4.5K 736 44
                                    




Suara sorak-sorak ramai memenuhi GOR. Yerin berjalan bersama Jennie untuk duduk di bangku penonton. Yerin melihat penonton tim lawan yang ada di seberang lalu menghembuskan nafas pendek.

"Katanya si Hanbin ultah sekarang Yer." ucap Jennie. "Lo kado apa?"

Yerin menunjukkan sebuah kotak berpita di tasnya pada Jennie. Jennie mengeluarkan suara 'wah' dan menyenggol bahu Yerin beberapa kali. "Cieeee, udah suka nih?"

"Belum. Gue cuman nyaman aja sama dia."

"Lama-lama suka ntar. Ditunggu jadiannya!"

"Tapi si Hanbin kan belum tentu nyaman apa nggak sama gue!" ucap Yerin. Jennie merangkul pundak Yerin, "Liat aja, kalo dia nyaman atau suka sama lo, pasti dia bakal pake hadiah lo itu. Isinya apa?"

"Jam tangan."

"Dipake terus pasti."

Yerin tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya. Matanya menatap ke lapangan basket, melihat para pemain bersiap-siap. Yerin mencari sosok Hanbin dan menemukannya sedang berunding dengan timnya.

Aih, dia terlihat sangat keren disana.

Tak lama kemudian, Hanbin selesai berunding dan berjalan ke ruang ganti. Sekarang penampilan cheerleader untuk membuka turnamen.

Jennie menyenggol Yerin, "Kira-kira Hanbin deket sama tuh cewek cheers gak ya?" goda Jennie. Yerin mendengus, "Tau deh, dia sama kayak kak Taeyong atau nggak."

Jennie menatap Yerin sebal sedangkan yang ditatap menjulurkan lidahnya.

Tiba-tiba sakunya bergetar dan Yerin mengambil handphonenya.


hankim : dimana?

yerinn : di bangku penonton. 5 dari bawah.

hankim : jangan lupa buat nyemangatin gue 😉

yerinn : ck. iya deh. oh ya, ntar habis tanding, ketemu bentar ya.

hankim : asikk mau dikasi hadiah!

yerinn : tuh tau, ntar gue kasitau.

hankim : kasi aja langsung di lapangan.

yerinn : cari mati gue.

hankim : canda. hehe.

yerinn : yaudah. semangat! 😁


Hanbin tersenyum melihat balasan chat dari Yerin dan keluar dari ruang ganti. Lelaki itu menatap ke bangku penonton tim lain, mencari gadis itu. Ia sedikit menyipitkan mata, lalu melihat sosok gadis yang kini duduk sambil meminum minuman.

Hanbin tersenyum kecil dan Yerin tanpa sengaja menatap lelaki itu. Yerin tersenyum lebar dan mengeja kata 'Semangat!' pada Hanbin. Hanbin mengangguk dan berbalik menuju timnya.

Pokoknya, Hanbin harus menang hari ini!


🔶🔶🔶


"Ayo semangat! Semangat!"

Seisi GOR kala itu benar-benar ricuh dan panas. Tim keduanya mendapat hasil seri dan sudah banyak drama yang terjadi. Tadi, pemain tim lawan menyenggol Chanyeol hingga lelaki bongsor itu jatuh. Lalu sebagai balasan, Sehun mendorong salah satu dari mereka hingga cedera.

Taeyong pun juga cedera membuat Jennie mengumpat dan marah-marah. Yerin sendiri hanya diam, dia disini sebagai tim netral. Mendukung timnya dan mendukung Hanbin.

Yerin dapat melihat Hanbin yang sedikit kesal dengan keadaan ini.

Priit!

Babak ketiga selesai. Para pemain langsung berunding satu sama lain. Yerin terdiam, sedikit khawatir dengan Hanbin yang wajahnya benar-benar gelap. Lelaki itu meminum minumannya dengan kasar dan sesekali memarahi timnya.

Yerin menggigiti jarinya, bahkan dia belum memberi hadiah yang diinginkan Hanbin. Matanya melirik kesana kemari, istirahat hampir selesai. Para pemain mulai datang ke lapangan. Beberapa orang meneriakkan kata semangat dan mata Yerin langsung berbinar.

Ia bisa ikut berteriak bersama mereka.

"Uh, gimana ya.. hmm.. oi kamu, semangat.. eww jijik." Yerin menggeleng pelan. Lalu gadis itu menghembuskan nafas perlahan, "Terserah lo deh."

"Semangat!"

"Mino woi semangat!"

"Kalahin itu si bobrok!"





"SEMANGAT WOIIIIIIII!!!!!!!" Teriak Yerin keras.


Seketika suasana hening. Jennie menoleh melihat Yerin kaget. Yerin sendiri langsung menoleh ke belakang, "K..kok.. hening.." cicitnya pelan. Gadis itu menatap ke arah lapangan, semua pemain menatapnya yang berdiri sendirian.

Satu detik kemudian sorak-sorak menggema. Para penonton menyemangati tim basket mereka. Yerin menggigit bibirnya dan menutup wajahnya yang malu.

Yerin melihat reaksi tim lawan yang kini menatap ke arahnya—atau mungkin ke murid sekolahnya dengan sebal. Gadis itu memberanikan diri melihat Hanbin, takut kalau lelaki itu juga melihatnya dengan raut wajahnya yang kesal. Namun Yerin salah,

Hanbin tersenyum lebar dengan menatap ke arahnya.

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang