BAB 18

34.9K 2.1K 56
                                    

Leslie berjalan sedikit menjauh dari seorang gadis yang berada di depannya. Dia sesekali memperlambar jalannya saat melihat kalau gadis yang berada di depannya berhenti.

Tampaknya dia tahu kalau dia sedang diikuti.

Leslie sesekali bermain dengan ponselnya untuk membuat dirinya seakan-akan tidak mengikuti gadis yang berada di depannya. Gadis itu terus berjalan hingga memasuki gang yang sangat gelap.

Leslie berhenti tepat di depan gang tersebut. Dia memasukkan ponselnya ke dalam saku celana lalu berjalan memasuki gang tersebut. Gang itu benar-benar gelap gulita. Bau busuk begitu menyengat di gang tersebut.

Leslie terus berjalan hingga menemuka sebuah belokang di gang itu. Dia berjalan dengan perlahan dan melihat ke sebelah kanan dan menemukan gadis tersebut sedang berbicara dengan seorang pria dengan baju yang terlihat sangat mahal.

Leslie berbalik dan diam. Dia menguping pembicaraan antara gadis tersebut dengan pria baju mahal itu.

"Apa yang membuatmu memanggilmu ke gang sempit ini? jika tidak ada maka aku akan membunuhmu"

"Ke-ketua, saya menemukan beberapa kordinat letak anggota sign lainnya, semua yang belum tertangkap berada di negara ini. saya juga menemuka informasi yang membuat saya terkejut,"

"Apa itu?"

"Leslie ternyata masuk menjdi salah satu dari anggota sign."

Leslie mengernyitkan dahinya. Dia sedikit melirik dan hanya wajah datar yang di tunjukkan oleh pria itu. Tidak ada tanda-tanda bahwa pria itu terkejut dengan informasi yang di berikan oleh gadis tersebut.

Pria itu mengangkat sebelah tangannya lalu menampar pipi sang gadis. Gadis itu terjatuh karena tamparan tersebut. Dia memegang pipinya yang mulai memerah dan mungkin akan meninggalkan bekas lebam biru.

Leslie langsung meringis melihat keadaan sang gadis. Dia kembali ke posisinya lalu menguping pembicaraan mereka selanjutnya.

"Kenapa kau tidak tahu informasi sepenting itu?! Leslie memang dari dulu sudah menjadi anggota sign hanya saja dia bergerak sendiri, tanpa komando dari phoenix. Walaupun seperti itu, dia yang paling setia dari anggota sign."

Gadis itu berdiri dan menatap pria tersebut. Sebelah tangannya memegang pipinya yang sudah memerah. Pria itu menatap sang gadis dengan tajam.

"Apalagi yang ingin kau sampaikan?"

"Alula Jin-Kyong, saya yakin Alula Jin-Kyong memiliki hubungan dengan phoenix,"

"kenapa kau begitu yakin?"

"Alula sempat melawan beberapa utusan Tuan yang ingin menangkap Arwan. Dia sempat mengatakan kalau anggota sign tidak ada di negeri Jepang. Itu menandakan kalau Alula tahu letak anggota sign lainnya. Termasuk tahu letak keberadaan phoenix"

Pria itu terdiam. Pria itu berbalik dan menggumamkan beberapa perkataan kepada gadis itu. Leslie menajamkan pendengarannya sehingga dia bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh pria tersebut.

"Jika ada informasi lebih lanjut mengenai hal ini, segera beritahu aku!"

"Baik"

Pria itu pergi dari sana, meninggalkan gadis itu yang masih memegang pipinya. Leslie menghampiri gadis tersebut dengan sebuah pistol yang sudah berada di tangannya.

Saat gadis itu berbalik, Leslie sudah mengarahkan moncong pistolnya pada dahinya. Leslie menyeringai menatap sang gadis yang sudah memucat. Gadis itu menatap Leslie dengan penuh rasa ketakutan.

TRUE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang