십칠

4.1K 683 36
                                    




Yerin memakai tasnya dan pergi keluar kelas. Yerin paling suka saat-saat seperti ini. Sehabis ujian akhir, masuk sekolah gak ada pelajaran. Pulang cepet. Uhh, surga. 

"Ngapain senyum-senyum?"

Yerin menoleh ke belakang melihat Mino. "Oh kak. Nggak, cuman seneng pulang cepet gak ada pelajaran."

"Mau belajar apa lagi, materi udah selesai kan?" Mino berjalan menghampiri Yerin. Tangannya dimasukkan ke saku. Tasnya dipakai di sebelah kanan.

Ampun, ganteng banget.

"Iya. Makanya seneng."

"Liburan rencana kemana Yer?"

"Gak kemana-mana mungkin. Hehe. Lebih enak di rumah." Yerin menggaruk lehernya. "Lebih enak nonton drama dan sebagainya."

"Hngg tontonannya drama melulu." Mino menggelengkan kepalanya. Yerin tertawa dan Mino tersenyum lalu mencubit pipi Yerin gemas.

"Aduh aduh sakit kak."

"Sori, pipi lo mirip bakpao sih."

"Ck, pipi gue udah kurus dibanding tahun lalu kok."

"Tapi tetep aja nggemesin."

Yerin menatap Mino kaget. Ya, siapa sih yang gak kaget dibilang gemes sama cowok famous kayak Mino? "Widih, makasih lho udah dibilang gemes."

"Serah deh."

Yerin tertawa lalu berjalan menuju gerbang sekolah. Ia merogoh sakunya dan melihat notifikasi Line dari Hanbin.


hankim : gue ada di depan sekolah lo.


Yerin langsung tersedak ludahnya sendiri dan ia membelalakkan matanya lebar. Ia menoleh ke samping kanan dan kiri mencari keberadaan si congkak itu.

"Kenapa Yer?"

"Oh itu kak, gue udah dijemput. Duluan ya!"

"Iya. Hati-hati!"

Yerin langsung berlari keluar sekolah dan mencari Hanbin atau mungkin sosok yang mirip Hanbin. Gadis itu melebarkan matanya ketika sosok yang dicari kini berdiri santai di sebrang sekolahnya.

Yerin menyebrang jalanan dan langsung menutupi wajah Hanbin menggunakan helm di motor Hanbin. "Kenapa tiba-tiba jemput? Kalo ketahuan gimana? Apalagi di sini! Kenapa gak pake helm sih?!"

Hanbin menaikkan alisnya dan tersenyum, "Gak suka gue jemput?"

"Ya suka sih.. tapi nunggunya jangan disini dong!"

"Iya deh iya. Gue kan cuman pengen lo gampang nyarinya."

"Tch." Yerin mendesis, "Ngapain jemput segala?"

"Suka-suka gue dong. Gak boleh?" Hanbin mengambil helm di bagasi motornya lalu memasangkannya ke kepala Yerin dengan hati-hati.

"Ya kali aja lo ngapain kek. Ada butuh apa kek.."

"Ngapain gue ada perlu di sekolah lo? Kalo ada perlu paling cuman mau nengok lo." ucap Hanbin lalu ketawa. "Lo gak punya doi ya? Jalan ke gerbang sendirian aja."

"Hhh, kalo gue jalan bareng cowok lo histeris."

"Siapa yang histeris woi."

"Ya, lo kan biasanya histeris gitu." ucap Yerin. "Jalan bareng cowok salah, gak sama cowok salah. Serba salah gue." Yerin mendengus.

"Bagus lah lo gak jalan bareng cowok."

"Yeuu."

"Udah ayo naik."

"Gue curiga kenapa lo tiba-tiba mau jemput gue." ucap Yerin sambil naik ke motor Hanbin.


"Salah ya jemput calon pacar sendiri?" tanya Hanbin sambil mengedipkan matanya.

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang