이십팔

3.7K 631 33
                                    




Turnamen berakhir. Ya, seperti prediksi Jungyeon, tim Hanbin menang. Yerin kini sibuk menepuk punggung para pemain memberi semangat. Yerin menepuk punggung Daniel hingga lelaki itu terbatuk-batuk.

"Mangat gengs. Masih ada lomba lain."

"Ya bu guru."

Yerin hampir saja menendang mereka lagi. Yerin melirik ke arah tim Hanbin yang kini sibuk berbicara dengan piala mereka. Gadis itu menghembuskan nafas pendek lalu pergi membereskan barang-barangnya.

"Mau dibantu?"

"Oh kak Mino.. gak usah kak." Yerin menggelengkan kepalanya sambil menenteng kotak p3k. Mino duduk di bangku lalu mengeluarkan hembusan nafas kasar.

"Payah ya tim gue?"

"Nggak kok. Siapa bilang?"

"Tim gue sering kalah ketimbang tim yang dipimpin kakak kelas dulu. Gue kapten payah." Mino menundukkan kepalanya.

Yerin mengerutkan dahinya, "Nggak! Justru bukannya setelah kak Mino jadi ketua tim basket kita dapat banyak piala?"

Mino terdiam tidak menjawab. Yerin mengalihkan pandangannya. "Inget aja roda pasti berputar. Yang awalnya diatas, akan ada masa dibawah. Kak Mino gak usah terlalu mikirin."

Mino tersenyum lalu mengusap kepala Yerin. "Makasih. Kata-kata lo selalu bikin mood gue naik."

Yerin tersenyum.











"WOIII ITU YANG MOJOK! TOLONG DIKONDISIKAN!"

"DUH YANG BERDUAAN ENA TUH!"

Yerin menoleh melihat para pemain yang kini sibuk menggoda mereka. "BACOT!" Teriak Yerin kesal.

"YER GAK USAH NGGODA MINO, MINO GAK BAKAL TERGODA! TIPENYA TUH YANG CANTIK TERUS—"

Yerin langsung berlari mengejar Daniel dan melemparinya sepatu. Ia tidak peduli jika tim lawan menontonnya, pokoknya harus membasmi kuman berinisial Daniel.

"YER GAK USAH DITANGGEPI. DANIEL MAH NGEGODAIN LO BIAR DINOTIS WAKAKAKAKA!" Teriak Chanyeol yang langsung diikuti tawa menggelegar dari Ten, Sehun dan Taeyong.

Yerin berhenti berlari lalu menatap Daniel, "Lo suka sama gue?"

"Ngapain gue suka sama perut lembu kayak lo?"

"Sialan lo kampret!" Yerin memukul kepala Daniel berkali-kali.

"Aduh enak dipukulin gebetan :("

"Ten, sana ejek Yerin sana. Eh bentar, gebetan lo si Lisa atau Yerin sih? atau malah si Chungha?" goda Sehun yang langsung dipukuli oleh Ten.

Yerin dan Daniel berjalan kembali ke kumpulan cowok laknat itu. Yerin langsung menendang tubuh Chanyeol yang tinggi dan memukulnya keras.

"Rasain lo rasain! Pantes ditolak kak Seulgi, bacot sih!"

"Chanyeol ditolak Seulgi?! Kalah sama bantet?!" Teriak Sehun. Chanyeol berdiri dan memandang Sehun sengit, "Heh asal gue gak sengenes lo yang ditikung temen ya!"

Yerin dan yang lainnya tertawa sambil melontarkan ejekan-ejekan. Yerin tanpa sadar menoleh ke kanan, melihat Hanbin yang kini memandangnya datar.

Yerin mengerjapkan matanya ketika melihat Hanbin pergi dari lapangan, membuat beberapa anggotanya ikut bingung.

"Gue pergi dulu bentar."

"Yoi!"

Yerin keluar dari lapangan dan mencari Hanbin. Gadis itu harus memberi ucapan selamat padanya. Ia mencari kesana kemari dan hampir saja menyerah. Tapi ia melihat Hanbin yang kini berdiri membelakanginya.

"Hanbin." Yerin menghampirinya. "Selamat udah menang!"

Hanbin masih terdiam, tidak menjawab kata-kata Yerin. Yerin menatap Hanbin bingung, "Mbin?"

"Mbin kenapa?" Yerin menatap Hanbin bingung.

"Kamu emang mau bikin aku marah ya?" tanya Hanbin lalu berbalik menatap Yerin. Yerin memandang Hanbin bingung, "Maksudmu?"

"Apa kamu gak ngerti waktu kamu kejar-kejaran sama pemain-pemain itu semua orang tuh ngomongin kamu?! Kamu gak ngerti betapa panasnya kupingku waktu ngedengerin mereka ngomongin yang nggak-nggak tentang kamu!"

"M..maaf Mbin.. aku cuman mau bikin temen-temenku seneng lagi." Yerin menunduk.

Hanbin mengalihkan pandangannya. Ia mengusap wajahnya, "Aku menang gak kayak menang."

"Bahkan pacar sendiri bikin marah.."

Yerin mengerutkan alisnya bingung. "Huh?"


"Kamu sengaja bikin aku cemburu kan?"

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang