Yerin berjalan menuju bis sambil membawa barang-barangnya. Ia naik ke dalam bis lalu memasukkan tasnya di bagasi atas. Ia lalu duduk di dekat jendela. Dengan segera, ia memasang headset di telinganya.
Gadis itu menatap keluar jendela lalu mengetuk-etukkan jarinya. Dia melihat para murid yang berbaris untuk memasuki bis. Tempat duduk di sebelahnya kosong. Yerin tau Jennie bakal duduk di sebelahnya.
Beberapa lama kemudian murid-murid sudah masuk semua. Hampir semuanya. Yerin mengernyit ketika sadar Jennie tidak kunjung duduk di sebelahnya. Ia berdiri mencari sosok Jennie yang hilang.
Gadis itu duduk kembali dan mengeluarkan hpnya. Hendak mengirim pesan pada Jennie.
Brusshh.
Suara kursi empuk di duduki terdengar. Yerin menoleh dan hampir saja terkena jantungan karena bukan Jennie yang duduk di sebelahnya, melainkan berubah menjadi Hanbin.
"Kok..?"
Hanbin menoleh dan lanjut membenahi bajunya. "Gak ada tempat kosong lagi."
Yerin mendengus, pasti kerjaan Ten dan kawan-kawan. Gak heran lagi sih.
"Huh." Yerin mengalihkan pandangannya. Ia duduk sedikit menepi ke jendela. Hanbin meliriknya sebentar, "Gak usah minggir-minggir, gue gak gigit."
"Siapa yang minggir?"
Hanbin mengarahkan kepalanya ke bagian kursi Yerin yang terlihat lebar di sebelah kanan. Yerin lagi-lagi mendengus dan memilih untuk tidak peduli.
Bis pun berjalan dan Yerin pelan-pelan menutup matanya. Ia bersenandung pelan lalu membuka hpnya alu mengganti lagunya.
Ia berdiri sejenak ketika mendengar suara ramai di sekitar bus. Ia melihat Ten yang membagikan snack.
"Ten, minta do—"
Ckiit!
"Awas."
Hanbin memegang pinggang Yerin sambil menahannya agar tidak jatuh dan mengenai pegangan tangan yang keras. "Hati-hati." ucapnya pelan. Yerin menoleh dan mengangguk kecil. Wajahnya memerah karena jarak wajahnya dengan wajah Hanbin terlampau sangat dekat.
Yerin kembali duduk dan berdehem pelan.
Tiba-tiba mobil di depan bis mereka tadi macet jadi mau tak mau harus mengerem denga sedikit kasar.
"M..makasih." cicitnya pelan. Hanbin diam, tidak menjawab. Namun Yerin tidak berniat mengulanginya karena terlanjur malu.
"Nih snack Yer. Lo tadi minta bukan?" Tanya Ten yang datang ke tempat duduknya. Karena berhenti mendadak, Ten tadi sempat jatuh.
"Makasih." Yerin merebut snack dari tangan Ten kasar.
"Muka lo napa merah gitu."
Yerin melirik Ten sebal, "Merah apaan njing. Udah sana lo!"
"Ih galaq." dengus Ten lalu pergi ke bangku lain. Yerin membuka kantung snack itu dan memakannya dengan sebal.
Matanya melirik Hanbin yang mendengarkan lagu dari headsetnya. Ia menyodorkan kantung snack itu, "Mau?"
Hanbin menoleh lalu menggeleng.
Yerin mengendikkan bahunya dan memakan snack itu sampai habis lalu menyumpal telinganya dengan headset lagi.
Sekitar setengah 6, mereka sampai di tempat awal mereka berkumpul. Yerin turun dari bis sambil membawa tasnya. Ia meregangkan punggungnya dan mengeluarkan handphonenya.
"Oh iya. njiir." Yerin mendengus kesal. Ia baru sadar kakaknya pergi ke London kemarin. Ia berjalan mendekati Jennie.
"Jennie, gue numpang pulang ya?"
"Kakak lo kemana?"
"London. Ortu gue ke rumah nenek gue." jawabnya. Jennie mengangguk mengerti. "Bentar gue bilang."
"EIT EIT!"
Jennie dan Yerin menoleh melihat Ten dan Chanyeol yang rupanya sedari tadi menguping pembicaraan mereka. "Yer lo gak ada jemputan?"
"Gak kenapa? Mau nganterin?"
"Idih ogah. Capek gue." ucap Chanyeol cepat. "Kenapa gak minta si Mino, atau.. itu si HANBIN." Ucapnya mengeraskan nama Hanbin.
Hanbin dari kejauhan mendengar namanya lalu menoleh bingung.
"Sinting! Udah gue sama Jennie—"
"Sama Mino aja. Kasian Jennie ntar capek." ucap Taeyong sambil merangkul Jennie.
"Heh terus kak Mino ntar gak capek apa? Duh kalian ini. Gak usah ganggu gue!" dengus Yerin kesal.
"Kalo gak mau ngerepotin Mino ya udah minta Hanbin."
"Tambah ngerepotin dungu!"
"Eh lo kapten!" panggil Taeyong ke Hanbin. Chanyeol menarik tangan Yerin mendekat ke mereka. "Anter Yerin dong. Gak punya jemputan nih. Gue gak mau Jennie kecapekan."
Yerin menendang Taeyong kesal. "Lo kira Hanbin ntar gak capek?"
"Ciee perhatian." goda Chanyeol.
Yerin menatap Chanyeol sebal, "Duh, udah gak usah dianterin. Gue minta anter gojek atau nggak kak Mino." ucapnya sambil pergi meninggalkan ketiga orang itu.
"Gue anterin."
Yerin menoleh ke belakang, terkejut. Hanbin mengendikkan bahunya. "Gue bisa nganterin."
Chanyeol dan Taeyong menatap mereka senang. "ASEK UDAH SANA LO!" Taeyong mendorong Yerin ke Hanbin dengan cepat.
"BYEE! NIKMATI YA!"
Yerin menatap mereka malu lalu berganti ke Hanbin, "Kalo lo gak mau gak papa kok Mbin. Gue bisa pulang sendiri."
"Gue mau nganterin lo." ucap Hanbin lalu pergi meninggalkan Yerin sendirian. "Jadi dianterin gak?"
"I..iya."
Yerin berlari mengejar Hanbin sambil menunduk malu.
Haduh, dia bakalan ngebunuh Chanyeol sama Taeyong ntar!
karena sekarang ultah hanbin, blind date update! makasih 100+ komen chapter kemarin! jangan lupa nonton school attack nanti jam 7 ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
blind date | Hanbin ❌ Yerin
Fanfictionini semua berawal karena Yerin harus menggantikan Jennie dalam blind datenya. | cover by @puffysnow