십팔

4.4K 672 23
                                    




Yerin memandang tiket nonton di tangannya. Kemarin Hanbin bilang buat nonton film terbaru di bioskop. Ia memandang langit yang agak mendung itu. Walaupun masih jam 3 udah kayak jam 5 sore aja.

"Gue berangkat dulu ya nyett!" pamit Yerin pada kakaknya.

"YANG SOPAN DIKIT KAMPRET!"

"IYA NYAI!"

Yerin lalu pergi keluar rumah dan langsung duduk di motor uber drivernya. Ia lalu pergi ke bioskop.

Sesampainya disana, Yerin langsung pergi mencari Hanbin dan ketemu! Hanbin berdiri di pojok deket stan makanan dan minuman.

Hanbin ganteng banget, jadi pengen nangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanbin ganteng banget, jadi pengen nangis.


Yerin berjalan ke arah Hanbin. Hanbin menoleh dan sedikit terbatuk. Yerin menaikkan alisnya bingung, "Sakit?"

"Tenggorokan gue agak sakit hehe. Tapi gak papa kok. Udah minum obat."

"Yaudah, ayo beli popcorn!" Yerin menarik Hanbin ke stan makanan. Yerin membeli popcorn dan 2 milo hangat. Mereka berdua lalu masuk ke dalam bioskop.

Film yang ditonton bukan horror gengs, tapi film fantasi. Yerin sibuk melihat layar sambil tangannya mengambil popcorn di tengah-tengah bangkunya dan Hanbin.

Tanpa sengaja tangannya menyentuh tangan Hanbin dan langsung Yerin noleh ke cowok di sebelahnya. Hanbin ikut noleh lalu senyum manis.

Aih lama-lama Yerin diabetes liat senyumnya.








Film selesai 2 jam dan Yerin langsung pergi ke kamar mandi. Gara-gara minum banyak plus hawa dingin bikin dia kebelet. Yerin keluar dari kamar mandi dan akhirnya keluar bioskop bareng Hanbin.

"Lho.. hujan.."

Yerin menangadahkan kepalanya dan menghembuskan nafas pelan. Hanbin mengangguk. "Untung bawa mobil."

"Ke mobilnya nih yang susah. Deres banget."

Yerin menghembuskan nafas pelan. "Tunggu agak reda aja."

Mereka berdua menunggu di dalam bioskop. Yerin mengetuk-etukkan tangannya di meja. Ia memainkan game di hapenya sambil menunggu hujan reda.

"Yer."

"Ya?"

"Tahun baru, ada acara gak?"

"Nggak kayaknya. Gue sama keluarga gue jarang keluar kalo tahun baru. Mungkin nonton siaran kembang api di tv." Yerin tersenyum miris. Sedikit kesal karena keluarganya itu jarang kumpul waktu tahun baru. Dan Yerin juga gak punya temen yang bisa diajak hangout sampe malem.

"Mau tahun baruan bareng gue gak? Liat kembang api bareng?"

Yerin menoleh, "Mau aja."

Hanbin mengangguk, ia menyandarkan punggungnya lalu melihat ke arlojinya. "Gak reda-reda. Gak papa deh nerjang hujannya." ucapnya lalu berdiri. Yerin berdiri mengikuti Hanbin keluar dari bioskop.

Hanbin melepas jaketnya dan memasangkannya pada Yerin. "Pake itu buat nutupin kepala."

"Lo gimana?"

"Gakpapa.."

"Lah tapi kan lo sakit?"

Hanbin menutup mulut Yerin lalu mengisyaratkannya untuk memakai jaketnya sebagai penutup kepala. "Hitungan ketiga lari ya!"

"Satu."

"Dua."

"Tiga!"

Hanbin menarik tangan Yerin lalu berjalan melewati hujan deras itu. Hanbin membuka pintu mobil dengan cepat dan langsung masuk ke dalam, begitupun Yerin. Yerin menatap Hanbin yang kebasahan dan meengambil tisu dari dalam tasnya.

Ia mengelap wajah Hanbin yang basah dan memberikan beberapa lembar tisu padanya.

"Udah, gue udah gak basah."

"Gak dingin?"

"Nggak kok." Hanbin menyalakan mesin mobil dan menjalankan mobilnya keluar dari parkiran bioskop.


Selang setengah jam mereka sampai di rumah Yerin. Kejebak macet karena pengaruh hujan dan jam pulang kerja. Apalagi mendekati natal.

"Makasih udah nganterin ya Mbin. Kalo udah di rumah langsung ganti baju sama minum obat." ucap Yerin khawatir.

"Iya. Gak usah khawatir. Udah masuk sana."

Yerin memandang Hanbin sejenak lalu pergi ke dalam sambil berlari.

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang