BAB 25

28.5K 1.8K 34
                                    

 Leslie dan Alula duduk sambil memandangin sebuah laptop, di laptop tersebut berbagai data yang mereka ambil terkumpul di sana. Alex memainkan ponselnya untuk membaca laporan mengenai perusahaannya.

Kennard sedang membantu Leo merakit sesuatu atas perintah dari Leslie. Ramon membaca selembaran yang berisi tentang berbagai data yang sudah di-print oleh Leslie. Rika dan Preston sedang menonton TV.

Alex bangun lalu menatap Ramon yang terlihat begitu serius, "Apa yang sedang kau baca, Ramon?" Alex terlihat sangat penasaran.

Ramon menatap Alex, "Hanya data-data yang dikumpulkan oleh Leslie." Ramon kembali sibuk dengan kertas tersebut. "Tidak terlalu penting juga sih untuk masalah kita kali ini."

Leslie mendengus, "Itu data tentang pekerjaanku, bodoh! Mana ada hubungannya dengan masalah kali ini."

Ramon menatap Leslie dengan tajam, "Aku mana tahu kalau ini isinya tentang pekerjaanmu, lagi pula, kenapa kau print jika tidak ada hubungannya dengan masalah kita."

"Aku print data itu karena Alula ingin tahu bagaimana pekerjaanku," jawab Leslie.

"Kau berniat menjadi pembunuh bayaran, Alula?" tanya Alex yang mendengar percakapan mereka.

"Tidak, aku hanya penasaran saja, Leslie bisa membagi waktu dengan kalian sedangkan dia juga punya kesibukan sendiri, begitu." Alula menatap Alex sambil tersenyum.

"Dia bisa segalanya, pembunuh dan juga gadis biasa. Kekurangannya hanya terlalu barbar saja." Alex berkomentar.

"Tunggu, maksudmu aku tidak punya sopan santun?"tanya Leslie yang merasa sedikit tersinggung.

"Kau membunuh banyak orang, dengan kejam, itu barbar, kan?"

"Itu sadis bodoh! bukan barbar, kenapa IQ mu tinggi tapi dalam masalah seperti ini kau bodoh?"

"Karena aku lelah menjadi orang pintar."

"Alasan macam apa itu?!"

Leslie dan Alex pun mulai berdebat. Perdebatan mereka semakin panjang dan terlihat tidak ada yang ingin menghentikan mereka berdua.

Ting tong

Suara bel tidak membuat Alex dan Leslie berhenti berdebat. Alula berjalan untuk membukakan pintu. Alula membuka pintu dan mendapati dua orang yang berada di depannya.

Alula langsung menyuruh mereka masuk. Alula menutup pintu lalu berjalan menuju ruang tengah. Alula melihat Alex dan Leslie yang masih sibuk berdebat, dan masih tidak ada yang ingin menghentikan mereka.

Alula yang berinisiatif untuk menghentikan pun berjalan menghampiri mereka berdua, "Hei, bisakah kalian berhenti untuk bertengkar?"

"KAU TIDAK PERLU IKUT CAMPUR, INI URUSANKU DENGANNYA!" ujar mereka serempak.

"Ok, ok, tenanglah kalian berdua, tidak perlu mengeluarkan taring kalian."

Alula kembali mundur, takut mereka berdua akan semakin marah. Mereka berdua kembali berdebat dengan sengit. Kennard yang ingin minum terhenti karena melihat perdebatan yang begitu sengit.

Kennard terlihat bingung melihat Alex dan Leslie yang sudah berdebat sengit, "Apa yang terjadi selama aku tidak ada?"

Ramon mengangkat bahunya dengan santai, "Perang dunia ketiga akan pecah sebentar lagi jika kita tidak menghentikan mereka."

Kennard terlihat kesal, "Baiklah, nona-nona, waktu perdebatan kalian sudah cukup."

Kennard berjalan menghampiri mereka berdua. Kennard terlihat memarahi mereka, tetapi sepertinya Kennard malah masuk dalam perdebatan mereka. Alula yang melihat itu semakin bingung.

TRUE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang