Kini kelas Yerin berada di sekolah SHA, alias sekolah Hanbin. Mereka datang untuk mendukung Jaehwan memenangkan olimpiadenya. Yerin melihat sekelilingnya dan sedikit takut karena pandanga intimidasi dari murid sekitar.Mereka gak tau kalo gue pacaran sama Hanbin kan?
Jennie sendiri terlihat pede dengan dagu diangkat ke atas. Gadis itu memang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
Mereka masuk ke aula dan duduk menonton beberapa meja di depan mereka untuk olimpiade.
"Jaehwan semangat!"
"Semangat pak!"
Jaehwan melambaikan tangannya ala miss universe dan akhirnya turun ke bawah. Yerin menepuk tangannya dan ikut menyemangati Jaehwan.
Olimpiade pun dimulai. Pertandingan berlangsung sengit dan sedikit menakutkan karena poin mereka saling berkejaran dan hanya memiliki selisih yang sedikit.
Yerin melihat ini sudah mules aja. Karena deg-degan.
Tapi kemudian di pertanyaan terakhir, Jaehwan berhasil menjawab dengan benar.
"WHOA JAEHWAAN!"
"YEAH JAEHWAN!"
"SELAMAT PAK!!"
Sorak-sorak bergembira kelasnya membuat Jaehwan tertawa senang. Ia meraih medali emas dan dengan bangga menunjukkannya ke teman-temannya.
Karena olimpiade udah selesai, mereka akhirnya keluar aula sambil sedikit jalan-jalan nunggu bus dateng.
Yerin celingukan, sedikit mencari Hanbin. Jennie menyenggol pinggangnya, "Mana pacar lo?"
"Gak tau. Gue gak bilang dia kalo gue mau kesini."
"Ooohh.. lo dengerin kata-kata gue ya."
"Cih!" Yerin mendengus dan berjalan mengikuti yang lain. Beberapa teman kelasnya bisik-bisik dengan kata-kata yang tidak mengenakkan tentunya. Mereka berjalan melalui kelas yang sedikit ramai.
Yerin melihat plakat kelas itu dan terdiam, Hanbin masuk kelas mana ya?
Ia menghela nafas pelan hingga matanya bertemu sosok yang dikenalnya. Soonyoung.
Soonyoung berjalan lalu melirik teman-teman Yerin sinis namun matanya berubah sedikit lebar ketika melihat Yerin.
"Wait, bukannya—"
Yerin melotot dan Soonyoung langsung terdiam. Ia menoleh ke belakang, menunggu seseorang dan Yerin baru sadar ia menunggu Hanbin yang kini berjalan tenang.
Hanbin terlihat beratus kali lipat lebih keren sekarang. Tatapannya dingin, ada aura yang membuat Hanbin kelihatan 'woah' disini. Lelaki itu melirik kelasnya dengan senyum sinis dan mengalihkan pandangannya. Tidak sempat melihat Yerin.
Yerin menghembuskan nafasnya pelan, dia sendiri tidak mau Hanbin tiba-tiba memergokinya di depan teman kelasnya sendiri.
"Woi.. Hanbin tuh Yer." ucap Jennie pelan.
Yerin mengangguk dan berjalan lebih cepat menjauhi Hanbin.
"Mbin!"
"Apaan tuh? ada anak-anak SI disini? Ck. Ngapain kesini. Ngotorin lantai aja."
Soonyoung menepuk dahinya. "Serius? Pacar lo juga ikut ngotorin lantai sini?"
"Iyalah soal—hah? lo bilang apa?"
"Pacar lo! Woi! si Yerin! Dia disitu tadi!"
Hanbin langsung menoleh ke belakang, melihat gerombolan yang sudah menjauh itu. Lelaki itu mengernyit dan membuka handphonenya.
"Dia gak ngomong ke gue kalo dateng ke sekolahan ini."
"Mungkin mau surprise?"
"Ck.."
Hanbin mengetikkan sesuatu dengan cepat.
hankim : KOK KAMU GAK BILANG
"Mampus..." ucap Yerin pelan. Gadis itu memasukkan hpnya di sakunya namun hpnya berdering. Yerin mengambil handphonenya dan melihat si penelepon. Ada tulisan Hanbin disana.
Yerin tersenyum kaku dan melirik sekitarnya. Ia berjalan sedikit pelan supaya tidak terdengar.
"Ha..halo.."
"Kok kamu gak bilang? "
"Hehehehehe."
"Hehe aja? Ck. Dimana kamu sekarang?"
"Di.. umm.." Yerin melihat sekitarnya. "Di depan lab fisika...?"
"Aku kesana sekarang."
"Lho?! Eh?! WOI! EIIII!"
Yerin melihat teman-temannya yang kini menatapnya aneh. Yerin tertawa garing dan menunjuk handphonenya yang sudah mati. Mereka semua melanjutkan jalannya dan meninggalkan Yerin sendiri.
Yerin mengikuti dari belakang dengan pelan.
Tuk!
Yerin menoleh melihat Hanbin yang kini berjalan di sebelahnya sambil memasukkan tangannya di saku. Ia melirik Yerin datar. Yang ditatap hanya tersenyum tidak bersalah.
Hanbin mendengus dan melirik sekitarnya yang sedikit kosong. Dengan cepat lelaki itu menarik tangan Yerin masuk ke ruangan kosong. Hanbin menutup pintunya dan berbalik menatap Yerin.
"Kok gak bilang?"
Yerin mengerucutkan bibirnya, "Maunya sih surprise gitu.."
"Tapi kan lebih baik bilang aja. Kalo kamu bilang kan kita bisa ketemu sebentar!"
"Sekarang kita lagi ketemu kan?"
Hanbin mengacak rambutnya dan berjalan mendekati Yerin. Yerin mengalihkan pandangannya, "Maaf deh.."
Yerin melihat tatapan tajam Hanbin yang sedikit menakutkan itu lalu mengalihkan pandangannya lagi. "Tapi disini serem ya, semuanya pada ngeliatin sinis gitu."
"Kamu juga! Tadi ngeliatin sinis!" tunjuk Yerin.
Hanbin menarik Yerin ke dalam pelukannya lalu mengelus kepalanya lembut. "Maaf deh kalo tatapanku bikin takut."
Hanbin menangkup wajah Yerin dan memandang matanya, "Aku tuh dari dulu pengen kamu dateng kesini. Tapi kamu malah gak ngasitau aku. Dasar nakal."
Yerin mengerucutkan bibirnya. "Biarin."
"Kamu tau hukuman apa yang harus diterima anak nakal?"
Yerin melotot, ia baru ingat ia sendiri bersama Hanbin di ruangan kosong ini. Hanbin tersenyum kecil lalu mengecup dahi Yerin lembut.
"Dasar Yerin." Hanbin tersenyum melihat wajah merah Yerin dan kembali mencium dahinya.
Bentar, tolong, Yerin ambyar.
"WOIII HANBIN LO DIMANA? INI KELAS UDAH MASUK NJERRR!"
KAMU SEDANG MEMBACA
blind date | Hanbin ❌ Yerin
Fanfictionini semua berawal karena Yerin harus menggantikan Jennie dalam blind datenya. | cover by @puffysnow