사십팔

2.9K 581 77
                                    


Yerin mengacak rambutnya. Ia benar-benar tidak paham dengan Hanbin. Memang sih dari awal sikap lelaki itu langsung gas dan ceplas-ceplos. Yerin memang masih suka, tapi kalau mau balikan?


"Balikan?" 

Yerin menatap kakaknya yang duduk di sofa. "Ngapain balikan sama mantan? Kesannya lo kayak gampangan. Yang lalu biarlah berlalu lah~" 

"Ugh. Salah gue ngomong ke lo."

"Hei, itu bener. Kalo dia masih sayang ngapain dia seenak jidat putusin? Plin-plan banget. Kalo putus yaudah putus, gak usah ada balikan-balikan segala. Dikira magnet apa. Dijauhin ee balik lagi." 

Yerin menghela nafas. "Gue bingung."

"Bingung mau balikan? Lo masih suka?"

"Iya.." ucap Yerin lesu. "Emang sih dia mutusin seenak jidat gegara cemburu—"

"Cemburuan? Ck gak usah balikan! Ntar dia ceplos putus lagi dah." 

"Tapi.. ya wajar cemburu lah, gue dipeluk sama cowok yang paling dia benci."

"Lah lo ngapain kok bisa?"

"Gak tau! Dia tiba-tiba meluk gue! Gak jelas. Gue kan cuman adik kelasnya." ucap Yerin.

"Ck, cuman? Ha! Lo ini gak peka? Atau gimana? Ya jelas dia suka sama lo lah!" ucap Krystal sambil menendang kaki Yerin. 

Yerin kini tertawa keras. "Suka? Gak salah? Gak mungkin! Gue itu cuman dianggap adik kesayangannya tau!"

"Ck, kakak kelas deketin adik kelasnya bahkan sampe meluk-meluk itu udah pasti suka!"

"Gak mungkin. Dia tuh termasuk cowok idaman sekolah. Dan gue.. gue.. mah gak ada apa-apanya dibanding cewek-cewek di sekolah yang jauh lebih cantik." ucap Yerin.

Krystal menatap Yerin, "Merendah banget. Bullshit! Lo itu cantik oke, karena lo adik gue. Guenya cantik lo juga harus dong! Dan tentu aja dia suka sama lo, lah kapten basket SHA aja kepincut sama lo. Lo bilang dia idaman sekolahnya kan?"

Yerin mengangguk.

"Lo direbutin dua kapten basket kece idaman semua cewek dan lo masih bilang lo jelek?! Wow, applause." Krystal bertepuk tangan.

"Suka kan gak harus karena cantik. Mungkin karena sifat."

"Gue ragu." Krystal menggeleng. "Sifat lo gak ada yang bagus."

"AH KAMPRET!" Yerin melempar bantal sofa pada kakaknya. "Tapi masa dia suka gue.."

"Dih, iya-iya. Tapi yang penting lo gak suka dia kan? Lo masih suka sama mantan lo." ucap Krystal yang membuat Yerin mengangguk. 

"Hh terserah lo sih. Gue sih nyaranin gak balikan tapi kalo lo emang bener-bener mau sama dia, juga gak papa. Kali aja dia beneran jodoh lo yakan? Cinta siapa yang bisa ngendaliin sih?"

"Makasih kak." Yerin tersenyum.

"Anything for you dear.


"SEKARANG BIKININ GUE KENTANG GORENG!"

"FAK!"


***


Tet! Tet!


Yerin menaruh kepalanya di meja setelah guru keluar. Ia melihat Jennie yang ada di sampingnya.

"Kenapa Yer?"

"HhHhHh." 

"Kenapa? Masalah Hanbin?" tanya Jennie sambil terkikik pelan. 

"Yeah." Yerin memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. 

"Ada apa?"

"Entahlah, dia masih ngebaperin gue. Gue bingung dia cuman main-main atau apa."

"Bukannya itu udah jadi jurusnya? Dia dulu ngedeketin lo karena digombalin gitu kan?" tanyanya. 

"Iya tapi.. argh, makanya gue bingung." ucap Yerin lesu. Ia berdiri dari bangkunya dan keluar kelas.

"Lo ngomong-ngomong udah gak pernah jadi tim kesehatannya tim basket ya?"

"Hmm.." 

Yerin terdiam. Mengingat percakapannya dengan Krystal. Apa bener kak Mino suka sama dia? Emang sih, kalo diinget-inget kelakuannya agak berbeda.

"Oi, Yer. Lo mikirin apa?"

"Hm? nggak kok." Yerin tersenyum dan menggeleng. "Eh Jen,"

"Hm?"

"Apa mungkin kak Mino—" 


"Tunggu, itu ada rame apa disitu?" tanya Jennie yang membuat Yerin ikut menolehkan kepalanya. Mereka berdua berjalan menuju gerbang yang agak ramai. 

Memang biasanya ramai karena jam pulang sekolah tapi ini.. ramai yang berbeda. 

"Ck, ngehalangin jalan. Ada sepeda motor yang mau keluar tuh." gerutu Yerin kesal.

"Yer, yer!"

"Minggir! Minggir!" ucap Yerin kesal.

"Yerin! Woi! Bebek meler!" Jennie menepuk pipi Yerin.

"Aduh jangan dipukulin! Nanti tambah chub—"


Yerin menatap ke arah yang dilihat Jennie—atau lebih tepatnya murid-murid disitu. 


Disana Hanbin sudah duduk manis di motor sportnya dengan memakai jaket kulit andalannya. Lelaki itu mengetuk-etukkan kakinya hingga matanya menangkap sosok yang ia tunggu. 


"Yerin! Gue udah nunggu dari tadi."



HAH?

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang