BAB 11

41.9K 2.6K 32
                                    

  Sebuah gedung tua terlihat mengalami kehebohan dengan menyalanya suara sirene tanda ada penyusup yang terdeteksi. Orang-orang yang berada di sana saling menyahut dengan keras sambil membawa senjata mereka.

  Mereka mulai menyebar dari atas gedung sampai halaman gedung tersebut. Mereka mengarahkan senjata mereka pada daerah sekitar, waspada dengan daerah sekeliling mereka.

Sebagian daerah mereka sudah mengejar lima orang remaja yang sedang berlari. Beberapa kali tembakan dilepaskan untuk memperingati agar mereka berhenti, tapi mereka sama sekali tidak berhenti.

Mereka terus berlari hingga mereka sampai disebuah sebuah dinding pembatas antara jalan yang mereka lalu dengan sebuah rel kereta api.

Tanpa ragu mereka melompati tembok itu dan bertepatan ada sebuah kereta yang sedang melaju yang membuat mereka mendarat di atap kereta. Beberapa orang yang memegang senjata hanya bisa menatap kepergian penyusup itu dengan tajam.

Sementara kelima remaja itu tersenyum puas di balik topeng yang mereka gunakan. Kelima remaja itu membuka topeng mereka dan menyimpan topeng tersebut di samping sabuk mereka. Senyum kemenangan menghias manis di wajah mereka berlima.

"tadi benar-benar menyenangkan"ujar seorang gadis dengan suara ceria

"kau hampir membahayakan kita semua, Virgo"timpal seorang pria dengan wajah datar

Gadis itu-Virgo-mengembungkan pipinya"kau terlalu kaku Corvus, lihat Orion dia bahkan sangat menikmatinya tadi"

"aku tidak suka membahayakan diriku sendiri, Virgo"desis Corvus dengan tajam

Virgo memalingkan wajahnya kesamping"dasar kaku"

Seorang gadis sedang mengotak-atik ponselnya dengan raut serius. beberapa kali dia menggigit jarinya. Seorang pemuda yang sedaritadi memerhatikan Virgo yang sedang mengajak Corvus berdebat menatap gadis itu dengan tatapan bingung.

"ada apa phoenix?"tanya pemuda itu

Phoenix mengangkat kepalanya lalu menatap teman-temannya yang juga sedang memerhatikannya dengan tatapan bingung. Phoenix menghela nafas.

"Tidak ada, hanya mencari data-data mengenai keberadaan Andromeda saja"

Mereka terdiam. Virgo menghampiri Phoenix lalu menepuk bahu gadis tersebut. Virgo tersenyum pada Phoenix.

"dimana pun dia berada di pasti baik-baik saja kok, dia kan kanjeng mami kita, iya kan, Scorpio?"Virgo memberi semangat kepada phoenix dengan ceria.

Pemuda itu-scorpio-menganggukkan kepalanya dengan senyuman yang sangat manis"benar Andromeda pasti tidak apa-apa Phoenix"

Phoenix ikut tersenyum"yah, dia pasti baik-baik saja"

Mereka semua tersenyum melihat kapten mereka sudah mulai terlihat lega. Mereka terdiam menikmati pemandangan matahari terbit dari atap gerbong kereta.

-TRUE-

Alex, Ramon, dan Kennard berjalan di lorong apartemen. Mereka berbincang sambil membawa beberapa kantong plastic berisi makanan. Alex membuka pintu apartemen.

"kami pulang"ujar Alex

Mereka bertiga membuka sepatu lalu masuk kedalam apartemen. Mereka mendapati kalau kedua Elvina sedang tertidur di ruang TV dengan TV yang masih menyela.

Ramon dan Kennard membawa kedua Elvina menuju kamar mereka. Alex menatap jam yang berada di sisi ruang TVnya.

Pukul 05.20 ternyata.

TRUE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang