Pintu truk di buka membuat mereka semua menutup mata saat sinar matahari tiba-tiba masuk. Mereka semua diseret secara untuk memasuki sebuah gedung yang tidak terpakai.
Leslie, Alula, Rachel dan Emily kembali diangkut layaknya karung beras. Mereka semua berjalan memasuki gedung tersebut. Mereka terus diseret hingga akhirnya sampai di tengah gedung.
Pria-pria itu merubah borgol menjadi tali yang sangat kuat, bahkan cara mereka menalikannya sudah sangat kuat hingga bisa dipastikan bahwa di tangan mereka akan terdapat memar. Setelah selesai, mereka dibiarkan duduk begitu saja di lantai.
Leslie, Alula, Rachel dan Emily diletakkan di sebuah kursi dengan kaki dan tangan yang ditali pada kaki dan tangan kursi tersebut. Tidak lama kemudian, terdengar suara langkah sepatu yang mengarah pada tempat mereka berada.
Mereka semua terkejut saat mendapati Archard berjalan dengan gagahnya menghampiri mereka. Dibelakangnya terdapat Rosanne yang mengikuti langkah Archard. Archard duduk di sebuah kursi yang sudah disediakan oleh pria berwajah sangar itu.
Rosannse berdiri di samping Archard. Archard membisikkan sesuatu kepada Rosanne, Rosanne mengangguk lalu memanggil beberapa pria yang berada di pinggirnya.
"Bangunkan mereka dengan siraman air dingin, jangan lupa untuk mencabut pelurunya terlebih dahulu," perintah Rosanne.
Pria-pria itu mengangguk. Mereka langsung pergi dan kembali dengan sebuah ember di tangan mereka. Mereka mendekati Alula dengan yang lain yang masih dalam posisi pingsan.
Saat mereka sudah mencabut peluru yang menempel di leher mereka berempat, tanpa aba-aba langsung menyiram air dingin tersebut kepada mereka berempat. Alula mulai meringis pelan saat rasa pening mulai menyerang kepalanya.
Alula mulai menggerakkan badannya dan merasakan bahwa tangan kakinya di ikat dengan kuat. Dia melihat ke sisinya dan mendapati Archard sedang menatapnya dengan senyuman meremehkan.
"Halo, sepupu. Sudah lama kita tidak bertemu."
"Lepaskan aku, Brengsek!" Umpatan keluar dari mulut Alula.
Alula langsung menatap ke depan dan melihat keberadaan Archard. Alula mulai terlihat sangat emosi, terlihat dari rahangnya yang mulai mengeras.
"Dasar kau buruk rupa! Mau apa lagi kau, hah?!" Alula mulai memberontak, rasa sakit pada tangan dan kakinya tidak ia hiraukan.
Si sialan Archard itu harusnya tidak menunjukkan wajahnya di depan Alula. Seharusnya dia pergi dari dunia ini Archard, bukan Alex! Sepupunya terus menerus menahan rasa sakit bahkan dia mengorbankan dirinya demi menyelamatkan dirinya dengan Leslie.
"Buat dia tenang," perintah Archard pada Rosanne.
Rosanne mengangguk, dia mengeluarkan sebuah jarum suntik yang berada di saku celananya. Alula langsung bergerak berontak, dari baunya dia tahu bahwa itu adalah obat bius. Dua orang pria langsung menahan badannya agar Rosanne tidak kesusahan untuk menyuktikkan obat itu.
Rosanne memegang dagu Alula lalu dengan keras dia palingkan dan langsung menancapkan suntikan itu ke lehernya. Alula meringis lalu tiba-tiba terdiam. Rosanne langsung menjauh dan melihat Alula yang sedikit tersenyum lalu kembali memejamkan matanya.
Rosanne menatap pria yang memegang Alula. Buka ikatannya, yang sisanya juga. Bius itu akan membuat dia akan mati rasa selama 5 jam ke depan.
Pria itu mengangguk, dia melepaskan semua ikatan yang berada ditubuh Alula. Setelah semua ikatan terlepas, dia menarik kerah baju Alula lalu melempar Alula secara kasar.
"Alula?!" Azka yang ingin mendekat langsung di tahan oleh pria yang berada di pinggirnya. Leslie, Emily dan Rachel pun diperlakukan sama oleh Rosanne dan beberapa pria itu.
Archard menyeringai lalu mulai tertawa lebar. Alula dan yang lainnya tergeletak begitu saja di lantai. Rosanne kembali berdiri di sisi Archard. Gadis itu hanya menunjukkan senyumannya tanpa berkata apapun.
Archard menghampiri Alula yang tergeletak. Dia menendang perut Alula dengan kerasa membuat Alula langsung terbatuk, bahkan darah keluar dari mulutnya karena tendangan yang diberikan oleh Archard.
"Sekarang, aku bisa membunuhmu, Alula Jin-Kyong." Archard menindih tubuh Alula lalu mengeluarkan sebuah pisau dari balik jasnya. Permainan ini, aku yang menang, Kyong! Archard langsung mengeluarkan pisaunya lalu menghunuskan pisaunya tepat pada dada Alula.
Sebelum pisau itu menyentuh dadanya, Alula menahan pisau itu dengan tangannya yang menyebabkan tangannya langsung terluka. Seringai keluar dari mulut Alula. Dia langsung memukul wajah Archard agar bisa menjauh dari tubuhnya.
Archard mengerang saat merasakan dagunya yang terasa bergeser. Pukulan Alula memang bukan main-main. Alula mengusap bibirnya, menghapus noda darah yang keluar dari tubuhnya.
Rosanne hanya memperhatikan pertarungan itu. Tidak berniat untuk membantu. Rosanne memberikan kode agar semua anak buahnya di ruangan itu untuk diam sampai dia memberikan perintah.
Archard langsung berdiri dan kembali menyerang Alula. Alula menghindar dan pertarungan antara Alula dan Archard tidak bisa dihindari. Leslie, Emily dan Rachel mulai mencoba untuk mengumpulkan nyawa mereka.
Mereka bertiga langsung berlari menghampiri anggota sign dan Azka yang sedang terikat. Pria-pria itu memberikan jalan agar mereka bertiga bisa melepaskan mereka semua dengan mudah.
Alula hanya menghindar tanpa mencoba membalas. Dia bukan pengguna tanggal kidal yang handal dan tangan kanannya malah terluka karena memegang pisau itu. Saat melihat ada celah, Alula menendang perut Archard dengan keras yang membuat Archard sedikit terlempar.
Archard menatap Rosanne yang hanya diam memperhatikan pertarungan mereka. "Kau wanita jalang! Mengapa kau hanya diam saja, hah?!"
Rosanne hanya tersenyum tanpa mengatakan apapun. Saat dia baru saja membuka mulut, sebuah pukulan mengenai wajahnya dengan keras, ada sedikit darah yang berada di pipi Archard karena pukulan Alula menggunakan tangan kanan. Mungkin itu darah Alula.
Archard yang ingin berdiri terdiam saat merasakan moncong pistol berada di belakang kepalanya. Dia melirik ke belakang dan melihat Rosanne yang menodong senjata itu.
"A-apaan?! Kau mengkhianatiku?!"
"Sejak awal aku tidak berada di pihakmu, Tuan." Rosanne mengatakan itu dengan malas, senyum meremehkan berada di mulutnya. "Lagi pula, kenapa aku harus berada di pihak musuhku?"
"Kau!"
Rosanne tertawa pelan, "Kau belum menyadarinya, Tuan? Ini aku."
Rosanne menarik rambutnya sehingga rambut panjang pirang itu jatuh, digantikan rambut dengan potongan bob dengan warna hitam legam. Dia memegang wajahnya lalu menarik dan ternyata itu sebuah topeng.
Dia menggeserkan topeng itu sehingga menunjukkan wajah aslinya. Rosanne menyeringai saat melihat raut pucat Archard. Dalam hati, dia tertawa kejam dan berjanji akan terus menerus mengigat raut wajah Archard sekarang.
"Kejam sekali kau melupakanku, Sepupu. Ini aku, sepupumu tersayang."
Alula diam, tapi seringai mulai muncul di wajahnya. "Lama tidak berjumpa, Alex, sepupuku tersayang."
Rosanne-Alex hanya tertawa, dia kembali menatap Archard yang tampaknya belum bisa mencerna kejadian ini. Alex menyeringai, "Tidak perlu terkejut seperti itu, Archard. Mungkin hari ini, kau bisa bertemu dengan ayahmu yang berada di neraka."
Alex melepaskan seringainya, menonantifkan pengaman pistol tersebut lalu tersenyum sendu, "Game over, Archard."
Dor!
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE [End]
ActionAlexandra Farzana Camron diasingkan dari keluarganya karena dianggap hanya memalukan nama keluarga. Dia berprofesi menjadi seorang CEO di salah satu perusahaan terbesar didunia. Disampingi dengan profesinya sebagai model dan youtubers. Keluarganya t...