이십칠

4K 586 24
                                    




Suara riuh memenuhi GOR. Turnamen basket musim dingin akan segera dimulai. Kali ini Yerin bukan duduk di bangku penonton, melainkan bersama pemain basket lainnya, di lapangan. Ia menghembuskan nafas, tangannya memainkan kartu plakat yang ia kenakan.

Sekolahnya akan melawan SHA alias sekolah Hanbin. Tim basket mereka ini sering sekali bertemu di final. Yerin melihat sekelilingnya dan bangku penonton, mencari keberadaan Jennie.

"Woi Yer, gak usah tegang."

Yerin menoleh melihat teman sekelasnya, si pembuat ricuh sewaktu berkunjung ke SHA kemarin, Kang Daniel.

"Gue gak tegang."

"Bukan lo yang main tenang aja." canda Taeyong. Yerin meringis, "Gue gak tegang woi! Dibilangin kok."

"Tapi muka lo keliatan tegang. Kayak gini." Chanyeol memeragakan wajah Yerin 1 menit yang lalu dan diikuti tawa dari yang lain. Yerin menendang Chanyeol pelan karena kalau ia menendangnya keras bisa-bisa Chanyeol gak ikut main.

"Woi jangan nendang gue!"

"Gue nendang pelan kok."

"Sama aja!"

Lalu tim basket SHA masuk ke lapangan melewati Yerin dan yang lainnya. Yerin melihati pemain-pemain itu satu persatu, namun Hanbin belum muncul. Mungkin masih sibuk ganti baju.

"Mandanginnya gak usah gitu dong. Woi." sahut Sehun.

"Kita lebih ganteng dari mereka heh." Taeyong menepuk punggung Yerin keras. Yerin mengaduh kesakitan dan dengan cepat menendang Taeyong. Taeyong dengan lihai menghindari tendangan itu dan

Bam!

Yerin dan yang lainnya langsung terdiam. Yerin menurunkan kakinya dan menunduk, "M..Maaf.."

Daniel menghampiri Yerin lalu mencubitnya pelan. "Anj—"

"Lo cari mati hah? Ngapain lo nendang Hanbin?!" bisik Daniel.

Ya, karena tendangannya gak mengenai Taeyong, kakinya tanpa sengaja mengenai Hanbin yang lewat tepat di belakang Taeyong. Untung tendangannya tidak terlalu keras.

"Gara gara kak Taeyong!"

"Kok gue?!"

Yerin mengelus dadanya, kalo aja Taeyong bukan pacar sahabatnya, udah dia giling hidup-hidup. Ganteng sih tapi nyebelin.

"Udah, kumpul bentar." ucap Mino yang datang dari belakang Taeyong.

Yerin menghindar dan pergi dengan rekan tim kesehatan yang lain. Ia duduk lalu menghela nafas pelan. Matanya menatap Hanbin yang sibuk memberi navigasi pada rekan-rekan yang lain.

"Paling timnya Hanbin menang."

Yerin menoleh melihat rekannya, Jeongyeon yang kini sibuk melihat pemain-pemain basket itu. "Kok bisa yakin banget?"

"Biasanya sih, time tablenya tuh selang-seling. Turnamen waktu itu kan Hanbin yang menang, terus turnamen selanjutnya kita yang menang, kali ini pasti mereka yang menang."

Yerin mengangguk mengerti. Memang sih, kalau diingat-ingat memang begitu. Tim mereka selalu menang berselang-seling.

Prit!

Pertandingan dimulai.

Memang asyik menonton dari sisi lapangan, tapi yang membuat Yerin kurang nyaman itu karena bola basket berkali-kali melayang ke arahnya!

Beruntung dia tidak kena.

Pertandingan itu sengit seperti biasa. Sejauh ini belum ada yang cedera dan Yerin bersyukur.

BRUK!

Baru aja Yerin mengucap syukur. Yerin melihat Mino yang terjatuh dan berjalan sedikit pincang. Lelaki itu dibawa ke arahnya untuk diobati dengan cepat. Yerin langsung berjongkok dan mengobati beberapa luka di tubuh Mino setelah Jeongyeon mengembalikan urat Mino yang terkilir.

"Tahan bentar ya kak."

"Iya."

Yerin mengobati dengan mata fokus. Ia meniup beberapa kali lalu mengambil perban di kotak p3k. Mino menatap Yerin seksama, dia tampak lebih cantik dilihat dari dekat. Mino mengalihkan pandangannya.

"Awas!"

"Hm?"

BUK!

Mino melindungi Yerin dari bola basket yang tiba-tiba melayang ke arah mereka. Yerin menoleh ke belakang sejenak lalu dengan cepat melapisi luka Mino dengan perban. "Udah kak."

"Oke."

"A..anu!"

Mino menoleh. Yerin tersenyum kecil, "Makasih udah ngelindungin tadi."

"Sama-sama." ucapnya lalu nge-wink pada Yerin.

Yerin mengeluarkan tawa kecil dan tanpa sadar menatap Hanbin yang kini menatapnya tajam. Sangat tajam.

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang