"Hanbin! Bentar. Mbin!"Hanbin menarik Yerin keluar GOR dan Yerin berusaha melepaskan genggaman erat lelaki itu. "Hanbin tunggu!"
Yerin melepas tangannya dan hampir saja limbung karena eratnya genggaman tangan itu. "Hanbin.. kamu..." Yerin kehabisan kata-kata. Dia masih kaget Hanbin dengan jelasnya mengumumkan hubungan mereka ke semua orang.
Ingat.
SEMUA ORANG ALIAS SEMUA MURID SEKOLAH MEREKA.
Kalo cuman beberapa orang sih gak papa, lha ini seisi sekolah.
"Kenapa kamu bisa ngumumin—"
"Kenapa kamu diem aja waktu si Mino brengsek itu meluk kamu? Kamu harusnya ngehindar!"
"Aku gak tau kalo kak Mino mau meluk. Aku juga kaget." ucap Yerin.
Hanbin menghembuskan nafas kesal. "Harusnya kamu langsung ngedorong dia." Ucapnya. Ia mengacak rambutnya kesal.
"Mino kampret! Mino brengsek anjg."
"Jangan bilang kak Mino brengsek lah Mbin.."
Hanbin menoleh lalu tertawa sinis. "Oh, jadi ceritanya ngebelain nih?"
"Nggak ngebelain tapi harusnya gak usah sampe—"
"Kalo kamu di posisi aku gimana hah? Aku dipeluk cewek lain?" Hanbin mendecih, "Kamu ngapain aja sama dia?"
"Hah? Aku gak ngapa-ngapain."
"GAK USAH BOHONG!"
Yerin menjengit kaget. Gadis itu menatap Hanbin. "Aku liat kamu sering ngomong sama dia, kamu kadang dianter. Aku tau Yer."
"Kak Mino cuman nganter aku doang Mbin. Nggak lebih. Aku juga sering nolak ajakannya dia!" Yerin menutup matanya kesal. "Sekarang, ini gimana, orang-orang di sekolah udah tau."
"Terus? Kenapa kalo mereka tau?"
"Anak-anak pasti marah ke kamu. Marah ke aku. Bisa-bisa—"
"Kamu malu punya pacar kayak gue?" tanya Hanbin tajam. Yerin melihat Hanbin bingung, "Apa? Nggak Mbin—"
Hanbin mendorong tubuh Yerin ke tembok dan menatapnya tajam. "Kamu nggak mau yang lain tau kalo lo pacaran sama cowok kayak gue ini kan?"
"Aku nggak maksud.."
"Lo takut dikucilin. Lo takut dibully. Kalo lo beneran sayang sama gue, lo harusnya gak peduli sama hal kayak gitu."
"Apaan sih Mbin? Aku tuh sayang sama kamu!"
"Sayang? Gue gak yakin. Kalo lo malu pacaran sama gue, yaudah. putus aja."
Yerin membelalakkan matanya lebar. Ia menatap Hanbin tidak percaya. "Apa?!"
Hanbin berbalik meninggalkan Yerin yang masih bingung mencerna kalimat Hanbin. "Hanbin! Maksudmu apa? Mbin!"
"Kita putus." ucapnya dingin.
Yerin langsung berhenti. Hanbin berbalik meninggalkan Yerin yang diam membeku disana.
Ia menatap punggung Hanbin yang makin menjauh itu dengan kosong. Hatinya langsung mencelos, matanya tiba-tiba memanas dan mengeluarkan cairan bening.
Dia tidak menyangka hubungannya berakhir hanya karena hal seperti ini. Yerin menggigit bibirnya, berharap Hanbin berbalik dan meminta maaf padanya. Namun itu tidak terjadi. Nyatanya Hanbin tidak terlihat sedikitpun di matanya.
Ia tidak mungkin kembali ke GOR mengingat keadaan yang panas dan canggung saat mereka tinggal. Tapi menunggu Hanbin disini pun mustahil.
Semua kata-katanya terucap dengan jelas, seperti tidak ada beban. Seperti disengaja dan dilatih.
Gadis itu terdiam dan mengepalkan tangannya, menahan agar air matanya tidak jatuh.
Tapi itu semua sia-sia.
Pada akhirnya, Yerin menangis karena Hanbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
blind date | Hanbin ❌ Yerin
Fanfictionini semua berawal karena Yerin harus menggantikan Jennie dalam blind datenya. | cover by @puffysnow