.
.
Ini hari dimana acara tahunan sekolah dimulai. Dimana seluruhnya dilaksanakan oleh kelas sepuluh demi meng-aktifkan kreatifitas murid kelas sepuluh yang merupakan siswa tahun ajaran baru.
Semua panitia sibuk sana-sini, dan yang mengikuti audisi grogi karena akan bersaing dengan kakak kelas.
Andina seketika bernafas legah, saat mengetahui kak Liliana yang memiliki suara emas itu menjadi MC acara, tapi tak dapat ia pungkiri bahwa Vella mengikuti audisi vokal yang sama dengannya. Andina meyakini bahwa harapannya akan semakin kecil untuk Satria.
Anggia yang merupakan salah panitia tak sudah-sudah menyemangati Andina untuk audisi dari belakang panggung acara.
Wait.. yang enam-nya kemana?...
.
Tak disangka, Ria disuruh untuk menjadi model pakaian tradisional di-pintu masuk tenda luas itu. Ia bahkan tak tahu siapa pasangannya. Terlihat dari kursi-nya sepertinya orang yang sepertinya, pasangan yang ditentukan sudah datang.
Intinya, untuk penerima tamu, dihadirkan orang-orang yang berpakaian adat diawal-awal memasuki tenda.
"Maaf gue telat. Nama lo Ria kan? Gue tau lo sendiri yang gak ada pasangan buat nerima tamu disini."
Detak jantung Ria tak karuan, ia membelalakan matanya. Dia tidak tahu kalau Farel, pria yang dia sukai akan jadi pasangan penerima tamu hari ini bersamanya! Baginya ini mimpi. Dari jam delapan pagi, sampai dua siang mereka akan duduk bersampingan seperti ini?
Rasanya aneh. Namun membahagiakan bagi seorang Ria.
Mari kita ungkit soal Ria sedikit, Ria itu sangat benci dekat dengan laki-laki. Dari kecil, ayahnya bercerai dengan ibu-nya hanya karena masalah sepele. Dan itu semua terjadi didepan pandangan Ria.
Sejak itu, Ria meyakini bahwa pria itu sama saja. Menyebalkan, Menjijikkan menurutnya. Bahkan tak bisa dipungkiri, bila kadang ia bisa saja menyukai seorang pria. Walaupun itu pria yang ia taksir pun, ogah dia dekati. Ia hanya ingin menyukai dari jauh, bukan mendekatinya yang menurut Ria menjijikkan.
Tapi apa ini? Semenjak dia menyukai Farel, mengenal Farel, pertemuan singkat, ia merasa tidak menganggap Farel itu orang yang harusnya ia hindari, jauhi.
Terlebih lagi, walaupun ada cowok yang mendekatinya, cowok itu akan menjauh dengan sendirinya. Karena Ria akan menampilkan raut tak suka bila didekati.
Tapi lihatlah, betapa mudahnya pria ini dekat dengannya. Bahkan tinggal jarak berapa centi-pun.
"Iya, nama gue Ria." Balas Ria dengan senyuman, bukan raut tak suka bila didekati.
Ini Ria yang lain, yang berbeda. Yang baru.
Farel lalu duduk disampingnya dan ikut tersenyum.
"Maaf telat.""Gak papa. Ini masih pagi. Rada-rada sepi. Belum banyak yang dateng."
"Oh."
.
.
Nabila dan Rion tak sengaja melihat Ria dan Farel berdampingan disana. Rion tak mengerti apa tujuan Nabila ingin menghampiri mereka berdua, tapi yang jelas sepertinya Rion mengerti dan mulai ikut-ikutan.
"Ria! Lo cantik banget! Perfect!" Puji Nabila saat melewati mereka.
"Eh Farel! Lo nambah ganteng aja ngalahin gue, lo makek pupur bayi merek apa?" Timpal Rion dan mendapati pelototan tak suka dari Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eight✔
ChickLit[Apapun masalahnya, apapun keadaannya, kita akan selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain -Eight, 26 Sep 2016-] Sahabat, musuh, perselisihan, masalah, trauma, cemburu, cinta sudah biasa disini. Saling menasihati, memotivasi sesama adalah k...