삼십오

3.7K 621 49
                                    




Yerin duduk di bangku penonton lapangan basket sekolahnya. Tidak ada orang disana, hanya dia sendiri. Gadis itu memandang lapangan basket kosong dalam diam.

"Sendirian?"

Mino duduk di samping Yerin. Yerin mengangguk, tanpa menoleh sedikitpun pada Mino. Mino menyodorkan sebuah minuman pada Yerin. "Nih."

"Nggak makasih."

Mino akhirnya menaruh minuman di sampingnya dengan canggung.

Mereka berdua terdiam. Keduanya menjaga jarak setelah insiden pelukan dan Hanbin itu. Yerin terlalu canggung berinteraksi dengan Mino setelah apa yang terjadi.

"3 hari lagi ada lomba basket.. sama SHA." ucap Mino pelan. "Lo gak usah ikut jadi tim kesehatan."

Yerin diam, tak menjawab.

"Gue dikasi tau Taeyong lo... udah putus sama Hanbin." Mino menundukkan kepalanya. Ia menghela nafas kasar. "Gara-gara gue bukan?"

Mino menoleh pada Yerin, "Gue peluk terus Hanbin marah. Kalian berdua putus hari itu?"

"Ya."

Mino menghembuskan nafas dan mengangguk kecil. "Lo pantes marah sama gue. Gue penyebab lo putus sama dia." ucapnya. Tangannya memainkan kaleng minumannya.

"Gak papa. Kalo emang udah berakhir ya berakhir."

Mino tertawa kecil. "Tapi penyebab utamanya gue kan?" Mino menatap ke depan lalu tersenyum kecil, "Maaf."

Yerin tidak menjawab dan mengangguk kecil. Mino berdiri dan menepuk pundaknya. "Duluan." ucapnya lalu pergi.

🔶🔶🔶



"Lho Yerin gak dateng?" tanya Chanyeol sambil men-dribble bola basket. Mereka berlatih sebentar sebelum pertandingan.

"Gak. Gue suruh istirahat." ucap Mino. Mino menoleh melihat tim basket SHA datang ke lapangan.

"Oh.. iya.. putus ya.." ucap Sehun pelan.

"Lo sih kak. Peluk-peluk segala." cerocos Ten. Sebuah bola pun mendarat tepat di kepala lelaki itu. Mino menatap Ten sebal.

"Bacot lo."

Disisi lain, Soonyoung menatap tim basket itu dan mencari-cari sosok Yerin. "Yerin gak ada.." ucapnya pada diri sendiri. Hanbin masih dalam perjalanan sehingga sedikit telat.

Ia menoleh melihat Taeyong yang berjalan ke lapangan.

"Eh woi lo!"

Taeyong menoleh dan menunjuk dirinya, "Gue?"

"Hooh. Yerin mana?"

"Gak ikut." ucapnya. Lalu ia melirik kesana-keemari. "Lha kapten lo mana?"

"Telat."

Soonyoung berjalan mendekati Taeyong. "Gimana si Yerin? Lo udah tau kalo mereka putus kan?"

"Udah satu sekolah udah tau malah." Taeyong mengendikkan bahunya. "Yerin, awal-awalnya keliatan menderita banget. Tapi lama kelamaan lumayan lah." ucapnya. "Hanbin sendiri?"

"Ya gitu. Sok sok kuat padahal mah rapuh." Soonyoung menggelengkan kepalanya mengingat kondisi sahabatnya.

Taeyong menghembuskan nafas, "Tau deh rumit banget."

"Hooh. gue gak kuat ngurusin mereka."

"Mana si Hanbin jadi emosian sekarang. Gue enak-enak ngebokep dia tiba tiba nendang gue sama nutup layar laptop gue keras."

"Itu mah emang sepatutnya dia marah."

"Apa lo bilang?"


Mereka terdiam. Saling menatap satu sama lain.





"Apa lo liat-liat?!"

"GUE YANG TANYA HARUSNYA!"

"YEU BERHENTI LIAT LIAT WOI!"

"LU YANG HARUSNYA BERHENTI!"

"NGAJAK TARUNG LO?"

"AYO! BERANI GUE!"

Dan pertengkaran pun terjadi.





🔶🔶🔶


"Yerin ayo jalan-jalan!" teriak Jennie keras. Yerin yang sedang menata buku itu langsung tertawa kecil, "Kemana?"

"Woi gak ngajak temen sekelas nih?" tanya Ten sambil menaruh tangannya di pinggang.

"Ogah! Sana lo pergi!" ucap Jennie sambil memeletkan lidahnya. Yerin tersenyum lalu pergi keluar kelas bersama Jennie.

Mereka berdua pergi ke mall, berjalan berdua. Membeli barang-barang dan sebagainya. Keduanya masuk ke photobox dan tertawa keras melihat hasilnya.

Yerin bersyukur ada Jennie yang bisa menghiburnya di masa-masa seperti ini.

"Gak usah khawatir Yer. Santai. Kayak gini tuh udah biasa."

Yerin tertawa kecil lalu mengangguk. Ia tersenyum lebar dan bercerita bersama Jennie di restoran sore itu.

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang