Yerin melihat kalender dan baru sadar 1 minggu lagi ulang tahun Hanbin. Ia ingat lelaki itu ulang tahun tanggal 22 Oktober. Yerin terdiam dan mengetuk-etukkan jarinya di meja. Ia mengambil handphonenya di kasur.yerinn : ada waktu gak hari ini?
hankim : pasti ada buat princess.
yerinn : tch, ayo ketemuan.
hankim : okey
Yerin tersenyum kecil melihat chatnya dan memasukkan handphonenya ke sakunya sendiri. Gadis itu menatap jam di dinding dan mengangguk kecil. 4 jam lagi bel pulang sekolah berbunyi. Dia harus sabar.
"Selamat Jaehwan! Lo menang ya!"
Yerin menoleh ke teman sekelasnya yang sibuk menyelamati Jaehwan. Iya, lelaki itu baru saja menang olimpiade MIPA kemarin.
"Ntar kita dukung lo kapan Jae?"
"21 Oktober." ucap Jaehwan. Lalu lelaki itu menatap Daniel, "Anu bukannya ada turnamen basket ya? Tanggal 22?"
"Iya. Sama sekolah itu lagi."
"Hancurin bro! Kalahin mereka!"
"Pastilah. Denger-denger si ketuanya songongnya tuh ultah."
"Uhuk!" Yerin tersedak ludahnya sendiri. Gadis itu menoleh melihat Daniel yang sibuk berbicara tentang Hanbin hingga urat di lehernya keliatan.
Ya, gitu. Seluruh orang di sekolah ini kalo ngomongin tentang Hanbin itu pasti sambil marah. Mereka udah gedek banget sama sifatnya Hanbin. Hanbin itu songongnya minta ampun, apalagi kalo udah ngejek sekolah ini, fyuh, nyelekit.
Tapi entah Hanbin gak keliatan benci sama Yerin padahal dia sekolah di sekolah paling Hanbin benci.
Yerin menggelengkan kepalanya tidak peduli. Ia berpikir, kalo turnamen tanggal 22, berarti dia bisa ngasi kadonya ke Hanbin saat itu juga.
🔶🔶🔶
"Hanbin."
Hanbin menoleh ke belakang dan tersenyum melihat Yerin berlari ke arahnya. "Gak usah lari-lari, ntar jatuh."
"Ayo jalan."
Kali ini mereka cuman jalan-jalan di taman, lebih enak plus santai daripada di mall. Yerin melihat sekelilingnya dan melirik Hanbin, "Katanya turnamen selanjutnya tanggal 22 ya."
Hanbin menoleh dan mengangguk, "Iya. Pas ulang tahun gue." lalu Hanbin tersenyum, "Gue mah.. hadiah ulang tahun pengen tim gue menang.."
Yerin mengangguk mengerti. "Oo.."
"Omongin ketua basket lo buat kalah dong." Canda Hanbin.
"Yah, gak seru dong. Sensasinya beda. Mending lo berjuang sendiri buat menang." ucap Yerin. Hanbin tersenyum lalu mengacak rambut Yerin. "Iya, iya. Gue kan cuman bercanda."
"Kalo lo mau nanya gue pengen apa di ultah gue..hmm.. entahlah, gue jarang minta hadiah karena kebanyakan orang udah ngasi hadiah ke gue."
"Gue hadiahin doa." ucap Yerin santai.
"Ya gak gitu juga!" Hanbin melihat Yerin gemas, "Hadiahin gue yang bagus." ucap Hanbin sambil mengedipkan matanya.
Yerin menghembuskan nafasnya dan mengangguk kecil. "Ya, ya gue bakal nyari hadiah yang bagus deh."
"Bagus." Hanbin mengelus puncak kepala Yerin.
"Tapi lo pengen hadiah apa?"
Hanbin terdiam, "Terserah kalo gue mah."
"Masalahnya gue gak tau lo suka apa Mbin." Yerin cemberut.
Hanbin menatap Yerin lalu tertawa kecil. Ia mencubit pipi gadis itu gemas. "Jangan imut imut lah."
"Makanya kasitau gue!"
"Gue masih belum tau. Ntar gue kasitau kalo gue udah nemuin."
"Batas waktunya besok lusa. Soalnya gue kasiin habis lo turnamen."
"Lo ikut liat ntar?"
"Iya. Anak klas ikut semua, ya mau gak mau gue juga ikut." ucap Yerin mengendikkan bahunya. Gadis itu pergi membeli minuman lalu menyodorkannya pada Hanbin. "Minum?"
Hanbin mengambil botol minum itu dan meminumnya perlahan. Ia menerawang jauh ke depan lalu tersenyum kecil.
"Gue tau apa yang gue mau buat ultah nanti."
"Apa?" tanya Yerin penasaran.
Hanbin tersenyum lebar, sangat lebar.
"Pas turnamen, semangatin gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
blind date | Hanbin ❌ Yerin
Fanfictionini semua berawal karena Yerin harus menggantikan Jennie dalam blind datenya. | cover by @puffysnow