BAB 20

34.3K 2K 86
                                    

 Leslie duduk di atas atap sebuah rumah. Di tangannya terdapat sebuah ponsel lalu di sampingnya terdapat senapan laras panjang yang ia gunakan untuk melaksanakan misinya.

Leslie terus membaca data-data yang baru saja ia ambil dari pria dengan koper di tangannya yang sudah berpindah tangan dan bernasib tragis dengan tewas karena di bunuh olehnya.

Leslie mengembungkan pipinya saat melihat tidak ada informasi penting di data tersebut. Dia menghapus data tersebut dari ponselnya. Dia berdiri dan berniat untuk pulang menuju apartemennya.

Baru saja Leslie turun dari atap, dia mendapatkan sebuah pesan dari Alex. Leslie membuka pesan tersebut dengan kening yang sudah berkerut.

Alex : kau sedang ada dimana?

Leslie : diluar, memangnya kenapa?

Alex : bisakah kau membelikan sebuah ponsel? Uangnya akan aku gantikan

Leslie : ponsel? Untuk apa? Apa kau sebegitu kayanya sehingga ingin membeli ponsel baru?

Alex : bukan, bodoh!. Aku membelikannya untuk Alula. Ponselnya retak dan tidak bisa diperbaiki, kartu memori dan sim card-nya masih bisa digunakan jadi aku hanya ingin membelinya ponsel baru.

Leslie : kau harusnya bilang daritadi

Alex : kau memotong ketikanku, sialan!

Leslie : ya-ya-ya, jadi ponsel tercanggih dan kau akan menggantikan uangku?

Alex : ya

Leslie : ok [read]

Leslie memasukkan ponselnya ke saku. Dia menyembunyikannya senapannya di sebuah gedung tua. Leslie berjalan menuju sebuah konter untuk membeli ponsel.

Dia menggaruk bagian belakang kepalanya saat melihat berbagai tipe ponsel yang berada di depannya.

Ponsel mana yang harus aku beli?

-TRUE-

Penjara itu benar-benar mengeluarkan hawa yang sangat panas. Virgo sudah tertidur karena merasa lelah. Mereka yang masih bangun hanya terdiam, tidak melakukan apa pun.

Aquarius mengusap surai Virgo yang tertidur dengan lelap. Dia melihat Aries yang sedang berdiri, menatap penjaga yang berdiri membelakangi mereka. Aries berbalik lalu menatap sebuah jendela dengan jeruji besi yang berada di jendela tersebut.

Dia berjalan mendekati jendela tersebut. Dia mengangkat tangannya ke atas lalu melempar sebuah benda keluar jendela. Aries kembali duduk lalu ikut tertidur. Yang lain ikut tertidur saat melihat Aries yang sudah tertidur.

Mereka semua hanya perlu komando selanjutnya dari Alex. Mereka yakin, cepat atau lambat Alex akan datang menyelamatkan mereka. Hingga saat itu, mereka hanya harus bertahan dari siksaan yang disebabkan oleh para mafia itu.

-TRUE-

Leslie membuka pintu apartemen Alex. Dia langsung membuka sepatunya lalu memasuki ruangan tengah. Leslie langsung melihat Alex yang sedang berbicara serius dengan mereka semua.

Alex yang menyadari kedatangan Leslie langsung menatap Leslie dengan tajam. Dia melihat dua kantong plastik yang sama-sama berwarna putih. Alula langsung mengambil kedua kantong tersebut lalu beranjak menuju dapur.

Leslie berjalan menghampiri anggota sign lainnya yang sedang sibuk membahas misi penyelamatan mereka. Leslie di salah satu sofa lalu mendengar diskusi antar anggotanya.

"Kita semua akan segera menyelamatkan anggota kita yang udah tertangkap. Markas sudah diketahui dan masih ada banyak anggota yang masih belum tertangkap. Jumlah kita ada 8 dan yang sudah tertangkap adalah 7. Kita akan sangat unggul bila kita membebaskann mereka dengan segera." ujar Kennard memberikan pendapat.

"Benar, lebih cepat lebih baik. Kita tidak tahu pergerakan mereka selanjutnya seperti apa kita juga tidak tahu apa tujuan mereka untuk menyandera mereka semua di hutan angker itu."timpal Preston.

Alex terdiam mendengar hal tersebut. Dia menatap Leslie yang perannya sebagai pengumpul informasi. Leslie yang di tatap pun menggaruk bagian belakang kepalanya.

"Jadi, begini ..., "

Tok, Tok, Tok!

Mereka semua terhenti saat mendengar ketukan tersebut. Alula yang sedang berada di dapur langsung berjalan untuk membuka pintu. Alex mengerutkan keningnya saat tidak mendengar suara apapun.

Alex yang ingin berjalan menghampiri pintu terhenti saat Alula datang dengan telapak tangannya membawa sebuah benda aneh. Leslie yang mengenal benda tersebut langsung menghampiri Alula lalu mengambil benda tersebut.

Alula kembali lagi ke dapur setelah memberikan benda aneh tersebut kepada Leslie. Leslie kembali duduk di sofa dengan tangan yang sibuk mengotak atik benda aneh tersebut.

"Apa itu?' Alex memperhatikan benda yang sedang di otak-atik oleh Leslie.

"Chip terbang yang berisi pesan dari Aries."

Kennard yang mendengar nama samaran tunangannya disebutkan langsung mendekati Leslie. Dia ikut memperhatikan Leslie yang sedang sibuk memainkan benda tersebut.

Leslie mengeluarkan ponselnya lalu mendekatkan ponsel tersebut dengan benda aneh itu. Leslie terus bermain dengan benda itu hingga akhirnya ponselnya mengeluarkan sebuah uraian kata-kata.

Leslie menyimpan benda tersebut lalu mulai membaca uraian kata yang berada di ponselnya. Cukup lama mereka menunggu hingga akhirnya, Leslie selesai membaca uraian kata-kata yang berada di ponselnya.

Leslie berdiri lalu sedikit menggigit bibir bawahnya.

"Aku akan menyampaikan informasi yang aku dapatkan dari pesan yang diberikan oleh Aries tapi aku tidak tahu apakah pesan ini bisa disebut sebagai kabar baik atau bukan,"

Leslie melipat tangannya lalu mulai menjelaskan, "Aries bilang kalau mereka semua dalam keadaan sehat, walaupun harus mendapat siksaan tetapi mereka semua masih hidup. Mereka diberi makan dengan baik dan juga teratur. Kegiatan mereka pun hanya bisa duduk di kurungan penjara,"

"Mereka sedikit menguping pembicaraan para penjaga, mereka mengatakan kalau anggota sign yang sudah tertangkap akan dipindahkan menuju tempat lain. Tempat itu masih belum pasti karena bisa disebut bahwa itu hanya kabar burung saja. Tempat yang akan dijadikan sebagai tempat pindahan mereka di antaranya adalah sebuah pulau terpencil dan juga gedung tua dengan cerita hantu yang beredar di gedung tersebut,"

"Aku benar-benar tidak tahu ini berita buruk atau tidak." Leslie mengakhiri penjelasannya dengan raut muka yang masih terlihat datar.

Kennard jatuh terduduk setalah mendengar apa yang dikatakan Leslie. Dalam hati dia benar-benar bersyukur saat mendengar kabar tunangannya yang baik-baik saja.

Alex terdiam, dia menatap Leslie yang juga ikut menatapnya. Leslie mengangguk kepada Alex, seakan-akan membenarkan apa yang sedang dipikirkan oleh Alex.

"Kita harus bergerak dengan cepat, semua bergantung pada perintahmu, Phoenix"

-TRUE-

Alex saat ini sedang berdiri di balkon apartemennya. Dia menikmati hembusan angin yang menerpa rambutnya. Pandangannya kosong karena pikirannya sedang berkelana.

Sesekali Alex menarik nafas karena merasa beban pikirannya yang terlalu banyak. Dia menatap pemandangan di depannya yang merupakan jalanan yang mulai bercahaya karena cahaya lampu dari kendaraan dan tiang lampu .

Alula menghampiri Alex yang terlihat sedang berpikir. Dia menepuk bahu sang sepupu sehingga Alex bisa menatapnya. Alula sedikit tersenyum kepada Alula yang juga dibales oleh senyuman tipis.

"Ini semua akan berakhir dengan cepat. Aku yakin, semuanya akan baik-baik saja. Aku benar-benar yakin, Alex"

Alex mengangguk kepalanya. Dia berjalan masuk menuju apartemen meninggalkan Alula yang sedang menatapnya dengan raut sedih dan khawatir yang sudah tidak bisa ia sembunyikan lagi.  

TRUE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang