.
.
Dion dan Daniel ternyata bertengkar karena suatu permasalahan yang susah namun sederhana untuk diucapkan.
Biasa, masalah cinta.
Disinilah mereka, dimeja bundar kantin.
Bertiga.
Satunya lagi?
Itu Anggia Adinda.
Anggia menghela nafasnya, baginya cerita ini lumayan lucu(?) Bagaimana bisa saat ia dikelas, tiba-tiba dipanggil darurat kesini. Katanya mereka bertengkar karena Anggia. Saat disuruh menjelaskan, hal lucu terjadi. Daniel bilang dia cemburu karena Dion memberinya surat cinta. Astaga, Anggia Adinda yang merupakan preman dulunya mengalami kisah percintaan dimasa-masa nya sekarang?
Seperti drama saja.
"Baiklah, dengar. Gue gak mau basa-basi. Dengar.."---Anggia menjentikkan jarinya dan mencondongkan badannya seolah olah ingin berbicara serius---"Gue gak mau pertemanan kita ataupun kalian rusak cuma gegara ini. Untuk sekarang, gue gak mau ndengar apapun. Gue gak mau nerima atau balas perasaan siapa-pun. Gue lagi gak mau pacaran."
"Ngerti?"
Mereka berdua mengangguk bak anak kecil yang membuat Anggia memutar bola matanya malas. Kenapa hal ini harus terjadi padanya sekarang?
Tringgtringg~
Anggia sesegera mungkin merogoh saku rok nya. Ia lalu pamit pergi dari situ dan tegak diujung koridor, saat sampai ia mengangkat panggilan itu.
"Halo?" Ketus Anggia malas.
"Minta uang bulanan, transfer sekarang!!"
"Ngia lagi sekolah kakak." Jawab Anggia lembut, berusaha membuat kakaknya mengerti.
"Cepettan atau kakak yang akan mendatangi sekolah-mu sekarang!"
Anggia menghela nafasnya, kenapa juga ia punya kakak se-sial dia? Jika ia mau ditinggalkan salah satu anggota keluarga, setidaknya tinggalkan-lah anggota keluarga yang baik padanya.
"Iya, tunggu ya."
Tutt~
Buru-buru Anggia memberi pesan ke bibi-nya untuk men-transfer uang ke kakak-nya sesegera mungkin karena kakaknya sudah memaksanya. Dan sang bibi fast respond dan membalas pesan itu bahwa ia akan segera men-transfer nya segera. Untung ia masih ada bibi yang membelanya.
Anggia baru saja akan kembali ke kantin, Daniel dan Dion sudah berhadapan dengannya. Dan meminta maaf berkali-kali. Anggia agak tidak enakan namun menerima perminta maafan itu. Kenapa juga ia harus terjerat masalah seperti ini? Baru kali ini ia mendapati hal seperti ini, biasanya dulu tak sudah keluar-masuk ruang BK.
Anggia lalu pamit meninggalkan mereka berdua menuju kelas duluan.
.
.
"Memalukan." Kesal Daniel frustasi seraya mengacak-acak rambutnya. Ia saat ini berada di kamar mandi cowok, untungnya kamar mandi itu kosong. Ia lalu membasuh wajahnya dengan air dari keran di wastafel. Ia lalu menghadap ke cermin, meratapi lekukan wajahnya. Wajah suramnya. Kenapa juga ia bisa keblasblasan setelah mendengar Dion memberikan surat cinta ke Anggia melalui perantara bernama Rizki?!
Ia membuang nafasnya lalu keluar dari situ, tak lama sosok Anggia datang dengan wajah suramnya dan wajahnya yang juga basah. Namun terlihat baru keluar dari kamar mandi perempuan yang ada diseberang kamar mandi cowok. Keduanya bertatapan namun bergeming tak bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eight✔
ChickLit[Apapun masalahnya, apapun keadaannya, kita akan selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain -Eight, 26 Sep 2016-] Sahabat, musuh, perselisihan, masalah, trauma, cemburu, cinta sudah biasa disini. Saling menasihati, memotivasi sesama adalah k...