BAB 14

36.7K 2.2K 81
                                    

Ramon melajukan mobilnya dengan cepat dan menimbulkan kesan ugal-ugalan. Ramon sesekali menatap wajah Alex yang sudah mulai pucat. Ramon semakin mencium darah yang keluar dari Alex.

Ramon semakin melajukan mobilnya. Dia terus melajukan mobilnya sampai menuju apartemen Alex. Ramon langsung berlari sambil menggendong Alex menuju kamar apartemen mereka.

Ramon disambut oleh tatapan khawatir dari Kennard, duo Elvina, Leslie dan Leo. Kennard langsung menyelimuti sofa dengan sebuah kain putih. Preston berlari menuju kamarnya dan membawa beberapa peralatan medis.

Leo langsung melakukan operasi dadakan di apartemen itu. Di kelompok sign hanya Leo yang paling mengerti soal ilmu medis. Tidak hanya Leo, Leslie dan Alex juga mengerti pasal ilmu medis hanya saja leo lebih memperdalami kemampuannya.

Orang-orang yang menyaksikan itu pun ikut takut akan keberhasilan operasi tersebut. Ramon hanya menatap datar walaupun matanya memancarkan sinar penuh rasa bersalah.

Kennard mengeratkan rahangnya.

"bagaimana keadaan Virgo dan Scorpion?"

"mereka berdua tertangkap" jawab Ramon parau

Kennard menutup matanya dan mengacak-acak rambutnya. Kenapa ini bisa terjadi pada mereka?. Lima anggota sudah tertangkap dan Alex sekarang sedang berada di kematian.

Belum lagi tunangannya juga ikut tertangkap dan membuat otaknya tidak bisa berpikir karena terus memikirkan tunangan. Kennard menatap Ramon yang juga sedang menatap Alex.

Bisa dilihat ada raut rasa bersalah di wajahnya dan juga ada rasa khawatir yang begitu besar. Kennard sudah tahu bagaimana perasaan pemuda itu pada gadis yang sedang berusaha untuk bertahan hidup.

Kennard ikut menatap Alex yang sedang operasi. Dapat dilihat Leo yang benar-benar serius dan berusaha untuk menyelamatkan nyawa Alex. Semua yang berada di ruangan itu berdoa agar Alex bisa selamat.

-TRUE-

Seorang wanita sedang berbaring diranjangnya dengan selang infus yang berada di sampingnya. Wanita itu sedang berada di rumah sakit dalam keadaan tertidur. Pintu kamar wanita itu terbuka dan membuat wanita itu terbangun.

Seorang gadis sedang berlari menuju ranjang. Dia menaiki ranjang itu dan langsung mencium pipi ibunya. Wanita itu membuka kacamata bulat yang dipakai anaknya. Dia juga membantu anaknya untuk membuka lensa yang berada dimatanya.

Wig yang dipakai anaknya ia cabut membuat anaknya terlihat seperti boneka. Mata yang berwarna hampir mendekati warna merah muda. Wajah yang manis dan rambut panjang membuat gadis kecil itu seperti boneka, boneka hidup.

Gadis itu memeluk wanita itu dengan senyuman yang muncul di bibir merah tipisnya. Wanita itu mengusap lembut rambut sang anak. Sesekali dia mengecup surai sang anak.

"Alexa"

Sang gadis menatap ibunya yang juga sedang menatapnya. Ibunya memasang senyum yang begitu manis dan senyuman itu menurun pada anaknya yang juga sedang ikut tersenyum sama manisnya.

"ya, Ibu?"

"Alexa malu gak masa penampilan Alexa?"

Gadis itu menggeleng "gak kok Ibu, ini kan Ibu yang meminta jadi aku gak malu sama sekali"

"Alexa beneran gak malu?'

"sama sekali gak Ibu. Yang penting Ibu tahu penampilan Alexa kayak gimana. Aku gak peduli orang liat aku kayak gimana, mau mereka menyebut aku jelek pun aku gak peduli, yang penting Ibu menyebutku cantik" jelas panjang lebar Alexa

TRUE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang