삼십구

3.8K 636 65
                                    


Yerin keluar dari bioskop dengan wajah membeku. Ia menghembuskan nafas yang sedari tadi ia tahan. Gila-gila, kok bisa pas banget sebelahnya Hanbin?!

Ia kumpul bersama teman kelasnya. Mereka sibuk cerita tentang filmnya tadi. Yerin cuman ngangguk-angguk aja soalnya dia tadi gak fokus gara-gara Hanbin.

"Eh eh bukannya itu si Hanbin ya?"

Baru aja mikirin tuh orang.

"Yer ada mantan lo!"

Udah tau!

"Ckckck sering ketemu ya. Jodoh kali Rin." Goda Jennie. Yerin memukul Jennie keras dan berjalan bersama mereka untuk makan bareng.

Selesai makan, mereka mulai pulang satu persatu. Yerin, seperti biasa mau order grab. Agak nyesel sih tadi nolak dianterin Daniel atau Ten, tapi yaudah gakpapa.

"Duluan Mbin!"

Yerin menoleh ke belakang, melihat Hanbin dan teman-temannya yang kini mengucapkan selamat tinggal. Yerin berbalik ke depan, menunggu uber drivernya. Lalu Hanbin berdiri di sebelahnya, mungkin sekitar 1 meter.

Meskipun sekitarnya rame, tetep aja kerasa canggung.

Huft.


🔶🔶🔶






"Pengumuman!"

Yerin melihat ke depan, melihat si pria mungil, Woozi kini membawa selebaran kertas. "Minggu depan kita bakal jelajah alam sama sekolah lain. Bagian dari lomba yang kita ikutin selama 7 bulan ini. Terus 1 bulan lagi bakal jalan-jalan studitour bareng."

"WOAHH!!!!"

Semua orang bersorak keras. Yerin tersenyum kecil dan mengangguk pelan. Momo membagikan selebaran kertas itu pada masing-masing anak. Yerin membacanya sebentar lalu memasukkannya pada map di tasnya.

Woozi berjalan menuju tempat duduknya. "Kita bareng sekolah-sekolah lain yang ikut lomba-lomba ini."

"Hah? Semuanya?"

"Nggak, cuman yang menang 5 besar doang."

"Kalo gitu SHA ikut dong?"

Yerin nyaris tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan Ten. Ia baru sadar sekolah itu bakal ikut tur bareng mereka.

"Iya lah."

"Woooo......"

Woozi langsung menjentikkan jarinya, "Oh ya, ntar kita bakal satu tim sama anak SHA. Gak tau kelas apa. Di bis, terus lingkungan tendanya juga, hotel pas studitour, dan sebagainya."Ucapnya. "Tim disini bukan untuk kerja sama bareng, cuman buat ngelompokin aja." tambahnya lagi.

Sontak beberapa pasang mata langsung melirik Yerin.

"Gue harap sih.. kelasnya.. si itu!" ucap Ten dengan keras.

Yerin sudah tau siapa yang Ten maksud. Apalagi dengan nada bicara menyebalkannya dan suara yang sengaja dikeraskan agar dia bisa mendengarnya.

"Semoga aja sih Ten!"

"Kan asik tuh, pas di bis, bisa aja ntar duduk berdua. Mojok. Terus bikin yang lain yang jombloers iri!"

"Eh Ji, ntar duduknya bebas kan? Atau gimana?" tanya Jaehwan.

"Gak tau, tergantung pendampingnya kita."

"Sapa pendampingnya kita?"

"Uh, bentar ya." Woozi mengeluarkan hpnya, mencari catatan yang ia tulis saat technical meeting tadi. "Pendamping kita.. kak Chanyeol sama kak Taeyong."

Mampus.

Yerin langsung mengeluarkan nafas kasar. Dia tau 2 orang itu paling suka ngeliat dia menderita. Dia agak lega Mino gak jadi pendampingnya karena pasti canggung banget.

"Oh oke!"

Selang beberapa menit, para murid langsung berbincang-bincang kembali. Woozi merogoh sakunya karena merasakan hpnya bergetar. Setelah membaca pesan, ia langsung berbalik ke yang lain.

"Woi! Kak Chanyeol ngeline katanya kita bakal satu tim sama kelas 11-5."

Yerin sedikit mengernyit, kayaknya pernah denger..








"Katanya kelasnya kapten basket SHA."

















Langsung saja, seisi kelas heboh sambil meneriaki Yerin. Yerin menyandarkan punggungnya lemas sambil menghela nafas.


Anjir.

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang