.
.
Ria menatap malas buku novel didepannya. Matanya mengerjap beberapa kali menahan kantuk yang tersimpan dibalik kantung mata hitamnya. Lalu seseorang menepuk pundaknya dan duduk disampingnya,
"Jangan tidur."
"Ih, siapa yang mau tidur." Cibir Ria pelan. Ia lalu membuka halaman bukunya yang selanjutnya.
Marshel yang melihatnya merasa sedikit prihatin,
"Lo nggak tidur semalem?"Ria mengangguk pelan, dan sesekali menguap.
"Ngapain?"
"Stalk IG Farel."
"Ish!"
Ria memang orangnya sedikit posesif jika menyukai seseorang, begitupun sama halnya dengan Nabila. Takkan menyerah sedikitpun walaupun akhirnya akan sakit juga.
Farel Troy adalah murid yang bisa dipandang biasa biasa saja di SMA tersebut. Entah kenapa di mata Ria dia berbeda. Dia suka jahil kepada temannya, hobi ngelilingi lapangan sepuluh kali tanpa tujuan, kadang suka SKSD. Orangnya memang supel jika diperhatikan, tapi kadang terlihat menyebalkan.
"Nggak capek?" Tanya Marshel.
"Nggak."
.
Lalu Amanda memasuki kelas, membawa beberapa lembar kertas. Jujur, Marshel mungkin sedikit kesal dengannya, namun, ia kadang kadang berusaha sadar diri dan menyingkirkan rasa kesal dan bencinya terhadap Amanda.
"Perhatian!"
Semua orang didalam kelas tersebut menyorot Amanda yang tengah berdiri didepan kelas.
Semuanya hening dan mulai mendengarkan.
"Sekolah bakal ngadain acara tahunan, di SMA kita ini, setiap tahun, acara tersebut akan dilaksanakan sekali."
"Kita, sebagai kelas 10, akan diikutkan berpartisipasi di acara tahun ini, karena kita merupakan murid tahun ajaran baru."
"Maksudnya..kita yang ngisi acara?" Tanya Ares yang duduk dibelakang dengan suara bartonnya.
"Ya."
"Lalu kertas apa yang kau bawa itu?" Tanya Dion.
"Ah..ini formulir. Kalian bisa ngisi, mau ikut lomba, menunjukkan bakat, atau jadi panitia panitianya, atau..jadi MC atau mungkin..pengisi acaranya."
"Dan intinya, kakak OSIS sama guru guru akan lepas tangan soal ini. Karena itu, kita diharuskan aktif dan mulai berkerja sama."
.
Semua hanya manggut manggut setuju. Amanda mulai membagikan formulir tersebut kepada setiap bangku, Andina lalu menyengir seketika ketika melihat lembar kertas tersebut. Nabila yang merupakan teman sebangkunya, menatap ngeri Andina.
"Napa lo senyum senyum?"
"Gue mau ikut audisi aja, deh kayaknya. Audisi vokal."
"Terus apa hubungannya sama senyum senyum kek gitu?! Dasar orang gila," Ketus Nabila lalu memukul bahu Andina.
"Satria pasti juga ikutan eskul vokal," Jawab Andina seraya terkikik pelan.
Entahlah, teman sebangkunya ini gila cinta atau apa, apa dia tidak takut kalah? Tapi kemungkinan itu takkan terjadi. Suara Andina sangat merdu dan lembut saat bernyanyi, mustahil baginya untuk kalah.
"Untuk audisi, kakak kelas juga bakalan ikut, tapi soal isi isi acara dan rencana kerjanya, kita semua yang jalanin. Katanya sih, ini demi mengukur seberapa aktif kita dalam menginjak sekolah ini," Tambah Amanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eight✔
ChickLit[Apapun masalahnya, apapun keadaannya, kita akan selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain -Eight, 26 Sep 2016-] Sahabat, musuh, perselisihan, masalah, trauma, cemburu, cinta sudah biasa disini. Saling menasihati, memotivasi sesama adalah k...