang merekah.
Semoga suka deh
Iya kurepub lagi :(
KAMU SEDANG MEMBACA
blind date | Hanbin ❌ Yerin
Fanfictionini semua berawal karena Yerin harus menggantikan Jennie dalam blind datenya. | cover by @puffysnow