사십칠

3.2K 627 158
                                    




Yerin menghela nafas. Gara-gara chat dari Hanbin 3 hari lalu bikin dia gak bisa tidur. Maksudnya apa? Hanbin beneran masih suka sama dia? Atau gimana?

Yerin gak mau baper dulu. Gimana kalo dia main-main? Kalau Yerin seneng dulu nanti kesannya dia gampangan.

"ADUUUHHHHH!"

Yerin berteriak kesal. Hanbin mampu menjungkir balikkan perasaannya. Jujur, Yerin pun berharap Hanbin ngajak balikan. Tapi..

Yerin menendang-nendang udara dengan kesal. "DUH GUE BINGUNG!"


Ting! Tong!


"YERIN BUKA PINTUNYA!"

"Hergh!" Yerin mendengus kasar dan berjalan keluar kamarnya. Lagi enak tiduran malah disuruh buka pintu. Nyebelin.

Yerin membuka pintu dan nyaris tersedak liurnya sendiri.


"H..H..H..Hanbin?! Lo ngapain kesi..kesini?!"


Yerin membelalak lebar. Hanbin yang dengan kerennya muncul di depan pintu rumahnya sedangkan dia masih pakai piyama dan rambut acak-acakan ada di depannya.

Ini... gak baik, dia harusnya tampil baik depan mantan!

"Yerin? Mama lo.. nyuruh gue kesini.." Hanbin tersenyum.

Yerin langsung menoleh ke belakang dengan slowmotion, lalu kembali ke depan dan tersenyum paksa. "Sebentar ya..."

Yerin menutup pintu tepat di depan wajah Hanbin dan berlari mencari mamanya. "MAMA! MAMA! MAMA! SINI!"

"Aduh apaan sih, mama lagi ganti baju.."

"NGAPAIN NYURUH DIA KESINI?!"

"Dia siapa sih?"

"ITU SI HANBIN KIM KIM HANBIN."

"Oh, memang kenapa? Mama minta dia anterin kue bikinan mama ke mama Hanbin tau." ucapnya.

Yerin melongo. "Kue bikinan mama? Sejak kapan mama bikin kue?!"

"Kamu itu terlalu sibuk sama pacarmu jadi lupa mama pernah kursus bikin kue."

Yerin menelan ludahnya. Masalahnya, ini pacarnya yang dulu lagi nunggu di depan..


Oh iya, Hanbin tadi..


Yerin langsung berlari secepat kilat dan membuka pintu. "Maaf Hanbin! Silakan masuk!"

Hanbin tertawa kecil dan mengangguk. "Permisi ya."

"Iya, iya, anggap aja rumah sendiri." Yerin hendak pergi.

"Belum mandi Yer?"

Yerin mau ngilang aja rasanya. Ini hari Minggu, dia barusan bangun jam 10, dan dia sering molor gak mandi.

"Uhm... udah kok?"

"Oh ya?" Hanbin melihat Yerin. "Kayaknya mandinya belum bersih deh, matanya masih ada beleknya itu."


"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" Yerin berteriak dalam hati.


"HUH, OKE, GUE BELUM MANDI! PUAS?!"

"Ngapain gue harus puas? Gue kan gak mandiin lo?"

"HANBIN!"

"YERIN!" balas Hanbin.

Yerin memukul wajahnya keras.

"Jangan dipukul nanti pesek. Gak cantik ntar. Tapi lo gimana aja udah cantik kok."

Bisakah seonggok daging bernama Hanbin ini pergi?!

"Terserah deh."

Hanbin tersenyum. "Yerin."

"Apa? Gue mau mandi nih!"

"Boleh ikut?"

"MAU MATI?!" Teriak Yerin sambil mengepalkan tangannya di udara, bersiap meninju Hanbin.

Hanbin tertawa, "Santai, cuman bercanda kok? Kenapa? Emang kepengen ya?"

Yerin mengangkat sandal rumahnya dan mengambil ancang-ancang untuk melemparnya ke wajah Hanbin.

"Mau kemana emang?"

"Huh? Gak kemana-mana. Emang kalo mandi harus keluar nantinya?" tanya Yerin. Gadis itu menaruh sandalnya dan berbalik pergi.

"Mau jalan bareng nggak?"


DUAG!


Yerin membentur tembok di depannya. Hanbin langsung bangkit dan menghampiri Yerin. "Yer, lo gak papa?!"

"Gak papa, gak papa."

Yerin dalam hati nangis, kenapa dia kayak orang bloon di depan gebetannya?

Iya, Yerin masih suka Hanbin.

"Hidung lo merah tuh." ucap Hanbin.

"Uh, uh, pilek hehehehe."

"Oh ya?"

"Iya."

"Cepet sembuh ya." Hanbin mencubit hidung Yerin dan tersenyum.

"Makasih." cicit Yerin pelan. "Um, Hanbin bisa pergi? Gue mau ke kamar mandi."

"Oke—"



"Wah, ternyata kalian lebih akrab dari mama duga."


Yerin dan Hanbin berjengit kaget. Mereka menoleh melihat ibu Yerin yang membawa kotak berisi kue yang masih hangat.

"Uhh.. mama.."

"Waktu di pernikahan kalian kayaknya canggung banget kayak orang habis putus aja! Hahahahaha!"

Yerin dan Hanbin tertawa canggung. Mereka kan, emang baru putus waktu itu.

"Kalian deket banget, Hanbin daritadi ngegoda Yerin. Suka ya Mbin?"

Yerin melotot. "Mama!"


Hanbin tertawa, "Ketara banget ya tante?"


HAH?!


"Oh ya, bagus lah. Yerin baru putus dari pacarnya. Dia nangis terus kasian. Gak bisa move on, huh."

"Oh.." Hanbin tersenyum kecil.

"Dan juga bakal lebih gampang buat kita ngejodohin kalian!"

Yerin sekarang yang berteriak, "APA?!"

Hanbin ikut sama terkejutnya sedangkan ibu Yerin tertawa terpingkal-pingkal. "Apanya yang lucu ma?!" tanya Yerin sebal. Dia memang mau nikah sama Hanbin tapi kan.. gengsi dulu.

"Mama bercanda kok sayang, tapi kalau mau nikah sama Hanbin, ya bilang aja ke dia."

"Astaga, aku mandi dulu. Ini obrolan gak guna."


"Tenang aja tante."


Yerin berhenti.


"Tanpa disuruh saya bakal nikahin Yerin kok."



thank you 20k votes!

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang