오십

4K 511 138
                                    


Yerin tersenyum. Dia senang pada akhirnya dia dan Hanbin memulai lagi dari awal. Dengan begitu harapannya lebih tinggi. Namun entah kenapa dia pun masih ragu apa dia sebaiknya balikan atau tidak. 

Dia bingung, jangan-jangan selama 3 bulan ini Hanbin nemu cewek lain dan dia udah gak suka lagi sama dia. 

Ugh, ini membingungkan. 

Ia mengambil tasnya dan berjalan keluar gerbang sekolah. Senyumnya terus mengembang hinggga netranya menatap sosok lelaki yang duduk di motor dan memainkan hpnya.

"Hanbin? Ngapain disini?"

Hanbin yang tadi memainkan hpnya langsung menoleh. "Udah pulang?"

"Ngapain kesini?" 

"Jemput lo." 

"Apa? Ngapain?"

"Gak papa. Mau aja." Hanbin tersenyum. Ia melihat ke arah murid yang berhamburan keluar dari sekolahnya. "Lo udah dijemput? Kalo udah gue gak nganterin lo pulang."

"Nggak kok." Yerin menggaruk tengkuknya. 

Mereka berdua diam. Hanbin memandangi Yerin sedangkan Yerin sibuk melihat para murid itu. 

Kenapa jadi canggung ya? 

"Jadi, mau pulang bareng gue?"

Yerin menoleh lalu mengangguk. "Kalo lo gak keberatan."

Hanbin tertawa kecil, "Kan gue ngehampiri lo, gue udah niat nganterin lo pulang. Jadi gue gak direpotin. Yuk naik."

Yerin mengangguk dan memakai helm yang diberikan Hanbin. Ia hendak naik namun tiba-tiba Hanbin melingkarkan jaketnya ke pinggangnya. 

"Pakai ya." 

"I..iya." 

Hanbin menaiki motornya lalu Yerin ikut naik di belakangnya. Mereka berdua bergegas pergi meninggalkan sekolah. 


Dari kejauhan, Mino melihat keduanya dalam diam. 




***



"Makasih Hanbin."

Yerin memberikan helm pada Hanbin lalu merapikan rambutnya. Hanbin mengangguk dan menyimpan helm itu di bagasi motor. Mereka berdua terdiam sejenak. Enggan untuk pergi ataupun berbicara.

"Mau masuk dulu Mbin?" 

Yerin mikir agak gak sopan juga gak diajak masuk ke dalem. Lagipula mamanya pasti juga bakal marah-marah begitu tau Hanbin gak diajak masuk.

"Em," 

"Yuk. Gue siapin minuman dulu." 

Hanbin menggaruk tengkuknya lalu ikut berjalan masuk ke rumah. Yerin membuka pintu dengan kunci yang ia bawa. Begitu pintu dibuka, rumah kosong. Kakaknya sudah pindah rumah dengan suaminya, dan ayahnya sekarang ada di luar negeri jadi hanya ibunya dan dia saja yang ada di rumah.

"Ma?"

Yerin mengerjapkan matanya. Mungkin lagi keluar rumah. 

"Duduk dulu Mbin."

"Iya." 

Yerin menaruh tasnya di kamar lalu berjalan ke dapur. Ia mengganti bajunya dengan cepat dan keluar untuk membuat minuman. Ia membuka kulkas dan mengambil karton jus jeruk. Setelah menuangkannya ke gelas dan menaruh beberapa kue di piring, Yerin kembali ke ruang tamu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang