BAB 23

29.8K 1.8K 63
                                    

"LESLIE!!"

Duo Elvina langsung memeluk Leslie saat melihat gadis itu memasuki ruang tengah apartemen. Leslie membalas pelukan mereka. Mereka semua lega karena melihat keadaan Leslie yang baik-baik saja.

Leslie melepaskan pelukannya. Dia berdiri lalu berjalan menuju Alex.

"Aku ingin membahas sesuatu, Alex."

"Tentu, silahkan."

Leslie mengangguk. Dia menatap sisa dari kelompok sign yang belum terrtangkap. Leo juga berada di apartemen ini. Semuanya menatap Leslie penuh tanya.

"Sebaiknya aku ke dapur, permisi." Alula mulai berjalan menuju dapur.

"Tidak, kau harus tetap disini, Alula. Kau harus tahu apa yang kami bahas karena secara tidak langsung dunia sudah menganggapmu sebagai anggota sign."

Alula mengangguk tetapi dia tetap pergi menuju dapur, untuk mengambil beberapa wadah camilan dan juga minum. Alula yang sudah menyimpan camilan dan minuman tersebut berdiri lalu berjalan menuju Alex yang sudah duduk.

"Baiklah, aku punya kabar untuk kita semua. Aku tidak tahu ini kabar buruk atau bukan. Sepertinya, mereka mengetahui kegiatan kita. Penyamaran kita mungkin sudah terbongkar oleh mereka. Kehidupan pribadi kita pun 83% sudah diketahui oleh mereka. Semuanya sudah mereka ketahui, mulai dari pekerjaan, sekolah, data pribadi, dan juga hubungan darah."

Leslie menatap Alex, "Aku hanya ingin kau segera menyelesaikan masalahmu dengan keluarga Carmon, karena sekitar 1 bulan atau mungkin 2 bulan lagi kita akan menyelamatkan mereka. Tidak hanya Alex tapi bila ada yang punya masalah, lebih baik segera diselesaikan. Kita akan menyelamatkan mereka yang tertangkap dan menghilangkan jejak kita. Menghilang bagaikan ditelan bumi. Jika misi ini berhasil dan membuat mungkin beberapa dari kita meninggal, setidaknya kita tidak akan merasa menyesal saat kita meninggal nanti dan juga ...,"

"Tunggu dulu," potong Alula.

Alula menatap Leslie dengan tatapan tajam. Aura mengintimidasi menguar dari tubuhnya. Rika bahkan langsung bersembunyi di belakang tubuh Preston karena takut pada aura yang dikeluarkan oleh Alula.

Alex hanya terdiam. Dia masih memikirkan perkataan yang dilontarkan oleh Leslie. Alula mendekati Leslie lalu saling beradu pandang dengan Leslie. Leslie sama sekali tidak takut. Dia terbiasa merasakan aura seperti ini.

"Apa maksudmu, Leslie?! Kau sedang mendoakan agar Alex mati?! Apa kau membenci sepupuku hingga mendoakan dia mati?!"

"Aku sama sekali tidak mendoakannya mati tapi misi ini benar-benar berbahaya. Sekitar 96% kalau misi ini akan membuat beberapa dari kita meninggal, Alula. Aku seorang pembunuh bayaran, aku juga seorang hacker dan juga seorang penghitung yang berada di kelompok sign. Sudah menjadi tugasku untuk membuat sebuah perhitungan untuk segala hal yang akan kita lakukan dan perhitunganku tidak pernah salah, Alula"

Alula terdiam. Dia tau hal itu, Leslie adalah orang yang paling bisa mereka andalkan mengenai kasus ini. Dia adalah tangan kanan Alex atau bisa disebut dia adalah sang mata di kelompok sign.

"Misi kita kali ini sangat berbahaya, Alula. Aku sama sekali tidak membenci. Aku menyayangi Alex layaknya aku menyayangi saudaraku sendiri. Dia sudah kuanggap sebagai keluargaku. Kelompok sign sudah kuanggap sebagai rumahku. Tapi, kita akan berhadapan dengan mafia, seluruh mafia yang berada di dunia bersatu untuk menangkap kita,"jelas Leslie.

Tidak ada yang bersuara. Alex masih terdiam. Alula sama sekali tidak mengurangi auranya. Malah sepertinya terasa semakin membesar.

"Tapi, bukan berarti kita harus pasrah, Alula. Masih ada kemungkinan 4% kalau kita semua akan selamat. Kita hanya harus berusaha agar 4% ini bertambah menjadi lebih besar, semakin besar kemungkinan itu maka semakin besar kemungkinan kita semua akan selamat. Tidak ada yang tewas dalam misi ini, Alula."

Alula menghela nafas. Dia menatap Alex yang masih terdiam, memikirkan apa yang dikatakan Leslie. Alula menghampiri Alex lalu menyentuh bahunya. Alex mengangkat kepalanya lalu menatap Alula.

"Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang?"

Alex hanya terdiam.

"Dengar, aku tahu kalau ini semua sangat sulit tapi aku, Leslie dan kita semua sama sekali tidak memintamu untuk segera bertemu dengan keluargamu. Kami hanya akna memberikan waktu 2 bulan untuk mempersiapkan dirimu untuk menghadapi keluargamu. Aku tahu bagaimana penderitaanmu karena keluargamu. Bukan hanya aku, anggota sign pun tahu, Alex."

Alex berdiri lalu berjalan menuju kamarnya. Dia menutup pintu kamarnya. Mereka semua yang di ruang tengah hanya terdiam. Alula masih terdiam menatap pintu kamar Alex.

Alula dan yang lainnnya masih berada di ruang tengah. Leslie menatap yang lain yang masih berada di ruang tengah.

Leslie tersenyum, "Hari ini sampai di sini dulu. Kita akan lanjutkan lagi besok. Kalian istirahatlah."

Mereka semua mengangguk. Mereka pergi menuju kamar mereka masing-masing. Leo memilih untuk menginap di apartemen Alex karena sudah malam dan takutnya ada beberapa anak buah dari mafia yang mengincar mereka sedang berada di luar.

Di ruang tengah hanya tersisa Alula dan Leslie. Mereka berdua terdiam, memastikan semua orang sudah berada di dalam kamar. Cukup lama mereka terdiam hingga akhirnya Alula sedikit tersenyum.

"Jadi, aku harus kemana, Lilie?"tanya Alula dengan seringai yang mengerikan.

Leslie membalas menyeringai, "Kau tahu apa yang aku inginkan sekarang, Kyong."

"Baik~"

-TRUE-

Alex memiringkan posisinya di kasurnya. Dia sedaritadi hanya melamun, memikirkan apa yang dikatakan oleh Leslie dan Alula. Dia tahu kalau dia harus dengan secepatnya menyelesaikan masalahnya.

Dia juga ingin segera menyelesaikan permasalahan ini tapi dia belum siap. Ya, dia belum siap. Setelah apa yang keluarganya lakukan padanya dan pada akhirnya Alex harus memaafkan kesalahan mereka tapi Alex belum bisa.

Alex belum bisa sepenuhnya memaafkan semua kesalahan keluarganya. Alex menutup matanya. Kenangan dia dengan ibunya mulai kembali teringat. Alex tertidur dengan pelukan hangat yang dulu ia rasakan di alam mimpi.

-TRUE-

Bruk!

Seorang penjaga membuka pintu sel dengan cukup keras. Temannya langsung menatap tajam si pembuka pintu. Si pembuka pintu hanya bisa tersenyum hambar.

Mereka berdua secara perlahan menghampiri para anggota sign yang sudah tertangkap. Mereka semua sedang tertidur. Para penjaga itu mulai berjalan ke sisi setiap ruangan.

Penjaga itu mulai memasang beberapa benda di beberapa tempat tersembunyi. Sesekali mereka mengobrol mengenai kehidupan pribadi mereka. Setelah selesai, mereka keluar dari penjara. Mengunci kembali penjara tersebut lalu pergi.

Andromeda membuka matanya setelah memastikan para penjaga itu sudah menjauh dari sana. Andromeda berdiri lalu mendekati benda yang di pasang oleh penjaga itu.

Andromeda melihat benda yang dipasang oleh penjaga itu ternyata adalah sebuah kamera. Andromeda jongkok lalu melambai di depan kamera itu dan terlihat tidak ada reaksi apapun.

Dia menggerakkan tangannya secara cepat pun tidak ada reaksi dari kamera itu. Andromeda berdiri lalu menendang kamera itu. Dia menendang semua kamera yang dipasang oleh penjaga itu dengan cepat.

Setelah memastikan semua kamera sudah dihancurkan, Andromeda kembali duduk di posisi asal. Dia kembali memejamkan mata sambil mengumpat di dalam hatinya.

Sial, kenapa aku bisa ditangkap oleh mereka yang memiliki penjaga yang bodoh dan tidak becus seperti itu?!

***

Selamat hari raya idul fitri🙏🙏🙏

Minal aidzin wal faidzin

Mohon maaf lahir dan batin🙏🙏🙏

TRUE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang