Yerin melihat lelaki di depannya. Mino tiba-tiba mengajaknya pergi untuk menemaninya membeli buah untuk pelatihnya yang masuk rumah sakit.Yerin mau nolak, tapi gak enak. Kakak kelas soalnya. Dan Mino termasuk senior yang lumayan berkuasa disini. Gimana lagi...
"Kenapa ngajak gue ya kak?"
"Ya gak papa. Gue kenalnya sama lo doang. Yang cewek."
Yerin menaikkan alisnya bingung. Dia tau Mino itu deket sama banyak cewek. Dia mah dibanding cewek-cewek itu udah ibarat orang asing soalnya gak terlalu deket sama Mino.
"Udah ayo beli buah."
Yerin mengangguk dan pergi ke parkiran bersama Mino. Kali ini Mino gak pake mobil melainkan motor gedenya. Ia memakai helm dan naik ke belakang Mino.
"Pegangan!"
"Iyaa!"
Mino langsung mengegas motornya keluar parkiran sekolah. Yerin udah ngomong ke Hanbin biar gak dijemput, dia alasannya mau beli buah tapi gak nyebutin sama siapa. Bisa-bisa Hanbin ngamuk ntar.
Mereka sampai ke toko buah. Yerin turun diikuti Mino dan masuk ke dalam.
"Pilih satu buket itu aja langsung."
"Iya." Mino mengeluarkan uangnya sedangkan Yerin memilih buah yang segar. "Yang ini kak. Pasti pelatihnya seneng."
Mereka akhirnya beli buah yang dipilih oleh Yerin dan langsung cabut ke rumah sakit.
Yerin berjalan di belakang Mino. Dia melihat sekelilingnya dan sedikit menahan nafas karena bau obat-obatan. Sedari dulu dia tidak suka bau obat-obat rumah sakit. Yerin terlalu mengamati sekitar hingga tak sadar Mino berhenti dan membuat Yerin menabrak punggungnya.
"Ouch! Maaf maaf."
Mino mengangguk kecil dan menaiki tangga. Yerin mengikutinya dan sampai di ruangan pelatih basket Mino.
"Mau masuk gak Yer?"
"Nggak usah kak. Gue kan gak kenal." Yerin tertawa garing. Mino akhirnya masuk ke dalam dan Yerin bersandar di tembok, menunggu lelaki itu.
Karena mungkin akan memakan waktu lama, ia bermain game untuk mengurangi kebosanan.
Cklek!
"Cepat sembuh pak!"
Yerin melirik Mino sebentar dan lanjut bermain game.
"Ayo Yer."
"Iya bentar."
Mino mengambil handphone Yerin. "Ayo, ntar dilanjutin nanti di rumah."
"Yah kak itu tadi hampir menang!"
"Ntar dimenangin di rumah." ucap Mino lalu mengembalikan hp Yerin. Yerin mendengus sedangkan Mino ketawa melihat sikap adik kelasnya itu.
Mereka keluar rumah sakit dan menuju parkiran.
"Yer tau kan minggu depan ada turnamen?"
"Iya kak."
"Jangan lupa ya."
"Iyaaaaa!"
Sebelum Yerin naik, Mino berbalik, "Mau gue anterin ke sekolah apa ke rumah?"
"Sekolah aja deh."
"Tapi ini udah sore gimana? Gue anterin ke rumah lo aja ya?"
"Gak usah! Di sekolah aja. Udah ada yang mau jemput soalnya." Yerin menyengir.
"Oh.. yaudah."
Yerin akhirnya naik ke motor besar Mino dan menghembuskan nafas pelan. Dia gak mau Mino nganter ke rumah walaupun itu menguntungkan karena takut Hanbin mungkin ada di rumahnya sekarang.
🔶🔶🔶
"Makasih kak udah nganterin! Duluan ya kak!"
Yerin berlari meninggalkan Mino yang masih melepaskan helm. "Eh woi!" teriaknya namun sudah tidak terdengar Yerin. Mino menggelengkan kepala dan tersenyum, "Makasih."
Yerin keluar dari sekolah dan hendak berjalan ke halte namun seseorang menarik tangannya cepat.
"WAA—"
"Darimana aja?"
Yerin menoleh kaget melihat Hanbin yang kini menatapnya datar. "H..Hanbin? Ngapain disini? Kok?"
"Ngapain kayak takut gitu hm? Habis ngapain kamu? Kamu habis selingkuh ya?!"
"Nggakk!"
Yerin menggelengkan kepalanya. "Udah nunggu dari kapan?"
"Emm, 10 menit yang lalu."
Etdah mampus.
Bisa aja Hanbin ngeliat Yerin sama Mino tadi lewat bareng pake motor. Aduh..
Yerin melihat Hanbin lalu tersenyum lebar, "Tadi barusan pulang beli buah. Ayo deh pulang."
"Buah buat siapa?"
"Buat guru yang sakit~"
"Oooh.." Hanbin mengangguk pelan. "Sama siapa?"
Yerin terdiam lalu menatap Hanbin sedikit takut. "Temen kelas. Kalo disebutin gak bakal tau kok hehe."
"Oh. Yaudah ayo pulang."
Yerin mengangguk cepat dan mengambil helm dari bagasi motor Hanbin. Hanbin melihat sebuah motor lewat di depannya dan terdiam.
Itu motor Mino.
KAMU SEDANG MEMBACA
blind date | Hanbin ❌ Yerin
Fanfictionini semua berawal karena Yerin harus menggantikan Jennie dalam blind datenya. | cover by @puffysnow