사십일

4.2K 649 113
                                    


Mereka sudah sampai ke tempat perkemahan. Tim juleha—mereka mendiskusikan timnya di bis tadi— langsung berjalan ke tempat tenda mereka. Yerin satu tenda dengan Jennie, Chungha, dan Momo. Jennie dan Chungha memasukkan barang-barang bawaan mereka sedangkan Yerin dan Momo pergi mencari kayu bakar untuk api unggun nanti malam. 

Mereka berjalan ke hutan untuk mengambil kayu bakar yang sudah disediakan pihak perkemahan. 

"Tolong para murid mengisi jurnal letak tendanya dan mengisi absen!" teriak panitia. 

"Yer, gue isi dulu ya. Bisa nggak bawa sendiri?" tanya Momo. Yerin mengangguk lalu Momo pergi meninggalkan Yerin. Yerin mengambil 2 ikat kayu bakar yang berat itu dan langsung berjalan cepat menuju tempat api unggun. 

Yerin meletakkan kayu bakar itu sambil mengatur nafas karena terlalu berat. Ia berjalan lagi dan menaruhnya lagi.

Berat bosh.

Ia mengambil nafas dan bersiap membawanya, tapi seseorang sudah membawa satu ikat kayu bakar itu duluan. 

"Oh, Momo lo udah ba—" Senyum Yerin luntur ketika melihat Hanbin yang kini membawa seikat kayu bakarnya dan pergi. Ia langsung berjalan menghampirinya dan melihat Hanbin yang menaruh kayu bakar itu di tempat api unggun. 

"Makasih." ucapnya pelan ketika Hanbin berpapasan dengannya. Hanbin mengangguk lalu pergi meninggalkan Yerin. Yerin menaruh kayu bakarnya dan akhirnya pergi ke tendanya sendiri. 


***


Mereka kini berkumpul bersama tim masing-masing untuk melakukan lomba. Seperti biasa, kelas Yerin terlalu heboh meskipun mereka gak menang. Katanya sih ini cuman seru-seruan aja. 

Sekarang mereka kumpul tim bareng SHA di tempat perkemahan mereka. Lagi masa istirahat sambil nunggu dipanggil buat makan siang. Yang lain pada sibuk ngobrol, gak bisa main hp soalnya sinyalnya jelek. 

Yerin sendiri sibuk mendengarkan cerita Jennie tentang Taeyong. Ia merobek-robek daun sambil mendengarkannya. 

"Terus ya,—" 

"Yerin!" 

Yerin menoleh melihat sosok Sehun di belakang. "Dipanggil Mino!" 

Yang lain langsung menoleh mendengar nama 'Mino.' Hanbin terdiam sambil melirik Sehun sebentar. Sehun yang baru sadar ada Hanbin disana sontak menutup mulutnya. 

Gue ngomongnya kekerasan ya?

"Oke." ucap Yerin lalu berdiri menghampiri Sehun. "Kenapa manggil gue kak?" 

"Mana gue tau nyet. Btw, gue manggil lo kekerasan gak sih? Gue gak sadar ada Hanbin soalnya." Sehun melihat Yerin. "Santai aja kali, udah putus kok." 

"Putus putus, tapi bisa jadi si Hanbin masih suka lo gimana tuh." 

"Gak mungkin." Yeerin ketawa garing. Sehun mengernyit lalu pergi bersama Yerin untuk menghampiri Mino. 

Mino yang ada di aula besar itu menoleh dan langsung melihat Sehun kesal. "Gue kan bilang lo buat manggil yang lain! Si Yerin harus ngebawa makanannya ini tau!"

Sehun ketawa nyengir, "Sori-sori. Gue gak denger jelas."

"Kyung gimana nih?" tanyanya pada Kyungsoo, Ketua Osis sekolah mereka. Kyungsoo yang lagi melihat data kotak makan siangnya menoleh, "Bantu aja si Yerin. Mino, lo bantu bawain makan siangnya itu kesana. Selesai kan?"

"Tapi gimana—"

"Udah, bantuin sana terus balik kesini lagi."

Mino mengangguk kecil lalu menatap Yerin sambil tersenyum. "Yuk Yer." ucapnya lalu membawa kardus berisi kotak nasi. Yerin ikut membawa kardus besar itu dan berjalan menuju area perkemahannya. 

Mereka sampai di area perkemahan tim Yerin. 

"Lho itu Yerin sama kak Mino." ucap Woozi. Yang lain menoleh melihat keduanya membawa kardus besar. 

"Kak Mino pinter ya. Ngebantu sekalian modus." cerocos Ten. Soonyoung melirik Hanbin yang memandang keduanya datar. 

Yerin melihat temen-temennya yang cuma nonton dia bawa kardus berat. "WOI BANTU DONG! GAK USAH NONTON DOANG!" 

Mino tertawa kecil, "Taruh aja kardusnya disini, ntar gue bawa kesana." 

"Gak usah kak. Kak Mino kan udah capek bawa kardus itu. Hehe." Yerin tertawa pelan. Mino mengangguk kecil, "Tapi lo sebagai cewek kuat juga ya."

"Gue sering digolongin cowok kalo di kelas. Memang sinting mereka." ucapnya. Mino lagi-lagi tertawa. Yerin tersenyum kecil dan langsung berhenti melihat Hanbin yang tiba-tiba ada di depannya. 

Hanbin mengambil kardus dari tangan Yerin, "Kelamaan." ucapnya pendek lalu pergi meninggalkan Mino dan Yerin sendirian. 

Mino tersenyum miring, "Ada yang marah.." ucapnya pelan lalu berjalan sedikit cepat. 

Yerin mengerutkan dahinya. 

Apaan sih tuh anak? 

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang