이십구

3.8K 614 28
                                    




Ini sudah 2 minggu semenjak Hanbin marah sama Yerin. Yerin tau kenapa Hanbin marah. Iya, dia pasti liat waktu Mino ngusap kepalanya. Apalagi teriakan Daniel waktu itu keras banget. Siapa yang gak marah liat pacar sendiri sama musuh akrab?

Yerin mengusap pelipisnya. Ia mengecek chatnya dan mengerucutkan bibirnya. Hanbin kalo lagi marah serem. Tatapannya menusuk.

Ia keluar gerbang dengan lesu. Hanbin juga tidak menjemputnya akhir-akhir ini. Apa hubungan 3 bulan ini akan berakhir?

Gadis itu pergi ke halte bis, mencari tumpangan bis ke rumah. Ia menyumpal kedua telinganya dengan headset dan menunggu bis. Gadis itu akhirnya naik ke bis setelah bisnya datang.

Yerin duduk di bangku belakang dan memandang keluar jendela. Ia menutup matanya karena semilir angin dan lagu yang menemaninya sore ini.

Bisa kok bisa, pasti bangun waktu di rumah.


🔶🔶🔶



Yerin membuka matanya lalu melihat sekitarnya. Gadis itu mengernyitkan dahinya ketika sadar ia sudah ada di kamarnya. Apa ia mimpi? Tapi kenapa mimpi terlalu nyata?

Kalo ini mimpi apa berarti Hanbin juga gak marah ke dia?

Yerin turun dari kasurnya dan pergi keluar. Ia melihat kakaknya yang sibuk menonton tv. Krystal menoleh, "Udah bangun lo."

"Kok gue bisa ada disini? Gue pulang kapan?"

"Lo gak inget?"

"Gak."

"Lo melayang."

"HAH?!"

Yerin sekarang yakin ini dalam mimpinya! Tubuhnya pasti masih ada di bis!

"Ck, lo digendong sama temen lo. Cowok. Bukan temen sih, pacar." ucap Krystal tenang. Yerin menatap Krystal bingung, "Ha?"

"UDAH PUNYA PACAR GAK BILANG-BILANG LO CURUT!!" Teriak Krystal keras. Yerin masih melihat kakaknya dengan linglung.

"Pacar lo ngebawa lo pulang. Katanya lo ketiduran di bis. Dasar. Jijikin lo masa tidur? Padahal pulang bareng itu termasuk kencan."

Yerin mengernyitkan dahinya. Hah? Bukannya dia tadi naik bis sendirian? Kok bisa.. kok.. serem?

"Siapa yang nganterin gue?"

"Cowok lo."

"Namanya!"

"Uh.. kayaknya ada Kimnya terus H. Entahlah. Dia pake baju sma SHA." ucap Krystal. Lalu ia menatap Yerin horror, "LO PACARAN SAMA ANAK SHA?!"

"Bentar deh kak gue ini masih bingung woi!"

"Gue juga tambah bingung!"

Yerin langsung pergi ke kamarnya,tak menghiraukan rentetan pertanyaan dari Krystal. Yerin mengambil handphonenya untuk menge-chat Hanbin.

Gadis itu butuh penjelasan. Apa bener Hanbin nganterin?

Kalo bukan siapa dong? Jangan-jangan ada yang ngaku-ngaku.

Hii.

Sudah selang 3 jam tidak ada balasan. Ini sudah tengah malam dan Yerin masih setia memandang handphonenya.

"Gak dijawab.."


Ting!


Yerin langsung bangkit dan mengambil handphonenya.

hankim : aku ada diluar.


Yerin bergegas mengambil jaketnya dan pergi keluar rumah. Ia melihat Hanbin yang berdiri di depan pagar. Tangannya dimasukkan ke saku jaket.

"Hanbin?"

Hanbin menoleh dan melihat Yerin sebentar. Lelaki itu menghela nafas dan mengerakkan kepalanya, signal untuk berjalan-jalan sebentar.

Mereka berdua berjalan bersama, dalam diam. Yerin melirik Hanbin lalu mengalihkan pandangannya.

"Tadi kamu nganterin aku pulang?"

Hanbin menoleh lalu mengangguk.

"Kenapa gak bilang kalo kamu juga naik bis?"

Hanbin gak jawab.

"Kenapa kesini? Mau ngomong apa?"

Hanbin tidak menjawab. Ia melihat sekitarnya kecuali Yerin.

"Hanbin,"

Yerin berhenti, "makasih udah nganterin pulang. Terus, maaf soalnya deket sama kak Mino. Tapi itu soalnya kak Mino kakak kelasku jadi.."

Hanbin menarik Yerin dan memeluknya erat. "Aku kangen." bisiknya ke telinga Yerin. Yerin terdiam dan memeluk punggung Hanbin.

"Pikiranku kacau waktu gak ngehubungin kamu 2 minggu."

"Aku juga."

Hanbin mencium puncak kepala Yerin dengan lembut. Lelaki itu mengelus rambut Yerin pelan dan melepaskan pelukannya. Ia menggenggam tangan Yerin hangat.

"Ayo balik. Udah malem."

Hanbin menggenggam tangan Yerin sambil ibu jarinya sesekali mengelus permukaan tangan Yerin.

Keduanya berjalan melewati jalan malam yang sucah sepi itu.

"Kamu kesini naik apa?"

"Motor."

"Gak kedinginan?"

"Nggak. Aku pake baju tebel." Ucap Hanbin sambil menunjukkan bajunya.

Yerin dapat melihat motor Hanbin yang diparkir agak jauh dari rumahnya.

"Udah masuk, diluar dingin. Nanti sakit."

Yerin mengangguk dan berjalan kembali ke rumahnya. Yerin masuk ke dalam dan memandang Hanbin sejenak, "Sampai ketemu."

"Besok aku jemput."

Yerin mengangguk dan tersenyum melihat Hanbin.






calm before storm 😌 bakal ada puncak konflikya, di beberapa chapter lagi 😁

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang