BAB 21

31K 1.9K 85
                                    

 "Semuanya tolong perhatiannya, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo, perkenalkan dirimu."

"Alula Farzana Meyrick, sepupu Alexandra Farzana, salam kenal!"

"Farzana?"

"Mereka sepupu?"

"Bukannya nama belakangnya itu Jin-Kyong, ya?"

"Apa mereka orang yang berbeda?"

"Aku tidak percaya kalau Alula dan Alex itu sepupu."

Alula tersenyum, "Kalian mungkin mengenalku dengan nama Alula Jin-Kyong, hanya saja karena aku sedang berada Indonesia jadi aku lebih nyaman menggunakan nama Indonesiaku."

Mereka semua mengangguk-angguk. Alula berjalan menuju bangku koosg yang berada di sebelah Ramon. Alula tersenyum pada Ramon yang dibalas senyuman oleh Ramon.

Pelajaran pun di mulai. Hari ini, Unna dan Bryan tidak masuk sekolah. Mereka tidak sekolah karena izin urusan keluarga. Alex ingat kalau hari ini adalah hari ultah kakeknya yang berasal dari keluarga Camron.

Dulu, Alex pernah datang di pesta ulang tahun sang kakek, harusnya hari ini juga Alex menghadiri pesta kakeknya hanya saja sang kakek juga tidak mengundangnya dan Alex sudah bukan bagian dari keluarga Camron.

Alula juga terlihat tidak mau ikut campur mengenai keluarga Camron. Alex memaklumi mengapa Alula tidak mau ikut campur urusan keluarga Camron. Biarkan Alula dan tuhan yang tahu alasannya karena Alex juga tidak terlalu peduli.

-TRUE-

Alex, Alula dan Ramon berjalan menuju kantin. Ramon berjalan di belakang mereka sedangkan Alex dan Alula berada di depan. Mereka berdua membicarakan tentang sebuah game yang ingin mereka mainkan bersama.

Hingga akhirnya, mereka bertiga sampai di kantin. Alex dan Ramon mencari bangku sedangkan Alula pergi untuk membeli mereka makanan. Mereka berdua pergi mencari bangku kosong.

Mereka menemukan sebuah bangku kosong yang berada di sisi wilayah yang lumayan tidak ditempati. Mereka berdua duduk dibangku itu. Mereka berdua fokus pada ponsel mereka.

Tidak lama kemudian, Alula datang menghampiri mereka dengan sebuah nampan berisi makanan mereka. Alula menyimpan nampan tersebut di meja lalu mulai membagikan makanan mereka.

Alula mengambil tempat duduk di sebelah Alex. Mereka bertiga memakan makanan mereka. Mereka dengan tenang dan tanpa suara memakan makanan mereka.

Hingga sebuah suara telepon yang berasal dari ponsel Alula membuat mereka berdua terdiam. Alula membersihkan sisa makanan yang berada di bibirnya dengan menggunakan tisu.

Alula mengangkat telepon tersebut tanpa melihat nama sang penelpon.

"Halo?"

"Halo, Alula?"

Alula menatap layar teleponnya dan melihat nama sang penelpon adalah Tuan Carmon. Alula memperlihatkan layar ponselnya pada Alex. Alex yang melihat itu langsung menatap tajam pada Alula.

Alula tersenyum, dia kembali mendekatkan ponselnya ke telinganya tanpa memperdulikan wajah Alex yang sudah mulai mengintimidasinya.

"Ya, ada apa?"

"Aku hanya ingin memberitahumu soal pertemuan keluarga."

"Oh, jadi kau benar-benar ingin melakukannya, ya? Well, aku sama sekali tidak peduli. Kau seharusnya mengatakan langsung kepada Alex, kalau seperti ini rasanya kau ingin aku menjadi perantara antara kalian, ya?"

TRUE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang