삼십이

4K 627 86
                                    




Hari turnamen tiba!

Para penonton memasuki GOR dengan ramai. Banyak yang membawa peralatan menabuh drum dan sebagainya. Biasa, ada lomba supporter. Yerin berada di lapangan, bersama anak lain. Gadis itu mencuri pandang ke arah Hanbin yang terlihat sangat fokus.

Yerin tersenyum lebar menatapnya.

"Tolong kondisikan ya. Inget dukung tim sendiri." Sindir Taeyong sambil melihat Yerin datar.

Yerin mendengus, "Diem lo!"

Taeyong mengendikkan bahunya dan menatap lapangan. Ia melirik ke tim sebelah dan melihat Hanbin bersiap-siap. Pikirannya melayang ke perkataan Mino bahwa dia suka sama Yerin. Taeyong menggelengkan kepalanya dan bersiap-siap sambil memfokuskan pikirannya.

Yerin duduk di sebelah Jungyeon seperti biasa dan melihat lapangan luas itu. Ia bertepuk tangan kecil sambil sesekali menyerukan nama anggota tim basket sekolahnya.


Prit!


Pertandingan dimulai. Hanbin dengan lihai merebut bola dari Taeyong dan mengoperkannya pada temannya. Namun Mino menghalanginya untuk mencetak skor.

Suara decitan sepatu ada dimana-mana. Para sorak-sorak penonton pun tak kalah. Mereka saling membakar semangat tim jagoan masing-masing.

Yerin sendiri sudah terlarut dalam permainan. Terkadang ia meneriakkan beberapa nama temannya.

Jungyeon menyenggol Yerin, "Udah jangan diteriakin namanya. Ntar gagal fokus." ucapnya.

Iya, gara-gara Yerin neriakin nama Daniel, cowok itu langsung salting dan bola basketnya direbut sama Hanbin.

Yerin menyengir, ia melihat permainan itu dengan mata berbinar-binar. Sejauh ini belum ada yang cedera. Dan Yerin bersyukur.








Prit!


Tak terasa babak ketiga sudah selesai. Tinggal babak terakhir untuk menentukan juara dari turnamen musim ini. Mereka semua berkumpul bersama tim masing-masing. Diikuti dengan penampilan cheerleader.

Yerin menepuk pahanya, melihat papan skor. Sejauh ini, tim Mino unggul dari tim Hanbin. Namun semua itu bisa berbalik di babak terakhir ini.

Setelah istirahat selesai, mereka semua berjalan ke lapangan untuk bermain lagi. Peluit dibunyikan, bola basket dilempar. Lalu mereka semua bermain kembali dengan semangat yang tak kunjung padam.








Dengan gesit Mino mengambil bola basket dan memasukkannya ke ring. Menambah jumlah skor.

Beberapa detik tersisa dan Hanbin terlihat lebih lihai. Ia merebut bola dari Mino dan berusaha memasukkannya ke ring namun gagal. Bersamaan dengan itu, peluit dibunyikan.


Sorak-sorak menggema di GOR. Anggota tim langsung memeluk Mino. Yerin bertepuk tangan senang melihat mereka. Lalu piala diberikan pada Mino. Lelaki itu mengangkatnya tinggi-tinggi diringi deruan suara penonton.

"Yer ayo kesana!" ajak Jungyeon.

Yerin mengikuti Jungyeon ke tengah lapangan dan bertepuk tangan. Mino menatap Yerin dan tersenyum ke arahnya.

"Selamat!" ucap Yerin bahagia.

Mino berjalan menghampiri Yerin lalu memeluknya erat. "Makasih." ucapnya. 

Yerin terdiam membeku. 

Sorak-sorak dari penonton makin keras diikuti seruan 'cie' dari anggota tim basket.





Sret!







BUG!





Yerin membelalakkan matanya saat Hanbin tiba-tiba memukul Mino keras. Mino menatap Hanbin marah, "Apa-apaan lo anjg?!"

Hanbin menarik Mino lalu memukulnya lagi. "Gak usah meluk meluk dia!!"

"Terserah gue mau meluk dia atau nggak!"

"Gue bilang jangan meluk atau nyentuh dia." Ucap Hanbin dengan suara berat yang menyeramkan.

"Memang kenapa hah? Bilang aja lo cuman mau mukul gue kan?"

"GUE BILANG GAK USAH  MELUK DIA."

BUG

BUG

Terjadi perkelahian tiba-tiba diantara mereka. Yang lain berusaha melerai walau ada yang menyoraki bilang lanjut terus.

Mino memukul Hanbin, "Emang apa urusannya sama lo? Kalo lo kalah ya udah terima aja."

"Gue terima gue kalah, gue gak terima lo meluk dia kampret!"

"Emang lo siapanya dia hah? Emang lo kenal dia?!"










"Gue? Gue pacarnya. Mau apa lo?!"












Yerin membelalakkan matanya. Mino yang tadinya marah langsung menatap Hanbin kaget. Suasana GOR yang tadinya ricuh langsung hening. Sehun, Chanyeol, dan yang lainnya pun ikut menatap Hanbin kaget dan tidak percaya.

"Gak usah meluk-meluk pacar gue." ucap Hanbin lalu memandang Yerin tajam. Lelaki itu menarik tangan Yerin keluar dari lapangan diikuti pandangan kaget semua orang.

Jennie menghela nafas pelan. Soonyoung pun hanya bisa pasrah melihat lelaki itu menggiring Yerin. Sedangkan Taeyong menutup matanya dan menggelengkan kepalanya.





jeng jeng 😜

blind date | Hanbin ❌ YerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang