BAB 1

153K 4.8K 156
                                    

Gadis itu duduk di kasurnya dengan wajah yang terlihat kusut, seperti baru bangun tidur. Dia merapikan kasurnya lalu pergi menuju kamar mandi yang berada di kamarnya. Tidak lama kemudian, gadis itu keluar dari kamarnya dengan seragam yang melekat di tubuhnya.

Dia pergi menuju dapur untuk membuat sarapan. Dia memanggang roti lalu membuat susu. Setelah roti matang, gadis itu menyimpan roti tersebut disebuah piring. Dia mengambil madu yang berada di meja patry lalu menuangkannya pada roti panggangnya.

Dia memakan roti itu sambil memainkan ponselnya. Penampilannya terlihat seperti anak SMA biasanya. Kemeja putih berlengan pendek yang dipadukan dengan rok abu-abu sedikit diatas lutut.

Di bangku sebelahnya terdapat jaket beserta tas sekolahnya. Gadis itu yang sudah menghabiskan sarapannya menyimpan piring lalu mengambil tas beserta jaketnya. Dia memakai sepatu didepan pintu apatermennya.

Setelah memakai sepatu, gadis itu keluar dari apatermennya. Dia mengunci apatermennya dan pergi menuju halte bus. Gadis itu berlari saat ada busway yang sudah berada di halte. Dia menaiki bus tersebut dan duduk disalah satu kursi yang tersisa.

Dia melihat ada seorang wanita hamil yang berdiri di depannya. Gadis itu menyuruh agar wanita itu duduk di kursinya. Wanita itu langsung tersenyum lega. Dia duduk dikursi gadis itu setelah mengucapkan terimakasih.

"Kak Alex!"

Gadis itu mencari siapa yang memanggil namanya. Dia melihat ada seorang siswi yang sedang melambai kearahnya. Dia hanya tersenyum dan juga ikut melambai.

Siswi itu kembali mengobrol bersama temannya yang ikut melambai kearahnya. Tidak lama kemudian, bus berhenti di sebuah halte yang berada dekat dengan sekolahnya. Alex turun dari bus.

Dia pergi menuju sekolahnya berbarengan dengan siswi yang tadi melambai kearahnya. Mereka berbicara banyak hal sedangkan Alex hanya fokus terhadap ponselnya.

Mereka mulai memasuki gerbang. Beberapa riuh suara terdengar membeicarakan Alex.

"Woi, ada Alex woi!"

"Cantik banget calon bini gue."

"Calon ibu anak gue itu."

"Mana mau dia sama lo!"

Alex sama sekali tidak terlalu mendengar apa yang mereka katakan. Dia hanya sedang asyik membuka berita di ponselnya.

"Kak Alex," panggil siswi.

Alex mengangkat kepalanya lalu menatap kedua siswi tersebut.

"Kita berdua duluan, ya, Kak?"

"Iya," ujar Alex sambil tersenyum.

Mereka berdua sedikit berlari memasuki kelas mereka. Alex kembali memainkan ponselnya, pergi menuju kelasnya, meninggalkan para siswa yang semakin berteriak menjadi-jadi.

"Gila. Itu tadi senyumannya."

"Neng bisa aja bikin abang nge-fly."

"Gue lupa buat foto si Alex pas senyum."

"Neng boleh senyum lagi enggak?"

"Kalau senyum jadi makin cantik deh"

Alex duduk dibangkunya paling belakang dan masih sibuk dengan ponselnya. Ia sedang asyik membaca tentang perusahaan Carmon. Perusahaan keluarganya.

Perusahaan itu berada di posisi ketiga setelah perusahaan miliknya dan milik sesseorang. Perusahaan itu sedikit mengalami penurunan saat pemegang perusahaan itu diganti menjadi anak sulung mereka.

TRUE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang