이십이

4.6K 626 11
                                    




Kencan pertama!

Kencan pertama setelah pacaran maksudnya.

Karena minggu depan udah masuk sekolah, Hanbin inisiatif ngajak Yerin jalan-jalan ke taman bermain. Mereka datang jam 10-an. Biar gak rame dan antri banyak.

Yerin udah siap-siap pake baju bagus, rambutnya diurai. Manis banget. Hanbin pun juga gitu. Hari ini keliatan keren banget, walaupun sehari-hari udah keren.

Mereka akhirnya jalan berdua ke wahana-wahana menantang dulu. Naik roller coaster.

"Gue takut ketinggian sih, tapi gue mau nyoba." ucap Yerin.

"Gue juga takut ketinggian Yer." Hanbin menatap roller coaster di depannya sedikit takut. Yerin menepuk punggung Hanbin keras. "Tenang, ada Yerin disini! Kalo takut bilang aja sama kakak!" godanya.

Hanbin mencibir lalu masuk ke dalam roller coaster itu. Mereka beli tiket yang vip, jadi gak usah antri panjang. Apalagi ini masih pagi, gak usah antri di vip lagi langsung naik ke roller coasternya.

"I..ini gimana woi! Sabuknya!" teriak Hanbin panik. Yerin tertawa ngakak melihat wajah Hanbin yang pucat lalu memegang tangannya.

"Gak usah takut Mbin."

"Gue gak takut.."

"Tangan lo dingin banget. Yakin gak takut?" Yerin ngakak kenceng. Hanbin cemberut dan ia langsung menelan ludahnya ketika mesin mulai berjalan.

"WOAHHHHHHHHh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"


Setelah naik roller coaster, mereka menaiki wahana tornado. Hanbin terlihat lebih pucat dan Yerin menepuk pundaknya. "Ayo Mbin."

Mereka berdua duduk sebelahan. Yerin menghembuskan nafasnya, "Gue juga agak takut sih, tapi dari dulu kepengen hehe."

"Lo manusia apa bukan sih."

"Gue pacar lo Mbin!" Yerin tersenyum manis. Hanbin menatap Yerin dan mau tak mau ikut tersenyum kecil. "Sialan. Kenapa lo manis banget sih."

"Hehe.."

"On the count of three! 3! 2! 1!"

"ANJENGGGGGG!" Teriak Hanbin keras. Lelaki itu menutup matanya. Yerin pun begitu.

"WAAAAAAAAAA!!!!"


Mereka lanjut menaiki wahana permainan lain. Hanbin nyaris saja muntah jika mereka tidak segera beristirahat. Yerin menepuk-nepuk bahu Hanbin sambil memberikannya minum.

"Nih. Minum biar tenang."

Yerin tersenyum kecil melihat Hanbin yang kini sudah lemas. Gadis itu mengusap-usap rambut Hanbin lembut dan melihat pemandangan di depannya. Ia menghembuskan nafas pelan lalu mengambil kamera polaroid miliknya.

"Cheese!"

Ckrek!

"Gue belum siap nih. Gue masih lemes woi!"

Yerin memeletkan lidahnya dan melihat hasilnya. "Lucu banget Mbin."

"Eh jangan disimpen woi! Buang!"

"Sayang kertasnya tau!"

Yerin mendekat pada Hanbin, "Nah ayo foto lagi!" ia menengadahkan kameranya dan tersenyum lebar.

Ckrek!

"Kenang-kenangan nih." Yerin tertawa kecil. "Udah enakan belum?"

"Lumayan."

Yerin pergi membeli churros untuk Hanbin dan duduk di sebelahnya lagi. Ia melihat lelaki itu makan dengan lemas.

"Apa kita enaknya naik wahana yang biasa aja?"

"Wahana apaan?"

"Entahlah." Yerin tersenyum. Ia berdiri diikuti Hanbin yang terasa lebih baik dari sebelumnya. Mereka berjalan-jalan membeli aksesoris couple disana. Hanbin merangkul Yerin erat sambil mengelus bahunya.

"Hanbin foto dulu yuk. Sebelum malam."

Hanbin mengangguk dan ia memberikan handphonenya pada salah satu orang untuk difotokan. Hanbin merangkul Yerin dan tersenyum lebar.

"satu, dua.."

ckrek!

"Makasih."

Yerin melihat hasil foto dan tertawa senang. "Aih, bagus. Kirim ya Mbin!"

"Iya.."

Mereka lalu berjalan menuju tempat untuk melihat pesta kembang api saat malam. Keduanya membeli permen kapas dan berdiri di depan istana.

"Kayak putri berdiri di depan istana." ucap Yerin asal.

"Lo kan udah jadi putri." ucap Hanbin. "My princess."

" Cheesy banget! Gak usah nggombal lagi!" ucap Yerin keras. Hanbin tertawa lalu melihat ke depan, ke pertunjukan yang ada di depan istana.

Yerin merasakan tangan Hanbin memegang erat tangannya. Yerin menoleh dan tersenyum manis. Hanbin mengelus kepala Yerin dan melihat pesta kembang api lagi.

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang